Pasangan Veteran PBSI Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan Dimata Pelatih Naga Api Herry IP

The Daddies memang sudah lama tidak juara, setidaknya sejak gelar terakhir mereka World Tour Finals 2019.

PBSI
Herry IP pelatih ganda Putra Indonesia yang berjuluk naga Api 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan jadi satu diantara Ganda Putra Indonesia yang dalam sorotan.

Pasalnya pasangan berjuluk The Daddies ini sudah lama tak lagi naik podium.

Performa The Daddies pun mengalami pasang surut.

Pada tahun 2022, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan menjadi spesialis runner up.

Total ada lima turnamen dimana The Daddies yang finish sebagai runner up.

Diantaranya adalah India Open, All England Open, Malaysia Masters, Kejuaraan Dunia BWF hingga BWF World Tour Finals.

Baca juga: Anselmus/Pulung dan Ubed Buktikan Regenerasi Badminton Indonesia Tak Pernah Habis

Namun demikian, Kepala pelatih ganda putra, Herry Iman Pierngadi atau Herry IP, tidak sepakat dengan opini yang meminta pasangan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan pensiun demi alasan regenerasi.

Dengan Hendra Setiawan yang menginjak usia 38 tahun dan Ahsan 35 tahun, ganda putra veteran Indonesia itu masih konsisten bersaing di level elite.

The Daddies memang sudah lama tidak juara, setidaknya sejak gelar terakhir mereka BWF World Tour Finals 2019.

Meski demikian, Ahsan/Hendra menunjukkan bahwa belum saatnya mereka untuk pensiun.

Keberhasilan mereka bertahan di peringkat tiga dunia menjadi bukti nyata bahwa The Daddies masih layak diperhitungkan.

Meski demikian, tetap ada suara-suara sumbang ketika Ahsan/Hendra meraup hasil kurang memuaskan.

Muncul anggapan bahwa karena masih adanya Ahsan/Hendra yang wara-wiri di turnamen BWF level atas membatasi kesempatan pasangan-pasangan muda.

Namun, Herry IP menepis pandangan semacam itu.

Pelatih berjuluk Naga Api yang telah berusia 60 tahun itu berpendapat bahwa Ahsan/Hendra tidak bisa mengalah begitu saja demi junior.

Baca juga: Berapa Hadiah uang Badminton Orleans Masters 2023? Lengkap Pembagian Poin BWF

Potret Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan saat BWF World Tour Finals 2022.
Potret Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan saat BWF World Tour Finals 2022. (BADMINTON INDONESIA)

Setiap kesempatan yang ada tidak bisa didapatkan dengan gratis.

Sebab, proses regenerasi inilah yang nantinya akan membentu suatu karakter yang melekat kuat pada setiap pemain.

"Kalau menurut saya, kesempatan itu tidak (datang) dengan gampang," kata Herry IP dalam sesi Meet and Greet Ahsan/Hendra yang dihadiri BolaSport.com, Minggu 5 Maret 2023

"Kalau (junior) mau kesempatan ya harus bisa mengalahkan (Ahsan/Hendra). Sekarang juga sudah mulai banyak yang bisa mengalahkan The Daddies," timpalnya.

"Jadi kalau giliran itu bahasanya jangan dikasih dengan 'gratis', semua harus berjuang."

"Itu nanti jadi pembentukan karakter pemain, karena untuk meraih sesuatu (yang lebih tinggi) itu tidak gampang," lanjutnya.

Herry IP melanjutkan bahwa dengan mengalahkan Ahsan/Hendra, ibaratnya para pemain muda Indonesia akan selangkah lebih maju.

Sebab bagaimanapun, duet Ahsan/Hendra adalah pemain paling senior yang masih bertahan sampai sekarang hampir satu dekade.

"Ibarat mereka itu saringannya (untuk regenerasi)," kata Herry IP.

"Jadi kalau mau to be the champion, harus bisa mengalahkan mereka dulu. Karena mereka jadi palang pintu terakhir nih."

"Kalau sudah bisa mengatasi mereka, biasanya prestasinya (pemain muda) akan lanjut," papar pelatih kelahiran Pangkal Pinang itu. (*)

Sebagian artikel ini telah tayang di Bolasport.com dengan judul Herry IP: Ahsan/Hendra Pensiun demi Regenerasi? Tidak Ada Kesempatan yang Gratis

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Sumber: BolaSport.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved