WhatsApp dan Telegram Saling Sindir Terkait Sistem Keamanan Bagi Pengguna
Keduanya saat ini layak disebut sedang perang dingin, karena keduanya kembali saling melempar "kritikan" secara terbuka.
|
Editor:
Alfonsius Pardosi
Mirip dengan tudingan Bos WhatsApp, Durov juga menyebut WhatsApp menanamkan "pintu belakang" agar bisa diakses pemerintah, penegak hukum, dan peretas untuk menembus enskripsi dan sistem keamanan lainnya.
Dia menilai WhatsApp tidak akan pernah benar-benar menjadi aplikasi yang aman, kecuali dirombak besar-besaran.
Tak tinggal diam, bos WhatsApp lantas melempar "serangan balik" ke Durov.
"Saya tidak akan menggunakan Telegram untuk urusan privat apapun. Tidak seperti WhatsApp, Telegram tidak memiliki end to end encryption secara default dan tidak ada cara untuk mengaktifkan enkripsi di percakapan grup,” ungkapnya.
“Artinya, telegram telah menyalin percakapan Anda dan hal itu mengkhawatirkan saya," tulis Cathcart dalam twitnya tahun lalu. (*)
Berita Terkait
Baca Juga
Indosat Gunakan AI untuk Hadang Spam dan Scam, Lindungi Masyarakat Indonesia |
![]() |
---|
Trik Jitu Lacak HP Hilang Cuma Pakai WhatsApp, Ini Langkah-Langkahnya |
![]() |
---|
Sistem Pembayaran QRIS NeoBank, Jadi Merchant Mudah dan Menguntungkan Hasilkan Uang Nyata Pakai Kode |
![]() |
---|
Fitur Keamanan Paling Berguna Melindungi Obrolan Rahasia Pengguna dari Proses AI dan Unduhan Auto |
![]() |
---|
KRONOLOGI Tragedi Penusukan di Sebangki Landak, Korban Terluka Parah dan Pelaku Langsung Diringkus |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.