Festival Wisata Budaya Bugis di Sungai Deras Kubu Raya Disambut Positif Masyarakat
“Ada pencak silat Bugis,makanan bugis, kemudian seni budaya yang bersifat keagamaan, seperti hadrah dan tar kita angkat. Ada yang unik di tahun ini, k
Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBU RAYA - Semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi, maka secara tidak sadar peninggalan kebiasaan budaya saat ini juga semakin terkikis.
Namun demikian, terdapat beberapa upaya juga dapat dilakukan untuk merawat budaya yang ada. Salah satunya melalui Festival Wisata Budaya Bugis yang digelar di Desa Sungai Deras, Kecamatan Teluk Pakedai, Kubu Raya Kalbar pada Jumat 17 Februari 2023 malam.
Festival tersebut digelar sebagai upaya untuk mempertahankan tradisi budaya agar tetap terjaga pada generasi penerus bangsa.
Wakil Ketua Bidang Sayap DPP Forum Komunikasi Orang Bugis Kalbar, Surhaini menuturkan, ada banyak rangkaian kegiatan Festival Wisata Budaya Bugis tahun ini.
“Ada pencak silat Bugis,makanan bugis, kemudian seni budaya yang bersifat keagamaan, seperti hadrah dan tar kita angkat. Ada yang unik di tahun ini, kita juga tampilkan permainan tanjidor,” ujar Surhaini dalam keterangan persnya yang diterima Tribun Pontianak pada Sabtu, 18 Februari 2023.
• Perampok Minimarket di Sungai Kakap Diringkus Polisi, Berikut Tersangka dan Barang Buktinya
Banyak kegiatan budaya yang dirangkai dalam kegiatan tersebut, seperti tarian bugis, Seni budaya, permainan hadrah, tarian padendang dan penampilan tarian dayak ditampilkan pada kegiatan itu.
Di tengah gerusan budaya yang kian lama kian terkikis, dalam pelaksanaan Festival Wisata Budaya Bugis ini menjadi pencerah untuk mengenalkan kembali adat dan budaya bugis, khususnya pada para generasi muda.
Hasil yang ingin dicapai, tentunya budaya-budaya ini bisa dipertahankan oleh para generasi selanjutnya.
Dalam upaya mempertahankan kebudayaan dan tradisi agar tetap terjaga, kegiatan seperti ini menjadi salah satu cara buat mempertahankannya.
Ia pun berharap, apa yang dilihat para generasi muda, dari semua rangkaian kegiatan bisa dilanjutkan. Sehingga apa yang sudah dijaga oleh nenek moyang terdahulu, dapat terus terjaga.
Sebagai pengurus FKOB Kalbar, Surhaini beserta teman-teman dikepengurusan memang konsisten dalam melestarikan budaya bugis.
Pada kegiatan ini, ia juga mengapresiasi masyarakat di Desa Sungai Deras yang antusias mengikuti semua rangkaian hingga dipenghujung acara.
“Harapan saya para generasi muda bisa ikut serta dalam menjaga adat istiadat budaya ini,” ujarnya.
Festival budaya tersebut dipusatkan di Lapangan Bola Pasir Putih, Desa Sungai Deras Kecamatan Teluk Pakedai Kabupaten Kubu Raya yang di padati oleh masyarakat setempat. Ini membuktikan bahwa festival budaya tersebut disambut baik oleh masyarakat.
Berkumpulnya mereka disana, guna menghadiri kegiatan Festival Wisata Budaya Bugis. Kebetulan di tahun ini. Desa Sungai Deras menjadi titik pertama dari sepuluh titik dari giat tahunan yang digelar Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disporapar) Kalbar Kerjasama dengan Forum Komunikasi Orang Bugis (FKOB) Kalbar.
Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Barat, Ardiansyah menuturkan saat ini banyak adat budaya dari luar yang masuk. Jika tidak difilter akan merusak budaya asli.
"Tujuan Festival Budaya Bugis untuk melestarikan budaya kita. Tidak hanya Bugis saja, tapi berkolaborasi dengan budaya lain,” ujar Ardiasnyah.
Ada banyak tantangan dalam upaya mempertahankan budaya termasuk Bugis. Pertama kata Ketua FKOB Kalbar itu, mencari dan menggali orang yang paham tentang adat budaya. Jika tidak dari sekarang dilakukan, tidak menutup kemungkinan budaya akan hilang.
Seperti silat dan tarian Bugis, pihaknya sudah mencari para pakarnya dan sudah didapat. Setelah ditampilkan dalam setiap kegiatan FKOB, ternyata animo masyarakat juga bagus. Bahkan para pemuda-pemudi banyak yang berminat untuk ikut serta dalam mempertahankan adat budaya.
Ke depan pelaksanaan Festival Budaya mesti menyasar pangsa pelajar. Dengan para pelajar mengetahui adat budayanya, iapun makin optimis jika segaal budaya di Indonesia tidak bakal hilang ditelan masa.
Ardiasnyah juga akan mendorong, agar pembelajaran adat dan budaya termasuk budaya Bugis bisa masuk dalam kurikulum di sekolah. Paling tidak di muatan lokal baik di Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama.
“Dengan digencarkannya pengenalan budaya-budaya ini, ke depan budaya akan terjaga,” tukasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News
Ketua BEM Polnep Syariful Hidayatullah Ceritakan Detik-Detik Tindakan Kekerasan yang Dialaminya |
![]() |
---|
DAFTAR Gaji Jasa Tukang Bangunan Kubu Raya Harian, Kepala hingga Kenek Terbaru Tahun 2025 |
![]() |
---|
Tragedi Pernikahan Pengantin Pria Tewas karena Tembakan Perayaan di Turkiye |
![]() |
---|
Polda Kalbar Berikan Arahan Teknis untuk Perkuat Operasi PETI Kapuas 2025 di Polres Singkawang |
![]() |
---|
Seleksi POCIL di SDN 04 Sedahan Jaya Sukadana, Persiapan Lomba se-Polda Kalbar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.