Doa Katolik

Renungan Katolik Harian Hari Ini Jumat 6 Januari 2023, Bacaan Injil Markus 1:7-11

Simak renungan Katolik hari ini, Jumat 6 Januari 2023. Bacaan renungan harian hari ini disampaikan Romo Rafael Sudibyo, SCJ.

resi.dehonian.or.id
Romo Rafael Sudibyo, SCJ bersal dari komunitas Paroki Santa Teresia Jambi. Simak renungan Katolik hari ini, Jumat 6 Januari 2023. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Simak renungan Katolik hari ini, Jumat 6 Januari 2023.

Bacaan renungan harian hari ini disampaikan Romo Rafael Sudibyo, SCJ.

Romo Rafael Sudibyo, SCJ bersal dari komunitas Paroki Santa Teresia Jambi.

Renungan hari ini merujuk bacaan injil Markus 1:7-11.

Sebelumnya umat diajak untuk membaca bacaan injil Markus 1:7-11.

Renungan Kristen Hari Ini Jumat 6 Januari 2023 Diambil dari Ayat Alkitab Kejadian 12:8

Bacaan injil hari ini berjudul “Engkaulah Anak yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan.”

Tatkala banyak orang datang minta dibaptis, Yohanes memberitakan, “Sesudah aku akan datang Dia yang lebih berkuasa dari padaku; membungkuk dan membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak.

Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus.”

Pada waktu itu datanglah Yesus dari Nazaret di tanah Galilea, dan Ia dibaptis di Sungai Yordan oleh Yohanes.

Pada saat keluar dari air, Yesus melihat langit terkoyak, dan Roh seperti burung merpati turun ke atas-Nya.

Lalu terdengarlah suara dari surga, “Engkaulah Anak yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Berikut bacaan renungan Katolik harian, Jumat 6 Januari 2023 dirangkum tribunpontianak.co.id dari resi.dehonian.or.id, Kamis 5 Januari 2023.

Pembaptisan yang terjadi di sungai Yordan oleh Yohanes Pembaptis merupakan pembaptisan pertobatan.

Pembaptisan itu untuk semua orang yang saat itu terbuka hatinya dalam menanggapi seruan dari Yohanes Pembaptis.

“Ada suara orang yang berseru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya” (Mrk. 1:3), dan kemudian ia berseru” Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu” (Mrk. 1:4).

Dan terbukti pada saat itu, banyak orang yang tergerak hatinya untuk bertobat dan mengaku dosa, serta menyerahkan diri untuk dibaptis.

Nah, kalau pembaptisan Yohanes pembaptis di sungai Yordan itu, ditujukan kepada semua orang yang berdosa, lalu bagaimana dengan Yesus?

Ia yang tidak berdosa, juga mengalami baptisan Yohanes?

Sangatlah jelas, bahwa Yesus hadir dan dibaptis oleh Yohanes di sungai Yordan, bukanlah kemauan dari Yohanes, melainkan rencana Allah “…membungkuk dan membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak.”

Ada beberapa alasan, mengapa Yesus dibaptis di sungai Yordan.

Alasan pertama, Yesus mau menunjukkan solidaritas-Nya dengan manusia yang bertobat dan memiliki kehendak baik kepada Allah.

Itulah kerendahan hati Yesus untuk turun ke sungai Yordan.

Ia mau mengungkapkan rasa senasib dengan manusia yang berdosa, sekalipun Ia tanpa dosa.

Kedua, peristiwa pembaptisan Yesus merupakan pernyataan diri Yesus akan misi-Nya di dunia.

“Engkaulah Anak-Ku yang Ku kasihi, kepada-Mu lah aku berkenan” Permulaan Misi Yesus ini telah dinyatakan dan didukung oleh Allah.

Langit terbuka menunjukkan peneguhan dari Allah tentang misi Yesus sebagai yang sungguh-sungguh berasal dari Allah dan berisikan kelimpahan keselamatan yang tercurah dari surga lewat Roh Kudus kepada semua manusia.

Surga yang tertutup karena dosa manusia, kini terbuka bagi umat manusia.

Tampilnya burung merpati menyimbolkan pesan penting bahwa misi yang dibawa Yesus adalah misi perdamaian, misi keselamatan, suatu warta sukacita dari Allah bagi dunia ini.

Dan yang terakhir, peristiwa pembaptisan Yesus, juga sebagai pengingat bagi kita semua, yang telah menerima sakramen Baptis.

Sakramen Baptis menjadikan kita “anak Allah”.

Posisi kita sebagai “anak” terhadap Allah seharusnya mendorong kita untuk lebih “mengasihi”.

Allah adalah Bapa yang selalu mengasihi, memelihara dan mengampuni.

Sangat diharapkan kepada kita semua, bahwa sakramen baptis yang kita terima, seharusnya kita menolak semua godaan setan.

Karena berkat sakramen baptis, kita dilahirkan Kembali dalam Roh, sehingga kita diangkat sebagai anak-anak Allah.

Dan kita tidak boleh sombong dan membanggakan diri akan status kita sebagai anak-anak Allah, karena kerap kali Yesus juga yang selalu menggenapi akan kehendak Allah bagi umat manusia.

Semoga Hati Kudus Yesus merajai hati kita. Amin.

Kalender 2023 Liturgi Katolik! Arti Sikap Mencium dan Menumpangkan Tangan Dalam Liturgi Katolik

(*)

[Cek Berita dan informasi seputar Katolik klik Di Sini]

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved