Ramadhan Kareem

8 Rakaat Santai atau 20 Rakaat Tapi Ngebut, Simak Keutamaan Shalat Tarawih

Meskipun amalan Sunnah, Shalat Tarawih memiliki banyak keutamaan. Satu di antaranya adalah menghapus dosa dan meluaskan rizki

Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK
Shalat Tarawih umumnya dikerjakan secara berjamaah di Masjid, Surau atau Mushola. Tarawih pertama akan digelar pada Rabu 22 Maret 2023 oleh para Warga Muhammadiyah sementara Pemerintah masih menunggu sidang isbat pada Rabu 22 Maret 2023. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Shalat Tarawih merupakan amalan sunnah yang hanya ada di bulan Ramadhan.

Meskipun amalan Sunnah, Shalat Tarawih memiliki banyak keutamaan.

Satu di antaranya adalah menghapus dosa dan meluaskan rizki

berbagai jenis dosa yang pernah dilakukan.

Ibadah ini hanya bisa dilakukan pada bulan puasa saja.

Ramadhan 1444 Hijriah akan jatuh pada Kamis 23 Maret 2023 versi Muhammadiyah

Pada bulan ini berbagai jenis pintu pengampunan dibukakan apalagi jika kualitas ibadah ditingkatkan.

Jika merasa memiliki banyak sekali dosa yang pernah dilakukan sebelumnya.

Disarankan untuk tetap menjalankan ibadah salat ini secara rutin di musala ataupun di masjid terdekat.

Tidak harus menjalankan secara penuh sebanyak puluhan rakaat tetapi semampunya.

Terdapat pula pilihan jumlah rakaat saat mengerjakan Shalat Tarawih.

Ada yang mengerjakan 11 rakaat ditambah dengan witir ada juga yang 23 ditambah 3 rakaat.

Sejumlah penjelasan menerangkan alangkah baiknya Shalat Tarawih dikerjakan dengan kualitas yang baik.

Doa Jelang Ramadhan Diajarkan Nabi Supaya Dapat Kekuatan, Kesehatan dan Keselamatan

Sederhana namun bagus, lebih berharga dari pada banyak namun tanpa nilai. Allah berfirman sebagai berikut

إِنَّا جَعَلْنَا مَا عَلَى الْأَرْضِ زِينَةً لَهَا لِنَبْلُوَهُمْ أَيُّهُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا

Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang di bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya. (QS. Al-Kahfi: 7)

Di ayat lain, Allah juga berfirman,

الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا

(Dialah) yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. (QS. Al-Mulk: 2).

Al-Hafidz Ibnu Katsir mengatakan,

ليختبركم { أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلا } ولم يقل: أكثر عملا بل { أَحْسَنُ عَمَلا } ولا يكون العمل حسنا حتى يكون خالصا لله عز وجل، على شريعة رسول الله صلى الله عليه وسلم. فمتى فقد العمل واحدا من هذين الشرطين بطل وحبط

Allah menguji kalian siapa diantara kalian yang paling bagus amalnya. Allah tidak berfirman, ’siapa yang paling banyak amalnya’ namun yang Allah firmankan,

’Siapa yang paling bagus amalnya.’ Dan amal belum disebut bagus, hingga dikerjakan dengan ikhlas karena Allah dan sesuai petunjuk syariat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Jika tidak ada salah satu dari dua syarat ini, maka amal itu statusnya batal dan hilang. (Tafsir Ibnu Katsir, 4/308).

Oleh karena itu, para ulama sahabat, lebih menyukai bersikap sederhana ketika beramal. Dari pada berlebihan, namun tidak sesuai sunah.

Karena mereka memahami, kualitas amal lebih diutamakan dari pada kuantitasnya.

Sahabat Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu mengatakan,

الاقْتِصَادُ فِي السُّنَّةِ خَيْرٌ مِنَ الاجْتِهَادِ فِي بِدْعَةٍ

“Sederhana dalam mengikuti Sunnah itu jauh lebih baik dari pada berlebih-lebihan dalam mengerjakan amalan-amalan baru yang tidak pernah dicontohkan Nabi.” (as-Sunah karya al-Maruzi, no. 75). (*)

Simak Informasi Lengkap Seputar Ramadhan 2023

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved