Atasi Banjir, Pemerintah Harus Serius Laksanakan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

Dirinya meyakini, melaksanakan KLHS akan mengatasi banjir yang kerap kali terjadi di beberapa wilayah Kalbar seperti Singkawang dan Sambas.

Editor: Nasaruddin
ISTIMEWA/Niki
Relawan Dompet Ummat saat membantu warga korban banjir di Semanga, Kecamatan Sejangkung, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, Selasa 7 Maret 2023. Untuk membantu warga korban banjir, Dompet Ummat saat ini membentuk dapur umum. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Direktur Teraju Indonesia, Agus Sutomo mengatakan, pemerintah harus benar-benar mempraktekkan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS).

Dirinya meyakini, melaksanakan KLHS akan mengatasi banjir yang kerap kali terjadi di beberapa wilayah Kalbar seperti Singkawang dan Sambas.

"Kemudian daerah-daerah resapan air yang terjadi degradasi itu mesti dikembalikan pada fungsi awal," kata Agus Sutomo kepada Tribun Pontianak, Selasa 7 Maret 2023.

Banjir Kembali Rendam Wilayah Kecamatan Menyuke, Aktivitas Masyarakat Lumpuh

Bung Tomo, sapaannya mengatakan, pelaksanaan KLHS untuk perbaikan tata ruang, menindak bangunan yang mengganggu parit dan sungai akan menjadi solusi terbaik mengatasi persoalan banjir.

"Perusahaan-perusahaan yang bermasalah itu dicabut izinnya. Bangunan yang bermasalah itu mesti dikasi teguran karena itu daerah resapan air," katanya.

"Parit-parit yang ada itu jangan dikecilin. Jika membangun proyek pembesaran jalan, justru paritnya mesti diperbesar dan sirkulasi pembuangan airnya juga harus jelas," tegasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, banjir kembali melanda beberapa kawasan di Kalimantan Barat, Jumat 10 Maret 2023.
Di Kota Singkawang, beberapa ruas jalan terendam.

Sementara di wilayah Sajingan, Kabupaten Sambas, jalan menuju Temajuk dari Sungai Bening putus akibat dilanda banjir.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved