Kenaikan Biaya Naik Haji Hantui Calon Jemaah, Bagaimana di Kalbar?
Kenaikan biaya penyelenggaraan ibadah Haji (BPIH) tahun 2023 menyebabkan adanya penambahan biaya cukup besar dari tahun lalu.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Kenaikan biaya Haji yang dilakukan oleh pemerintah beberapa waktu lalu berdampak bagi calon jamaah Haji (CJH). Di antara para jamaah ada yang terpaksa membatalkan keberangkatan karena tak cukup uang untuk menambah biaya Haji yang naik.
Bagaimana situasi calon jemaah Haji di Kalbar?
Kenaikan biaya penyelenggaraan ibadah Haji (BPIH) tahun 2023 menyebabkan adanya penambahan biaya cukup besar dari tahun lalu yang dibebankan pada calon jemaah Haji.
"Ada 7 orang yang menunda keberangkatan karena kurang siap dana tambahan," kata Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umroh pada Kantor Kementrian Agama Kabupaten Sintang, Koliq pada Selasa 28 Maret 2023.
Sebagaimana diketahui, Kementerian Agama dan Komisi VIII DPR memutuskan biaya Haji yang harus dibayarkan oleh jamaah resmi naik menjadi Rp 49.812.700,26.
"Dampaknya ya itu tadi, ada yang menunda. Alasannya kurang siap dengan tambahan dana. Kalau dulu nambah Rp 7 jutaan. Sekarang nambah Rp 23 juta. Ada yang menunda karena ada tugas keluar negeri ada 2 orang," ujar Koliq.
• Kalbar Populer Hari Ini: Jumlah Kuota Haji Kalbar 2023, Lomba Melamun Nunggu THR di Ketapang
Menurut Koliq, kuota keberangkatan Haji tahun ini sekitar 133 orang. Masih ada 13 orang sebagai cadangan. Hanya saja, untuk cadangan masih menunggu informasi resmi soal penambahan kuota dari pemerintah Arab Saudi.
"Kalau ada tambahan kuota cadangan 13 orang. Mudah-mudahan masuk semua nanti yang terpenuhi hanya 9 orang. Karena cadangan ini kita ndak tahukan masih menunggu kuota tambahan dari Arab Saudi. Yang dicadangkan 13 orang, 4 orang sudah pasti menunda. 9 orang yang cadangan. Ini belum pasti. Tapi setiap tahun pasti ada tambahan susulan kuota haji," ungkap Koliq.
Sementara itu Kepala Kantor Kemenag Kota Pontianak, Mi'rad, mengungkapkan belum ada calon jemaah Haji 2023 yang mengundurkan diri karena kenaikan biaya penyelenggaraan ibadah Haji (BPIH) di wilayah kerjanya.
"Sampai saat ini belum ada yang mundur karena biaya naik," ujar Mi'rad singkat.
Hal yang sama diungkapkan Kepala Kantor Kemenag Kota Singkawang, Muhlis. Ia mengatakan sampai hari ini belum ada pernyataan pengunduran diri dari calon jamaah Haji Kota Singkawang akibat kenaikan biaya haji tahun 2023.
"Sementara di Singkawang belum ada yang menyatakan mengundurkan diri karena kenaikan biaya Haji," ucapnya saat ditemui TribunPontianak.co.id di Kantor Kemenag Singkawang Kalimantan Barat, Selasa 28 Maret 2023.
Ia menjelaskan jumlah kuota jamaah Haji asal Kota Singkawang yang akan berangkat di tahun 2023 ada 105 orang. "Berdasarkan SK Gubernur untuk jumlah kuota jamaah haji yang akan berangkat 105 jamaah," ungkapnya.
Seperti diketahui Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Agama dan Komisi VIII DPR-RI menyepakati besaran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 1444 H/2023 M rata-rata Rp 49.812.700,26. Biaya tersebut ditetapkan dalam Rapat Panitia Kerja Komisi VIII DPR dan Kementerian Agama pada Rabu 15 Februari 2023.
Untuk, jemaah Haji lunas tunda tahun 2020 yang diberangkatkan tahun 2023 tidak dibebankan biaya pelunasan.
Wapres Gibran Jadikan Foto Bersama Koh Asiang Sebagai Profil Instagram |
![]() |
---|
Bahasan Terima Lencana Darma Bakti, Harap Jadi Motivasi Seluruh Jajaran Pembina dan Anggota Pramuka |
![]() |
---|
Pemkab Sintang Harap Unka Perkuat Peran dalam Mendukung Program Strategis Nasional |
![]() |
---|
Salah Satu Tuntutan Aksi Mahasiswa Meminta Agar Tunjangan DPRD Dihapuskan |
![]() |
---|
Pasca Aksi Damai, Bendera Merah Putih Ikut Terbakar di DPRD Kalbar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.