Resmikan Jembatan Korek - Pasak Kubu Raya, Sutarmidji : Sebetulnya Bukan Urusan Provinsi
Pemkab Kubu Raya untuk dapat melakukan kerjasama dengan mengaktifkan CSR perusahaan-perusahaan sawit yang ada disekitar Desa-desa ini.
Penulis: Muhammad Firdaus | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Gubernur Sutarmidji meresmikan Jembatan Korek-Pasak, Desa Korek, Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya, Minggu 8 Januari 2023.
Ia mengatakan, sebetulnya pembangunan Jembatan Korek-Pasak ini bukan kewenangan Pemprov Kalbar, melainkan Pemkab Kubu Raya.
"Ini sebetulnya bukan urusan Provinsi, tapi saya melihat memang harus disentuh, kalau tidak disentuh susah," ucap Sutarmidji
"Saya waktu itu ke Ambawang dengan gunakan jembatan gantung, kecil. Saya dibawa pake motor berhenti diatas itu karena selisih dengan orang, dibawahnya sungai kan, takut juga kita, akhirnya ya sekarang sudah ndak lagi. Jadi harus diperhatikan," jelasnya.
Ia menjelaskan, dengan hadirnya Jembatan Korek-Pasak pasak ini banyak keuntungan yang akan dirasakan oleh masyarakat di Desa-desa terkait.
Baca juga: Gubernur Kalbar Sutarmidji Resmikan Jembatan Korek - Pasak Kubu Raya
Diketahui ada 6 Desa yang bergantung dengan jembatan ini, yakni Desa Korek, Desak Pasak, Desa Simpang Kanan, Desa Puguk, Desa Bengkarek, dan Desa Pasak Piang.
Sebelumnya masyarakat 6 Desa ini terpaksa harus menggunakan kapal angkutan penyeberangan untuk melintasi Sungai Ambawan.
"Sentuhannya sedikit ini kan cuma 34 M, tapi bayangkan berapa Desa terbuka aset mereka disini tanahnya pasti naik luar biasa, kemudian Pemda Kubu Raya dapat BPHTB," ungkapnya.
"Investasi ini akan kembali ketika masyarakat yang jual beli tanah itu bayar BPHTB. Pengalaman saya ketika membangun Jalan Karet Dalam ke Berdikari, investasinya kurang lebih dari 21-25 M. Nah begitu itu jadi kemudian disitu dijadikan perumahan dan lain sebagainya, mungkin ya BPHTB nya sudah 4 kali lipat dari investasi kita ini. Jadi kalau Kabupaten mau meningkatkan PAD nya gampang sekali, buka keterisoliran, investasi jalan itu pasti, begitu jalan jadi tamah itu akan naik setahun 4 kali lipat," jelasnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan sebenarnya jembatan ini harusnya menjadi kewenangan Pemkab Kubu Raya.
Oleh karena itu, persoalan yang masih tersisa terkait dengan perluasan jalan yang dilalui oleh masyarakat di 6 Desa ini untuk dapat segera diperhatikan.
Ia menyarankan, Pemkab Kubu Raya untuk dapat melakukan kerjasama dengan mengaktifkan CSR perusahaan-perusahaan sawit yang ada disekitar Desa-desa ini.
"Ini (wewenang) Kabupaten, nah ini kan banyak sawit, minta mereka perkebunan sawit itu kan jembatan sudah ada transportasi mereka lebih lancar," ujarnya.
"Mereka bantulah itu CSR nya, perkerasan dulu, jalan ini jangan di aspal dulu nanti dia gelombang-gelombang, tunggu matang dulu baru aspal," pintanya.
"Itu kayak Jalan Rasau nanti, leteh ngurusnya karena gelombang-gelombang," tegasnya. (*)
• Midji Harap Kampung Nelayan Desa Sungai Kupah Kubu Raya Bisa Jadi Destinasi Mangrove Terdepan
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News
CUACA Kalbar Hari Ini di 14 Daerah! Waspada Pontianak Hujan Petir, Sintang Cerah Berawan |
![]() |
---|
Kode Referral Bibit Terbaru Sekarang Digunakan untuk Mendapatkan Hadiah Cashback Adalah garuda25 |
![]() |
---|
DAFTAR 4 Kode Referral Aplikasi Akulaku, Daftar Akun Akulaku Masukan Kode Referral Cairkan Bonus |
![]() |
---|
Kalender Islam Januari 2026 Lengkap Jawa dan Masehi |
![]() |
---|
Polres Kubu Raya Gelar Sholat Ghaib dan Doa Bersama untuk Almarhum Affan Kurniawan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.