Breaking News

Khazanah Islam

Penjelasan Persoalan Rukun Iman Keenam Tentang Keberadaan Qada dan Qadar

Begitu juga kita tidak tahu kapan meninggal dunia atau kapan dunia ini kiamat. Sesuatu kejadian yang tidak dapat diubah atau tidak dapat ditunda

Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK/
Setiap Muslim wajib mengimani tentang Qada dan Qadar. Hal itu termasuk dalam rukun Iman ke enam. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Setiap kejadian yang terjadi tidak akan pernah lepas dari campur tangan Allah SWT.

Oleh karena itu, setiap Muslim yang beriman harus percaya terhadap ketentuan itu yang dikenal dengan istilah Qada dan Qadar

Lantas apakah yang dimaksud dengan qada dan qadar itu?

Qada merupakan keputusan atau ketetapan terhadap suatu ketentuan yang telah ditetapkan oleh Allah bagi makhluk-Nya.

Qada tidak dapat diubah dan tidak dapat ditunda atau dimundurkan.

Tata Cara Membuat Wasiat Sebelum Meninggal Dunia dalam Hukum Islam

Hal tersebut sebagaimana firman Allah SWT dalam Surat Q.S. Al Hadid ayat 22 yang berbunyi :

مَا أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ فِى ٱلْأَرْضِ وَلَا فِى أَنفُسِكُمْ إِلَّا فِى كِتَ بٍ مِّن قَبْلِ أَن نَّبْرَأَهَا إِنَّ ذَ لِكَ عَلَى ٱللَّهِ يَسِيرٌ

Artinya : Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya.

Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.

Jadi, bencana apa pun yang terjadi di atas bumi ini tidak ada yang tahu.

Begitu juga kita tidak tahu kapan meninggal dunia atau kapan dunia ini kiamat. Sesuatu kejadian yang tidak dapat diubah atau tidak dapat ditunda merupakan contoh qada.

Contoh-contoh qada antara lain sebagai berikut.

Matahari terbit dari timur dan tenggelam di barat.

Kematian pasti datang.

Bumi serta planet-planet lainnya berputar sesuai porosnya.

Kenali Tanda Seseorang Sedang Dikuasai Rasa Hasad dan Cara Menghindari

Qadar

Qadar atau takdir adalah segala ketentuan Allah SWT yang telah berlaku terhadap semua makhluk-Nya.

Namun, qadar dapat diubah dengan usaha manusia atau ikhtiar.

Ikhtiar artinya usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan dalam hidupnya.

Sesuatu itu terjadi atau tidak terjadi pasti ada sebabnya. Kita bekerja keras sehingga berhasil dan sukses. Keberhasilan usaha bergantung pada gigih atau tidaknya usaha kita.

Untuk mencapai keberhasilan, diperlukan kehati-hatian pada banyak faktor.

Misalnya, Allah SWT memberikan modal kecerdasan kepada kita.

Hendaknya modal itu dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk kebaikan diri sendiri mengejar cita-cita.

Kesuksesan tidak datang sendiri, tetapi diusahakan dengan sungguh-sungguh.

Artinya, kita ingin menjadi anak pintar harus ikhtiar atau belajar dengan giat

Sebagaimana firman Allah SWT dalam Surat Ar ra’d ayat 11

لَهُ مُعَقِّبَ تٌ مِّن بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ ٱللَّهِ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنفُسِهِمْ وَإِذَا أَرَادَ ٱللَّهُ بِقَوْمٍ سُو ءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُ وَمَا لَهُم مِّن دُونِهِ مِن وَالٍ

Artinya : Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah.

Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.

Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.

Setiap manusia wajib berusaha agar dapat mengubah nasibnya.

Kita tidak boleh menyerah pada kesulitan-kesulitan sebelum berusaha.

Kita diwajibkan berusaha. Segala sesuatu yang kita peroleh tidak datang dengan sendirinya, tetapi harus diusahakan.

Misalnya, kita melihat sahabat menjadi juara kelas atau juara lomba matematika atau juara membaca Alquran,

hal itu diperoleh dengan belajar keras, perjuangan dan usaha yang sungguh-sungguh.

Berikut contoh-contoh qadar.

1) Menjadi pintar dan menjadi juara kelas karena belajar dan berdoa.

2) Menjadi juara lomba pidato atau juara lomba cerdas cermat karena gigih berlatih.

3) Menjadi anak yang disenangi dalam pergaulan karena ramah dan suka menyapa kepada siapa saja.

4) Menjadi anak yang pandai membaca Alquran dan menjadi qari/qariah terbaik di sekolah atau sampai ke tingkat provinsi harus usaha yang gigih.

Disclamair : Isi redaksi dan pembahasan materi diatas dilansir dari buku siswa mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas 6 Terbitan Kemendikbudristek tahun 2018.

Simak Berita terkait Khazanah Islam Tribun Pontianak.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved