Hukum Puasa Rajab Menurut Sunnah Lengkap Dalil dan Pendapat Ulama Terdahulu serta Kontemporer

"Barang siapa yang berpuasa sepuluh hari dari bulan Rajab, maka tidaklah Allah dimintai apa pun kecuali Allah akan memberinya. Barang siapa berpuasa lima belas hari pada bulan Rajab, maka ada yang memanggil dari langit, ‘Engkau telah diampuni dosamu yang telah lampau.’ Mulailah amal, siapa yang terus menambah, maka akan terus diberi pahala.” (HR. Ath-Thabrani)

- Hadist ke 2:

Rasulullah Nabi Muhammad SAW menurut Anas bin Malik pernah bersabda:

إن في الجنة نهرا يقال له رجب أشد بياضا من اللبن و أحلى من العسل من صام من رجب يوما سقاه الله من ذلك النهر

• Niat Puasa Rajab Hari ke 3 Latin dan Arab , Baca Lafaz Ini saat Sahur Rabu Dini Hari Nanti

Artinya:

“Sesungguhnya di surga ada sebuah sungai, namanya sungai Rajab. Airnya lebih putih dari pada salju, lebih manis dari pada madu,"

"Siapa yang puasa sehari di bulan Rajab, maka Allah akan memberinya minum dengan air sungai tersebut.” (HR. Al-Baihaqi)

# Pendapat Ulama

Adapun pendapat Ulama terdahulu mengenai Hadist tersebut, sejumlah Ulama mengkritisi Hadist di atas.

Yang dinilai tidak cukup kuat untuk menjadi Dalil anjuran Puasa Rajab .

Lantaran kedua Hadist tersebut diklasifikasikan sebagai Hadist Maudhu atau Palsu .

Atau sekurang-kurangnya Hadist Dhaif atau lemah .

Berikut ulasannya:

- Pendapat Ibnu Taimiyyah :

“Setiap hadits yang membicarakan puasa Rajab dan shalat pada sebagian malam (seperti shalat setelah Maghrib pada malam-malam pertama bulan Rajab, pen), itu berdasarkan hadits dusta.” (Al-Manar Al-Munif)