Doa Katolik

Menjadi Garam dan Terang Dunia! Bacaan Renungan Katolik Hari Ini Minggu 5 Februari 2023

Bacaan renungan Katolik hari ini, Minggu 5 Februari 2023 mengajak kita menjadi garam dan terang dunia.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID
Bacaan Renungan Katolik hari ini, Minggu 5 Februari 2023. Dalam injil Matius 5:13-16, diceritakan Yesus menyampaikan kepada para murid untuk menjadi garam dan terang dunia. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Bacaan renungan Katolik hari ini, Minggu 5 Februari 2023 mengajak kita menjadi garam dan terang dunia.

Kita harus bisa memberi rasa yang membawa pengaruh baik terhadap lingkungan sekitar kita.

Dalam injil Matius 5:13-16, diceritakan Yesus menyampaikan kepada para murid untuk menjadi garam dan terang dunia.

Yesus menyampaikan sabda lewat perumpaan garam dan terang.

Dalam kehidupan, garam merupakan penyedap rasa, masakan yang dimasak tanpa diberi garam akan terasa gambar.

Tata Cara Misa Rabu Abu 2023 dalam Gereja Katolik Lengkap Bacaan Injil dan Doa Berkat atas Abu

Begitu pula dengan kita untuk senantiasa asin.

Dalam arti menjadi penyedap rasa sukacita bagi orang sekeliling kita.

Kisah ini menjadi bagian dari renungan Katolik hari ini yang dapat dibaca lengkapnya di sini.

Berikut bacaan renungan Katolik harian hari ini dirangkum tribunpontianak.co.id dari resi.dehonian.or.id, Sabtu 4 Februari 2023.

Oleh: Romo Agutinus Kelik Pribadi SCJ dari Cilandak Jakarta Selatan

Salah satu hal yang penting dan terus dibangun orang sama zaman ini adalah citra atau identitas dalam hidupnya.

Lewat identitas ini mereka akan mengatakan siapa mereka pada semua orang yang ada disekitarnya sampai ke penjuru dunia.

Salah satu cara untuk membentuk citra atau identitas adalah dengan memotret dirinya dan menyampaikan pada publik dalam status media sosialnya.

Di sana disampaikan seribu satu pesan dan potret identitas itu dibangun.

Dari satu hingga ribuan potret itu ditampilkan pribadi yang gembira, makmur, sejahtera, sederhana, mewah, bersaudara, ramah, bahagia, marah dan masih banyak lagi.

Bacaan hari ini mengingatkan identitas kita sebagai orang Kristini yaitu menjadi garam dan terang dunia.

Seberapa asin dan terang hidup kita dalam keluarga, lingkungan pekerjaan, pelayanan dan dunia kerja.

Apakah asin dan terang hidup kita hanya untuk diri kita sendiri.

Atau justru sebaliknya hidup kita terasa hambar dan gelap.

Mari kita membuka hati, membuka pikiran kita supaya dalam dialog, sinergi, keterlibatan dan partisipasi aktif kita menemukan cara baru bagaimana kita menjadi berkat dan saling membekarti.

Ada banyak peluang meskipun dalam kegelapan hidup kita, kita tetap bisa menjadi terang dan garam dunia.

Tentu rasa asin dan terang itu perlu kita bangkitkan dan hidupkan.

Supaya jangan sampai karena tidak terlihat fungsinya, akhirnya kita di injak injak orang.

Sebagaimana potret status kehidupan kita, bukan berhenti sebagai sebuah potret dengan gambaran palsu yang kita sampaikan.

Tetapi sungguh sebagai sebuah cara bagaimana Allah bekerja dalam kehidupan kita.

Baca juga: Bagaimana Cara Mengisi Amplop Aksi Puasa Pembangunan atau APP Katolik yang Benar?

(*)

[Cek Berita dan informasi seputar Katolik klik Di Sini]

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved