Soal Isu Penculikan Anak, IPNU Kubu Raya Ajak Masyarakat Lebih Selektif Terima Informasi

Informasi tersebut beredar liar melalui grup-grup WhatsApp dan media sosial lainnya

Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Faiz Iqbal Maulid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/IPNU Kubu Raya
Abdusshomad (kiri) selaku Ketua PC IPNU Kubu Raya. 

TRIBUN PONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Merespon terkait dengan beredarnya informasi isu penculikan anak yang baru-baru ini cukup meneror banyak orang di daerah di Kalbar termasuk Kabupaten Kubu Raya dan Kota Pontianak. Informasi tersebut beredar liar melalui grup-grup WhatsApp dan media sosial lainnya.

Menyikapi isu itu yang terus berkembang, Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kabupaten Kubu Raya mengajak masyarakat untuk lebih selektif, bijak dan hati-hati setiap menerima informasi di media sosial, baik dalam bentuk foto, pesan, video dan semacamnya agar tidak menimbulkan keresahan. 

"Tabayyun atau klarifikasi terlebih dahulu adalah suatu hal yang harus dilakukan sebelum menyebarluaskan informasi. Saya juga banyak menerima pesan itu, baik secara pribadi dan bahkan via group WhatsApp, setelah saya tanya lebih lanjut kepada pengirim tentang kejadian itu, ada yang mengatakan benar ada yang mengatakan hoak, namun lebih banyak informasi masuk yang tidak jelas sumber informasi dan lokasinya," kata Ketua PC IPNU Kabupaten Kubu Raya, Abdusshomad dalam keterangan yang diterima TribunPontianak.co.id pada Jumat 3 Februari 2023.

Sebagai bentuk antisipasi orang tua kepada anaknya, PC IPNU Kubu juga memberikan tips dan menyarankan untuk membekali hal-hal berikut ini kepada anak-anak.

Pertama, Abdusshomad meminta orang tua untuk selalu memantau aktif kegiatan anak.

"Selalu menjaga dan bertanya dengan anak berada dan kemana ia pergi, untuk memastikan bahwa mereka selalu berada diposisi dan situasi yang aman dan nyaman," ujarnya.

Isu Penculikan Anak Merebak, Kapolres Kubu Raya Ajak Warga Cakap Bermedia Sosial

Ramai Isu Penculikan Anak di Pontianak, Begini Pesan Walkot hingga DPRD

Kedua, Abdusshomad mengimbau orang tua untuk meminta anak enjaga jarak dengan orang asing. Anjurkan kepada anak-anak untuk tidak berinteraksi dengan orang-orang asing yang tidak mereka kenali.

Ketiga, berkomunikasi dengan anak, kata Abdusshomad, bangun komunikasi dan kepercayaan anak dapat membantu mereka merasa nyaman dan memahami bahaya penculikan.

Keempat, menjaga akses internet, Abdusshomad meminta orang tua batasi penggunaan akses internet serta selalu memantau aktivitas anak secara berskala dapat membantu dan mencegah mereka terpapar resiko penculikan online. 

Kelima, selalu bersikap bertindak cepat, jika merasa ada ancaman segera ambil tindakan untuk melaporkan polisi atau pihak yang berwajib.

"Dengan melakukan beberapa tindakan itu, kita dapat meminimalisir dan membantu mengurangi resiko penculikan anak, dan memastikan bahwa mereka aman, nyaman dan terlindungi," tukasnya. 

Cek berita dan artikel mudah diakses di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved