Cerita Unik Siswa SMK Temukan Bug Langka Google, Ditentang Orangtua hingga Dibayar Rp 76 Juta

Cerita unik dari seorang siswa SMK yang menemukan Bug langka Google mulai dari ditentang orangtua hingga mendapat penghasilan Rp 76 juta.

Editor: Rizky Zulham
KOMPAS.com/Dian Ade Permana
Mudzakir hampir setiap hari mengoprek laptopnya untuk hacking. 

"Karena kata hacker saat itu masih tabu dan jahat. Setelah saya jelasin ke orangtua, responsnya baik," jelas Mudzakir.

Namun lama kelamaan, orangtuanya memberikan restu.

Mudzakir mengaku, capaian penghargaan sebagai bug hunter atau bug bounty ini bukanlah pertama kali baginya.

Lantaran Mudzakir sudah menggeluti bidang ini sejak duduk di bangku kelas IX SMP. Tak heran, dirinya telah berhasil menjelajahi berbagai sistem di dunia.

Sule Viral Lagi! Perempuan Asal Dubai di Live TikTok hingga Rujuk dengan Nathalie Holscher

"Selama enam bulan awal coba bug bounty tidak dapat apa-apa. Tapi setelah itu nemu bug di sistem Pemprov Jateng. Lalu mulai main ke perusahaan lain. Setelah puas yang di Indonesia, ganti cari yang di luar negeri. Kalo di luar, ada yang dapet 1.000 dollar AS, 2.000 dollar AS, 1.500 dollar AS, 4.500 dollar AS. Yang terbaru yang Google kemarin," ucap dia.

Kini uang Rp 75 juta itu dimanfaatkan untuk meningkatkan kemampuannya di bidang IT.

Selain itu juga untuk membeli laptop, ditabung, dan diberikan kepada orangtua.

Dia pun berpesan anak-anak muda sepertinya, agar terus semangat belajar dan mengembangkan kemampuannya di bidang masing-masing.

"Kalau yang mau terjun dibidang hacking, imannya harus kuat karena godaannya berat. Karena ada juga hacker hitam, yang sering digunakan untuk tindakan jahat seperti curi uang, sedot rekening. Kalau saya cukup yang hacker putih," jelas Mudzakir.

Meski masih siswa SMK, kini Mudzakir sudah bekerja di perusahaan yang terletak di Jakarta pada bidang pelayanan sistem keamanan.

Mudzakir kini memilki penghasilan rata-rata Rp 10 juta per bulan. Kepala Sekolah SMK N 8 Kota Semarang, Harti mengaku sangat bangga dengan prestasi yang diraih muridnya itu.

Kata Harti, Mudzakir anak yang suka berlaga di ajang nasional dan internasional. Dia menyebut, Mudzakir merupakan sosok yang multi talenta dan menjadi role model di SMKN 8 Semarang.

"Anak ini multi talent, karena Mudzakir juga di bidang religi. Jadi pemain inti hadroh, sebagai vocalis, lalu tahfidz juga masuk, penah ikut beberapa lomba lainnya. Memang santun anaknya, maka kami jadikan ikonnya siswa," katanya.

Viral Video di TikTok Sebabkan HP Mati dan Restart, Ini Penjelasan Pakar

Di samping itu, Harti mengatakan, pihak sekolah juga mendukung Mudzakir dalam menjalankan pekerjaannya.

"Sistem sekolah saat ini sudah mencakup kecakapan abad 21. Kami juga fleksibel, anak-anak bisa belajar di rumah. Sehingga, anak-anak spesial macam ini tidak terbelenggu dengan tugas yang sebetulnya tidak dibutuhkan. Sehingga dia bisa besar dan berkembang di bidangnya," jelas Harti.

Dia berharap, sosok Mudzakir ini bisa menginspirasi siswa di sekolahnya ataupun anak-anak muda lain dalam meraih mimpi.

"Harapannya, yang pasti bisa menginspirasi siswa-siswa lain. Karena, semua siswa memang berprestasi di bidangnya masing-masing," pungkas dia.

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved