Khazanah Islam
Perhatikan! Penjelasan Tentang Adab yang Perlu Diketahui Sebelum Menunaikan Shalat
Setiap Muslim yang mengerjakan Shalat, tidak hanya memperhatikan syarat sah dan rukun Shalat. Akan tetapi diperlukan juga menjaga adab-adab
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Shalat merupakan tiang Agama bagi pemeluk Islam
Bagi siapapun yang meninggalkan Shalat berarti mereka secara tidak langsung merobahkan tiang Islam.
Setiap Muslim yang mengerjakan Shalat, tidak hanya memperhatikan syarat sah dan rukun Shalat.
Akan tetapi diperlukan juga menjaga adab-adab saat menunaikan Shalat.
Menunaikan Shalat secara tidak langsung merupakan interaksi antara hamba dengan tuhanya.
• Penjelasan Persoalan Rukun Iman Keenam Tentang Keberadaan Qada dan Qadar
Oleh karena itu, penting bagi setiap muslim untuk menjaga adab dalam menunaikan Shalat.
Berikut Adab dalam Shalat :
Khusyuk
Khusyuk merupakan adab terpenting dalam salat dan berdzikir.
Khusyuk adalah inti dan roh shalat dan zikir.
Maka, salat dan zikir yang tidak diiringi dengan kekhusyukan ibarat badan tanpa roh.
Oleh karenanya, khusyuk bermakna menghadirkan hati dan pikiran dalam setiap lafal zikir di dalam salat atau zikir di luar salat yang diucapkan.
Tidak hanya itu, seorang yang salat dan berzikir juga harus berusaha agar terwarnai olehnya dan berusaha menepati maksud dan tujuan dari lafal salat dan zikir yang diucapkan
Ibnu Rajab rahimahullah mengatakan, makna dasar khusyuk adalah kelembutan hati, kerendahan, ketenangan, dan ketundukannya.
Jika hati telah merasakan kekhusyukan, anggota tubuh yang lain akan khusyuk pula seperti prajurit taat pada komandannya.
• Arti Binatang yang Haram Lidzatihi Jenis Makanan yang Tak Boleh Dikonsumi seorang Muslim
Hati yang Ikhlas
Berdasarkan firmah Allah yang termaktub dalam Surat Al Bayyinah Ayat 5 berikut ini
وَمَا أُمِرُو ا إِلَّا لِيَعْبُدُوا ٱللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ حُنَفَا ءَ وَيُقِيمُوا ٱلصَّلَو ةَ وَيُؤْتُوا ٱلزَّكَو ةَ وَذَ لِكَ دِينُ ٱلْقَيِّمَةِ
wa mā umirū illā liya’budullāha mukhli īna lahud-dīna unafā`a wa yuqīmu - alāta wa yu`tuz-zakāta wa żālika dīnul-qayyimah
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.
Berdasarkan ayat tersebut dijelaskan bahwa Allah Swt. tidak akan menerima kecuali amal yang dikerjakan dengan penuh keikhlasan.
Riya' dan sum'ah termasuk penghalang diterimanya amal seseorang.
Maka, laksanakanlah shalat dan zikir dengan ikhlas dan jauhkanlah dari riya' dan sum'ah.
Menjaga waktu dan batas-batasnya.
Ketika waktu shalat masuk, bersegera menunaikannya dengan penuh semangat saat kewajiban itu tiba.
Nabi bersabda pada Bilal: Wahai Bilal, hiburlah kami dengan shalat! (Maksudnya: beradzanlah lalu kita melaksanakan shalat dan menikmati shalat).
Allah berfirman yang artinya: “maka celaka bagi orang-orang yang shalat. Yaitu orang yang shalat mereka lupa diri”.
Para ulama mengatakan lupa dalam ayat ini terutama adalah masalah meneledorkan waktu shalat.
Menjaga kebersihan dan kesucian tempat sholat dari najis- najis yang ada.
Menyingkirkan gambar, tulisan atau apa saja yang mengganggu kekhusyu’an shalat.
Memakai pakaian kita yang terbaik, saat panggilan sholat telah tiba.
Yang rapi, santun, baik, harum semerbak (bagi laki-laki) dan menutup aurat secara sempurna.
Allah amat senang kalau perintahnya kita amalkan dengan suka cita.
Memakai pakaian terbaik saat shalat merupakan tanda dan wujud syukur seseorang akan nikmat Allah Swt. yang dikaruniakan padanya.
Menyesal serta bersedih, jika tidak dapat menunaikan dan menikmati shalat
dengan baik dan sempurna. Di antara inti shalat adalah berdzikir di dalam shalat. Allah berfirman pada Nabi Dawud: “Dan dengan berdzikir padaKu, hendaklah mereka merasa ni’mat”.
Allah berfirman: “dan sungguh, dzikir pada Allah-lah yang terbesar”.
Maksudnya adalah kita diharapkan menikmati dzikir atau bacaan-bacaan shalat kita, sehingga berpengaruh pada hati nurani dan amal perbuatan sehari-hari.
Melakukan dengan khusyu’, Nabi memerintah: “shalatlah seperti shalatnya orang yang berpamitan (dari dunia ini)”. Maksudnya shalatlah seakan-akan ini adalah shalat kalian yang terakhir di dunia. (*)
Disclaimer : Isi redaksi dan pembahasan materi diatas dilansir dari buku siswa Madrasah Tsanawiyah (Mts/SMP) Terbitan Kementerian Agama tahun 2020.
Simak Berita terkait Khazanah Islam Tribun Pontianak.
AMALAN Malam Maulid 12 Rabiul Awal Mulai Baca Alquran Hingga Sejarah Perjalanan Nabi Muhammad SAW |
![]() |
---|
BACAAN Niat Shalat Jumat Perdana Bulan Rabiul Awal 1447 Hijriah Lengkap Keutamaan Shalat Jumat |
![]() |
---|
CONTOH dan Struktur Proposal Pengajuan Kegiatan Keagamaan Hari Besar Islam Maulid Nabi Muhammad SAW |
![]() |
---|
CONTOH Naskah Pidato Kegiatan Keagamaan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW |
![]() |
---|
CIRI-Ciri Kematian Khusnul Khotimah Lengkap Amalan Doa Diberikan Kematian Paling Baik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.