Ramadhan Kareem

11 Amalan Sunnah Ramadhan Ala Rasulullah SAW 'Buah Kurma Selalu Menjadi Istimewa'

Ada banyak hadist dan riwayat yang menerangkan bahwa Nabi Muhammad SAW selalu menjadikan kurma sebagai menu makan.

|
Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ENDRO
Rasulullah SAW selalu menjadikan Buah Kurma sebagai menu makan baik Sahur dan Buka Puasa. Hal itu membuat kurma sebagai buah yang istimewa. 

“Sahurlah, karena dalam sahur itu ada keberkahan.” (HR Bukhari 1923)

عَنْ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: فَصْلُ مَا بَيْنَ صِيَامِنَا وَصِيَامِ أَهْلِ الْكِتَابِ أَكْلَةُ السَّحَرِ

Dari Amru bin al-‘Ash, Rasulullah SAW bersabda, “Beda antara puasa kita dengan puasa ahli kitab adalah makan sahur.” (HR Muslim 1096)

6. Mengakhirkan Sahur

Berdasarkan Riwayat bahwa Rasulullah mempercepat makan sahurnya.

عَنْ أَبِي حَازِمٍ أَنَّهُ سَمِعَ سَهْلَ بْنَ سَعْدٍ، يَقُولُ: كُنْتُ أَتَسَحَّرُ فِي أَهْلِي، ثُمَّ يَكُونُ سُرْعَةٌ بِيْ أَنْ أُدْرِكَ صَلاَةَ الفَجْرِ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Dari Abu Hazim, dia mendengar Sahal bin Sa’ad berkata, “Aku sahur bersama keluargaku, kemudian aku buru-buru menyelesaikannya untuk bisa dapat sholat Fajar (Subuh) berjamaah bersama Rasulullah SAW.” (HR Bukhari no 577)

7. Berbuka dengan kurma

عَنْ أَنَسٍ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُفْطِرُ عَلَى رُطَبَاتٍ قَبْلَ أَنْ يُصَلِّيَ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ رُطَبَاتٌ فَعَلىَ تَمَرَاتٍ فَإِنْ لَّمْ تَكُنْ حَسَا حَسَوَاتٍ مِنْ مَاءٍ
Dari Anas bin Malik ra, dia berkata: “Rasulullah SAW biasa berbuka dengan rutab (korma muda/basah) sebelum sholat Maghrib. Kalau tidak ada rutab maka beliau berbuka dengan tamar (kurma kering). Kalau tidak ada maka beliau berbuka dengan minum beberapa teguk air.”

8. Menjaga Lidah Saat Puasa

Dari Abu Hurairah ra, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Allah Swt berfirman (hadits qudsi) :

“Setiap amal anak cucu Adam adalah untuknya, kecuali puasa, itu untuk-Ku, dan Aku yang akan membalasnya.

Puasa itu perisai (benteng).

Apabila kalian berpuasa maka janganlah berkata kotor dan bersuara keras (berteriak-teriak).

Kalau ada yang mengajak bertengkar atau berdebat maka katakanlah: “Aku sedang puasa.” (HR Bukhari 1904)

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved