Dorong Keterlibatan Perempuan Pada Ruang Hidup, Gemawan Riset Aksi Partisipatif di Kayong Utara
Sebanyak 25 orang perempuan dilibatkan dalam kegiatan Participatory Action Research, bahwa para perempuan yang mayoritas petani dan ibu rumah tangga d
Penulis: Zulfikri | Editor: Faiz Iqbal Maulid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAYONG UTARA - Lembaga Gemawan melakukan riset aksi partisipatif (Participatory Action Research atau PAR) bersama kelompok Perempuan Dahlia Jaya, Kecamatan Seponti, Kabupaten Kayong Utara, dalam upaya mendorong Keterlibatan perempuan dalam menganalisis ruang hidup dan kehidupan.
Sebanyak 25 orang perempuan dilibatkan dalam kegiatan Participatory Action Research, bahwa para perempuan yang mayoritas petani dan ibu rumah tangga diajak fasilitator dari Gemawan diantaranya Maulisa, Weli Arma dan Roni Antoni untuk menganalisis berbagai hal berkaitan ruang hidup dan kehidupan.
Analisis ini, menggunakan pendekatan berbagai macam instrumen, satu diantaranya instrument visual adalah membuat sketsa peta, diagram batang, wawancara, observasi dan seterusnya.
Lebih lanjut, fasilitator juga mengajak peserta untuk bergialog, menggali dan berbagi mengenai pengalaman hidup serta mengenai keadaan daerahnya, dalam pembuatan keputusan, merefleksi, hingga menjalankan aksi untuk membawa perubahan.
Mengenai hal ini, Maulisa sebagai fasilitator menuturkan melalui PAR diharapankan masyarakat kelompok dampingan dapat berbagi pengetahuan dan pengalamannya.
"Penting bagi peserta, mengakui nilai pengetahuan mereka, menguatkan kapasitas dalam menghasilkan pengetahuan yang berguna bagi diri sendiri dan bagi yang lain," kata Maulisa kepada TribunPontianak.co.id, Selasa 17 Januari 2023.
• SMAN 1 Sukadana Kayong Utara Dapat Kuota 40 Persen SNBP, Kini Masuk Tahap Persiapan
• Upaya Pengembangan Kopi, Founder Kojal Coffee Plantation: Untuk Kemajuan Kopi Kayong Utara
Dari hal tersebut, akan muncul ide-ide dan peluang serta gagasan oleh peserta dalam menganalisis menganalisis ruang hidup dan kehidupan di lingkungan sekitar.
"Muncul ide, gagasan menghasilkan perubahan yang lebih baik, untuk diri sendiri, komunitas, dan lingkungan,” tambahnya.
Dengan begitu, guna menggali informasi yang dibutuhkan secara bersama bahwa fasilitator mengajak peserta membuat sketsa desa berdasarkan pengetahuan mereka.
Kemudian, membuat transek desa dengan menelusuri suatu wilayah tertentu yang sudah disepakati sebelumnya bersama-sama selanjutnya dituangkan hasilnya diatas selembar kertas. Menganalisis lini masa yang berkaitan dengan sejarah desa, adat istiadata, SDA, tradisi penggunaan lahan, hak akses, kontrol dan sebagainya.
Selain itu, juga membuat kalender musim yang berkenaan dengan sistem pertanian, sosial adat istiadat dan lain sebagainya. Membuat diagram venn yang berkenaan dengan analisis kelembagaan, aktor, menganalisis sebab akibat-menganalisis kekuatan, merancang pilihan dan menganalisis biaya dan pendapatan dalam sebuah siklus ekonomi yang biasa dijalankan oleh komunitas ataupun pribadi masing-masing.
Cek berita dan artikel mudah diakses di Google News
Polres Kayong Utara Sukses Amankan Subuh Akbar Bersama Ustaz Abdul Somad, Dihadiri Ribuan Jamaah |
![]() |
---|
Camat Sukadana: Peta ANKT Instrumen Strategis Jaga Kelestarian Alam |
![]() |
---|
LPDN Gagas Penguatan Kelembagaan Masyarakat di Dalam dan Sekitar Hutan |
![]() |
---|
Pererat Ukhuwah di KKU, Pemkab Kayong Utara Sambut Kedatangan Ustaz Abdul Somad pada Subuh Akbar |
![]() |
---|
VIRAL Dokter di Kayong Utara Angkat Mioma 5 Kg, Operasi Berdarah 2000 cc Ini Bikin Merinding |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.