WhatsApp dan Telegram Saling Sindir Terkait Sistem Keamanan Bagi Pengguna

Keduanya saat ini layak disebut sedang perang dingin, karena keduanya kembali saling melempar "kritikan" secara terbuka.

|
Tribunpontianak.co.id/net/ka
Logo WhatsApp dan Telegram 

Mirip dengan tudingan Bos WhatsApp, Durov juga menyebut WhatsApp menanamkan "pintu belakang" agar bisa diakses pemerintah, penegak hukum, dan peretas untuk menembus enskripsi dan sistem keamanan lainnya.

Dia menilai WhatsApp tidak akan pernah benar-benar menjadi aplikasi yang aman, kecuali dirombak besar-besaran.

Tak tinggal diam, bos WhatsApp lantas melempar "serangan balik" ke Durov.

"Saya tidak akan menggunakan Telegram untuk urusan privat apapun. Tidak seperti WhatsApp, Telegram tidak memiliki end to end encryption secara default dan tidak ada cara untuk mengaktifkan enkripsi di percakapan grup,” ungkapnya.

“Artinya, telegram telah menyalin percakapan Anda dan hal itu mengkhawatirkan saya," tulis Cathcart dalam twitnya tahun lalu. (*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved