Berapa Lama Waktu Itikaf 10 Hari Ramadhan 1444 Hijriah, Apakah Harus 24 Jam?

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Itikaf merupakan satu di antara amalan yang dianjurkan saat Ramadhan.

Waktu yang paling dianjurkan untuk itikaf adalah saat 10 malam terakhir Ramadhan 1444 Hijriah.

Jika Ramadhan 1444 Hijriah Jatuh pada Kamis 23 Maret 2023, makan 10 malam terakhir Ramadhan jatuh pada 12 April 2023 sampai 20 April 2023.

Saat momen tersebut lah dianjurkan untuk melaksanakan Shalat Itikaf di Masjid.

Lantas bagaimanakah jika ada seseorang yang melakukan itikaf di Surau atau Mushola?

• Penentuan Puasa Awal Ramadhan Ditentukan Melalui Sidang Isbat , Inilah Link Nonton Pengumumannya

Berdasarkan petikan keterangan dari Ustadz Abdul Somad yang diunggah oleh akun YouTube Ustadz Abdul Somad Official i'tikaf dalam fiqih yakni berdiam diri di Masjid.

Menurutnya masjid terdiri dari dua hal, yang pertama masjid yang digunakan sebagai sholat jumat, disebut juga masjid jami.

Satunya, masjid yang tidak digunakan sebagai sholat jumat, sering disebut sebagai mushola, surau, atau langgar.

"Sedangkan Jami diambil dari kata Jum'ah, artinya di Masjid itu ada Shalat jumatnya," katanya.

Ia menerangkan syarat i'tikaf boleh dilakukan di masjid saja.

"Baik masjid jami maupun masjid biasa, jadi kalau ada orang yang i'tikaf di mushola sah apa tak sah? sah." tegasnya.

Lantas berapa lama berdiam diri dalam Masjid dapat dipenuhi hukum itikaf ?

• Apakah Boleh Sikat Gigi saat Puasa di Bulan Ramadhan ? Ternyata Ini Batasannya Agar tak Batal

Abdul Somad menjelaskan tentang ibadah i'tikaf yang banyak dilakukan umat muslim pada bulan ramadhan.

"Menurut mahzab Maliki syarat i'tikaf menyatukan siang dan malam, jika masuknya jam 06 pagi, maka disebut i'tikaf jika keluar pukul 06 pagi hari berikutnya, 24 jam," terang Ustad Somad.

Sementara mazhab Syafi'i menyebutkan jika i'tikaf jika 'lebih lama dari ruku dalam sholat' sudah dianggap sah.