Balai Diklat Keagamaan Jakarta Adakan Pelatihan Pendidikan Moderasi Beragama di Kemenag Mempawah
Dikatakannya, bahwa Madrasah dituntut mempunyai manajemen andal dengan dukungan guru dan tenaga kependidikan yang memiliki sikap dan perilaku moderat.
Penulis: Ramadhan | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Perwakilan Balai Keagamaan Jakarta, Qomar, menjelaskan indikator utama keberhasilan moderasi beragama dapat dilihat dari empat faktor yaitu komitmen wawasan kebangsaan, toleransi, anti kekerasan, dan menghargai kearifan lokal.
Hal tersebut disampaikannya ketika melaksanakan pelatihan pendidikan moderasi bagi Guru/Kepala/Pengawas Madrasah Angkatan II pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mempawah, Senin 13 Maret 2023.
Diketahui kegiatan tersebut akan terlaksana pada 13-18 Maret 2023 di gedung Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT) Kemenag Mempawah, dengan diikuti 30 orang peserta.
"Empat indikator keberhasilan moderasi beragama harus dikuasai dan diterapkan guru, kemudian diajarkan kepada peserta didik, serta perlu disosialisasikan pada orang tua wali peserta didik agar hasil pencapaiannya bisa maksimal," ujarnya.
Dikatakannya, bahwa Madrasah dituntut mempunyai manajemen andal dengan dukungan guru dan tenaga kependidikan yang memiliki sikap dan perilaku moderat.
• Hasib Arista Sebut Moderasi Beragama Menjadi Hal Penting Bagi Peserta Didik di Madrasah
"Disisi lain, madrasah juga harus bisa memanfaatkan komunitas madrasah untuk penciptaan habituasi nilai moderasi beragama pada harian kehidupan peserta didik," jelasnya.
Dirinya mengatakan, komunitas madrasah bisa memunculkan networking dan kepercayaan dari masyarakat, yang harus bisa menjadi jembatan peserta didik di madrasah untuk mengimplementasikan sikap moderat pada ruang publik.
"Madrasah diharapkan dapat menghasilkan output yang memiliki sikap dan perilaku toleran, mengakui atas keberadaan pihak lain, penghormatan atas pendapat dan tidak memaksakan kehendak dengan cara kekerasan," katanya.
"Output yang menerapkan moderasi beragama, bertaqwa dan berilmu sangat dibutuhkan pada era milenial sekaligus merupakan agenda penting guna mencapai visi madrasah tahun 2030 sebagai madrasah unggul dan kompetitif," tutupnya. (*)
Ikuti Terus Berita Lainnya di Sini
Profil Mgr Samuel Oton Sidin, Resmi Gantikan Mgr Agustinus Agus sebagai Uskup Agung Pontianak |
![]() |
---|
3 Draft Naskah Pidato Tema Peringatan Maulid Nabi SAW Cocok Jadi Materi Lomba Keagamaan |
![]() |
---|
Peringkat Top Skor BRI Super League 2025/2026 Update! Duo Persija Jakarta Tempel Ketat Dalberto |
![]() |
---|
MENANG MUTLAK Akhmad Munir Nahkodai PWI Pusat dalam Kongres Persatuan Wartawan Indonesia di Jabar |
![]() |
---|
FKUB Kalbar Serukan Aksi Damai: Jaga Persatuan, Tolak Provokasi, Dukung Aspirasi Mahasiswa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.