Contoh Tema dan Prinsip P5 Kurikulum Merdeka

Dengan sejumlah dalam pelaksanaan P5 dalam sistem pendidikan di tahun 2023 guna mendukung pelaksanaan Kurikulum Merdeka.

Penulis: Madrosid | Editor: Madrosid
Kolase / Tribunpontianak.co.id / sid / google
Contoh P5 dalam semua jenjang pendidikan. Mulai dari PAUD - SMA 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Dalam pelaksanaan Kurikulu Merdeka di tahun 2023 ini terdapat sejumlah rangkaian yang perlu dipersiapan sebelumnya untuk pengerjar dan peserta didik

Mulai dari contoh untuk pelaksanaan P5 yaitu Projek Penguatan Profil Pelajaran Pancasila (P5).

Dengan sejumlah dalam pelaksanaan P5 dalam sistem pendidikan di tahun 2023 guna mendukung pelaksanaan Kurikulum Merdeka.

P5 adalah prinsip yang memandang segala sesuatu secara keseluruhan atau terpisah-pisah.

Kerangka berpikir holistik yang ditanamkan dalam P5 akan mendorong peserta didik lebih mudah dalam belajar dan mempelajari tema.

Tentu saja di dalamnya adalah materi secara keseluruhan dan memahami persoalan secara mendalam.

Tema yang dikembangkan berdasarkan isu prioritas dalam Peta Jalan Pendidikan Nasional 2020-2035, Sustainable Development Goals, dan dokumen lain yang relevan.

Baca juga: Contoh Pidato Persuasif Secara Singkat Tema Pendidikan dan Pembangunan Karakter Bangsa

Berikut ini contoh Tema P5  dalam Jenjang Pendidikan

A. PAUD

1.    Aku Sayang Bumi “Gaya Hidup Berkelanjutan”

2.    Aku Cinta Indonesia “Kearifan Lokal”

3.    Kita Semua Bersaudara “Bhinneka Tunggal Ika”

4.    Imajinasi dan Kreativitasku “Rekayasa dan Teknologi”

B. SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK dan sederajat

1.    Gaya Hidup Berkelanjutan

2.    Kearifan Lokal

3.    Bhinneka Tunggal Ika

4.    Bangunlah Jiwa dan Raganya

5.    Suara Demokrasi

6.    Rekayasa dan Teknologi

7.    Kewirausahaan

8.    Kebekerjaan

Inilah Prinsip P5 Kurikulum Merdeka

1. Holistik

Adalah prinsip yang memandang segala sesuatu secara keseluruhan atau terpisah-pisah.

Kerangka berpikir holistik yang ditanamkan dalam P5 akan mendorong peserta didik untuk mempelajari tema dan materi secara keseluruhan dan memahami persoalan secara mendalam.

Karenanya, setiap tema dalam P5 cenderung menjadi wadah dari berbagai perspektif dan konten pengetahuan secara terpadu.

Prinsip holistik juga memotivasi peserta didik agar dapat melihat koneksi yang bermakna antar komponen dalam pelaksanaan P5, seperti peserta didik, pendidik, dan sebagainya.

Baca juga: Pendidikan Jadi Salah Satu Prioritas Pembangunan Pemkab Landak

2. Kontekstual

Kontekstual adalah prinsip yang berkaitan dengan upaya mendasarkan kegiatan pembelajaran pada pengalaman nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Prinsip ini memotivasi pendidik dan peserta didik agar dapat menjadikan lingkungan dan realitas kehidupan sebagai bahan utama pembelajaran.

Satuan pendidikan berperan sebagai penyelenggara kegiatan projek profil harus membuka ruang dan kesempatan bagi peserta didik untuk dapat bereksplorasi di luar lingkup satuan pendidikan.

3. Berpusat Pada Peserta Didik

Prinsip selanjutnya adalah prinsip yang menjadikan peserta didik sebagai subjek pembelajaran yang aktif.

engan prinsip ini, diharapkan pendidik dapat mengurangi peran sebagai aktor utama dalam kegiatan belajar mengajar.

P5 menjadikan pendidik sebagai fasilitator pembelajaran yang memberikan banyak kesempatan bagi peserta didik untuk bereksplorasi dari dorongan diri sendiri sesuai kondisi dan kemampuannya.

4. Eksploratif

Prinsip eksploratif adalah prinsip yang berkaitan dengan semangat untuk membuka ruang bagi proses pengembangan diri dan inkuiri, baik terstruktur ataupun bebas.

P5 memiliki area eksplorasi yang luas dari segi jangkauan materi peserta didik, alokasi waktu, dan penyesuaian dengan tujuan pembelajaran.

Prinsip eksploratif juga berupaya mendorong peran P5 untuk menggenapkan dan menguatkan kemampuan yang didapatkan peserta didik dalam peserta didikan intrakurikuler.

Manfaat dari P5

P5 dilaksanakan dalam Kurikulum Merdeka bertujuan untuk melaksanakan Kurikulum Merdeka dengan baik.

P5 sebagai pendorong peserta didik sebagai pelajar yang baik, jujur, dan berperilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Tema yang dipilih akan disesuaikan dengan kebutuhan pendidikan itu sendiri sesuai dengan jenjang pendidikan yang ada.

Kegiatan P5 tentunya akan terekam dalam rapor projek yang berisi penilaian saat siswa melakukan projek tersebut. 

Rapor P5 berbeda dengan rapot kurikulum biasa karena dalam rapor P5 bukan berupa angka tetapi nilai BB (Belum Berkembang), MB (Mulai Berkembang), BSH (Berkembang Sesuai Harapan), SB (Sudah Berkembang).

Penilain tersebut juga disesuaikan dengan dimensi pada saat P5 seperti beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maga Esa dan berakhlak mulia, mandiri, bernalar kritis, berkebinekaan global, bergotongroyong, dan kreatif.

Sedangkan Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam, di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.

Melalui kurikulum merdeka sekaligus juga dapat membantu guru untuk memilih berbagai perangkat ajar untuk menyesuaikan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.

Sebagai penjelasan P5 dalam Kurikulum Merdeka yaitu kegiatan kokurikuler berbasis projek yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter.

Seluruhnya disesuaikan dengan profil pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan.

Untuk pelaksanaan P5 tentu juga dilakukan lebih fleksibel, dari segi muatan, kegiatan, dan waktu pelaksanaan.

Cek berita dan artikel lainnya seputar pendidikan di sini 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved