Doa Katolik

Bacaan Renungan Katolik Hari Ini Selasa 7 Februari 2023, Pembersihan Jasmani dan Rohani

Tindakan pembersihan dari luar itu juga harus disertai pula pembersihan rohani atau pemurnian dari dalam.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID
Bacaan renungan Katolik hari ini, Selasa 7 Februari 2023. Bacaan injil Markus 7:1-13 menjadi rujukan dalam renungan Katolik hari ini, Selasa 7 Februari 2023. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Bacaan injil Markus 7:1-13 menjadi rujukan dalam renungan Katolik hari ini, Selasa 7 Februari 2023.

Diceritakan dalam injil serombongan orang Farisi dan beberapa ahli Taurat dari Yerusalem datang menemui Yesus.

Mereka melihat beberapa murid Yesus makan dengan tangan najis, yaitu dengan tangan yang tidak dibasuh.

Dalam tradisi nenek moyang mereka, dikatakan tidak boleh makan tanpa membasuh tangan lebih dulu.

Mereka lantas bertanya kepada Yesus mengapa para muridnya tidak membasuh tangan.

Yesus menjawab dengan nubuat Yesaya tentang orang-orang munafik.

Tata Cara Misa Rabu Abu 2023 dalam Gereja Katolik Lengkap Bacaan Injil dan Doa Berkat atas Abu

Dimana mereka mengabaikan perintah Allah untuk berpegang pada adat istiadat manusia.

Kisah ini menjadi bagian dari renungan Katolik hari ini yang dapat dibaca lengkapnya di sini.

Berikut bacaan renungan Katolik harian hari ini dirangkum tribunpontianak.co.id dari resi.dehonian.or.id, Senin 6 Februari 2023.

Oleh: Antonius Tugiyatno SCJ dari komunitas Tegal Sari Sumatera Selatan

Suatu tindakan menjaga kebersihan yang dilakukan demi kesehatan, termasuk tindakan mencuci tangan adalah suatu hal yang baik.

Namun demikian hal itu bukanlah segala-galanya mengatasi segala sesuatu yang lebih penting.

Apalagi kebiasaan itu menjadi tidak benar kalau kemudian dipergunakan untuk menghakimi orang lain.

Lalu menyalahkan orang lain atau menjadikan perasaan diri lebih baik dari lainnya.

Pada perikop injil hari ini orang-orang Farisi menggunakan kebiasaan itu bukan pertama-tama untuk sebuah tujuan kebersihan jasmani.

Melainkan supaya mendapati kesalahan dalam diri Yesus dan para muridNya.

Maka dari itu Jawaban Yesus tidak serta-merta menolak adat istiadat yang baik itu, tetapi melengkapi bahwa tindakan pembersihan dari luar itu juga harus disertai pula pembersihan rohani atau pemurnian dari dalam.

Ada hukum agama yang nilainya lebih tinggi yang seharusnya lebih diperjuangkan berkaitan dengan keselamatan, yang tidak seharusnya dikalahkan oleh hukum-hukum yang kecil. Menyelamatkan sesama tentu nilainya lebih besar daripada sekadar mencuci tangan.

Memberi kesaksian pelayanan dan rela berkorban tentu nilainya juga amat baik.

Mazmur 50:12 meninggalkan nasihat permenungan yang begitu mendalam yang bunyinya sebagai berikut.

“Ciptakanlah di dalam diriku hati yang murni, ya Allah, dan perbaruilah roh yang teguh di dalam diriku.”

Hati yang suci dan murni lebih dikehendaki Tuhan daripada hal-hal yang tampak lahiriah saja atau sekadar kesalehan ritual belaka.

Hati dan budi yang bersih dan suci murni akan membantu mengarahkan manusia pada perbuatan-perbuatan hidup menjadi semakin lebih baik.

Namun sebaliknya mengagungkan hal-hal jasmaniah yang tujuannya sebatas mencari pujian dan kekaguman orang lain, akan mengarahkan diri manusia jatuh pada suatu kesombongan.

Semoga kita selalu dipenuhi dengan usaha-usaha jasmani maupun rohani yang mengarahkan hidup kita menjadi semakin lebih baik bagi Tuhan maupun sesama.

Semoga Hati Kudus Yesus senantiasa merajai hati kita. Amin.

Baca juga: Bagaimana Cara Mengisi Amplop Aksi Puasa Pembangunan atau APP Katolik yang Benar?

(*)

[Cek Berita dan informasi seputar Katolik klik Di Sini]

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved