Khazanah Islam
Khutbah Jumat Akhir Tahun Muhasabah Diri Sesuai Ajaran Rasulullah SAW
Memasuki awal tahun baru 2023, waktunya bermuhasabah atas apa yang sudah dilakukan selama tahun 2023.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Khutbah Jumat akhir tahun 2022 serta menyambut tahun baru 2023.
Memasuki awal tahun baru 2023, waktunya bermuhasabah atas apa yang sudah dilakukan selama tahun 2022.
Muhasabah akhir tahun menjadi materi Khutbah Jumat yang paling tepat pada Jumat kali ini.
Khutbah Jumat dilaksanakan pada saat pelaksanaan Sholat Jumat.
Khutbah berisi nasehat yang disampaikan Khatib di atas mimbar dengan memegang sebuah tongkat.
Isinya adalah untuk bertaqwa kepada Allah SWT, terutama pada moment akhir tahun 2021 dan menyambut Tahun Baru 2023.
Berikut referensi Khutbah Jumat muhasabah akhir tahun memasuki awal Tahun Baru 2023.
Materi Khutbah Jumat dirangkum dari berbagai sumber sebagai berikut :
• Waktu Sholat Jumat Hari Ini dan Dua Khutbah Jumat Sebelum Sholat Jumat
Khutbah Pertama
إِنَّ الْحَمْدَ لِلهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا، أَمَّا بَعْدُ: أَيُّهَا النَّاسُ، اتَّقُوْا اللهَ تَعَالَى وَقُوْمُوْا بِمَا أَوْجَبَ اللهُ عَلَيْكُمْ مِنْ حَقِّهِ وَحُقُوْقِ عِبَادِهِ
Segala puji hanyalah untuk Allah SWT yang memiliki kesempurnaan pada seluruh nama dan sifat-Nya.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada Nabi kita Muhammad, keluarganya dan para sahabatnya dan kita sebagai ummatnya.
Aku bersaksi bahwasanya tidak ada yang berhak untuk diibadahi, kecuali hanya Allah SWT semata dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.
Marilah kita senantiasa bertakwa kepada Allah SWT dengan menjalankan segara kewajiban dan menjauhi segala larangannya.
Sesungguh, kenikmatan yang kita dapatkan sangat banyak sehingga kita sendiri tidak akan mampu menghitung nikmat-nikmat tersebut.
Saya menyeru diri saya sendiri dan juga sidang Jumaat sekalian agar kita sama-sama meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah dengan melakukan segala suruhanNya dan menjauhi segala yang ditegahNya. Firman Allah dalam ayat 18 surah Taubah
إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللهِ مَنْ آمَنَ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَأَقَامَ الصَّلاَةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلاَّ اللهَ فَعَسَى أُوْلَئِكَ أَن يَكُونُواْ مِنَ الْمُهْتَدِينَ
“Hanya sanya yang layak memakmurkan (menghidupkan) masjid-masjid Allah itu ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat serta mendirikan sembahyang dan menunaikan zakat dan tidak takut melainkan kepada Allah, (dengan adanya sifat-sifat yang tersebut) maka adalah diharapkan mereka menjadi dari golongan yang mendapat petunjuk”.
• Waktu Sholat Jumat Hari Ini dan Dua Khutbah Jumat Sebelum Sholat Jumat
Jamaah Sholat Jumat Rahimakumullah
Hari demi hari telah berlalu. Demikian juga minggu, bulan dan tahun. Tahun 2022 ditinggalkan, kemudian dibuka lagi dengan lembaran baru tahun 2023.
Mari kita sama-sama meningkatkan kualitas iman dan takwa kepada Allah SWT. Tanpa terasa waktu terus berjalan detik, menit, jam, hari, minggu bulan dan tahun terus berjalan.
Semoga seiring bertambahnya waktu tersebut iman dan takwa kita juga semakin meningkat, agar kita tidak menjadi orang yang merugi dan menjadi orang bahagia dunia akhirat. Amiin ya robbal alami.
Kadangkala sebahagian manusia sentiasa mengeluh kerana sibuk dengan kerjaya dan masalah dunia sehingga tidak dapat merasai manisnya ibadah, tidak khusyuk dalam solat, hati sentiasa keras dan malas melakukan ibadah dan kebajikan.
Penyakit seperti ini tidak harus dibiarkan dan perlu diubati segera dan salah satu caranya adalah dengan bermuhasabah.
Hadirin sholat Jumat rahimakumullah
Pada momen khutbah jumat kali ini, khotib ingin mengingatkan pada pribadi dan bersama untuk senantiasa memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin. Apalagi saat ini akan memasuki tahun baru 2022.
Jadikan momen akhir tahun ini untuk bermuhasabah melakukan introspeksi diri atas apa yang sudah dilakukan sebelumnya.
Apakah sudah melakukan kebaikan, apakah ibadah kita sudah maksimal, ingat semua dan evaluasi agar tahun 2022 kita menjadi orang yang beruntung dan tidak menyesal di kemudian hari.
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa sesungguhnya seorang mukmin yang mendapatkan taufiq adalah seorang yang menjadikan perubahan kondisi-kondisi sebagai kesempatan untuk ingat, merenungkan, dan mengambil pelajaran.
Allah SWT memerintahkan kita untuk mengoreksi diri.
Dalam Quran Surat Al-Hasyr Allah berfirman:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢبِمَا تَعْمَلُوْنَ
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat) dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Jelas bahwa dalam ayat tersebut meminta kita untuk mengoreksi diri dari apa yang sudah diperbuat dan apa yang akan diperbuat. Pergantian tahun 2021 ke tahun 2022 ini menjadi kesempatan bagi kita semua untuk mengimplementasikannya.
Lakukan renungan, apa saja yang kurang maka perbaiki di tahun yang akan datang ini dan terus tingkatkan iman dan takwa kepada Allah SWT.
Jamaah Sholat Jumat yang Dirahmati oleh Allah SWT
Tahun 2022 akan berakhir dan kita semua menyambut tahun yang baru 2023 dalam kalender Masehi.
Momen pergantian tahun baru ini sebaiknya digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat agar waktu yang bakal kita jalani lebih baik dari tahun sebelumnya.
Mumpung hayat masih dikandung badan maka itu adalah modal kita untuk meminta ampunan, merubah diri, memperbaiki diri.
Sebab, umur merupakan nikmat terbesar yang diberikan Allah SWT kepada manusia, jika tidak bisa memanfaatkannya maka celakah kita.
Muslimin Sidang Jumat Yang Berbahagia
Muhasabah diri dapat dilakukan dengan mencipta soalan-soalan atau daftar pertanyaan yang ditujukan kepada diri sendiri dan menjawab sendiri, sebagaimana disebutkan menerusi firman Allah dalam surah al-Qiyamah ayat 14 yang bermaksud:
“Bahkan manusia itu menjadi saksi atas dirinya.”
Muhasabah diri dilakukan di dunia ini sebelum menghadap Allah pada perhitungan akhirat. Firman Allah dalam surah al-Haaqah ayat 18 yang bermaksud:
“Pada hari itu kamu dihadapkan (kepada Tuhanmu), tiada sesuatu pun dari keadaanmu yang tersembunyi (bagi Allah).”
Daripada jawapan-jawapan dan pertanyaan-pertanyaan di atas seseorang dapat mengetahui:
- Besarnya manfaat/hasil dalam melaksanakan ketaatan untuk mencapai keredaan Allah s.w.t. Kita akan memperbanyakkan amal itu dan akan bersyukur kepada Allah yang telah menolong diri kita untuk melakukan hal tersebut.
- Besarnya kekurangan di sisi Allah, kemudian menegur diri sendiri, beristighfar dan bertaubat serta berjanji kepada Allah untuk tidak akan melakukan dosa-dosa lagi.
Ingatlah bahawa setiap manusia betapa pun panjang usianya, pasti akan berdiri di hadapan Allah SWT yang akan menghitung segala yang mulia mahupun yang hina, yang kecil atau yang besar, sebagaimana yang difirmankan Allah SWT di dalam surah Al-Kahfi ayat 49 yang bermaksud
“Dan diletakkan kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang yang bersalah ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata, “Aduhai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya;” dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis).”
Hadirin jamaah jumat rahimakumullah
Muhasabah nafsu dilakukan oleh seseorang dengan bertanya kepada dirinya sendiri sebelum melakukan sesuatu perbuatan, apakah perbuatan itu sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Allah dan sesuai dengan petunjuk Rasulullah SAW.
Kemudian sekali lagi kita bertanya kepada diri kita sendiri setelah melakukan perbuatan itu untuk meyakinkan sekali lagi bahawa kita tidak tersesat jalan, tidak menyimpang dari jalan yang lurus.
Pertanyaan ini dilakukan pada setiap waktu. Kemudian melakukan penilaian ketika keadaan sudah tenang, misalnya ketika masuk tidur atau ketika bersendiri.
Muhasabah diri dilakukan terhadap semua perbuatan, tingkah laku dan tindakan kita, baik yang berhubungan dengan ibadah atau muamalah.
Contohnya, adalah menjadi kewajipan bagi seseorang untuk selalu bertanya kepada dirinya sendiri dengan beberapa pertanyaan, kemudian mengingat dasar-dasar pengajaran daripada al-Quran dan Sunnah.
Rasulullah telah mendidik umat Islam generasi pertama kepada muhasabah diri dengan mengingatkan tentang beratnya hisab di akhirat.
Mereka mengetahui bahawa Allah amat memerhatikan mereka, bahawa mereka akan dihisab pada hari kiamat, dan tidak ada yang dapat menyelamatkan diri mereka daripada dihitung itu kecuali muhasabah diri dan kejujuran ketika melakukan muraqabah (pengawasan).
Barangsiapa yang menghitung nafsu mereka sendiri sebelum dihitung, maka hisabnya pada hari kiamat akan ringan, tempat kembali dan tempat tujuannya akan menjadi baik. Barangsiapa yang tidak menghitung dirinya sendi, maka mereka akan alami kesedihannya yang berpanjangan dan penantiannya pada hari kiamat akan sangat lama.
Khutbah Kedua
الْحَمْدُ لِلهِ رَبِ الْعَالَمِيْنَ وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنَ وَلاَ عُدْوَانَ إِلاَّ عَلَى الظَّالِمِيْنَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الصَّادِقُ الْأَمِيْنُ، صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ والتَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، أَمَّا بَعْدُ
Jama’ah jum’ah rahimakumullah,
Semasih umur masih kita miliki masa kesempatan masih terbuka lebar untuk merubah diri menjadi lebih baik tetap bisa dilakukan.
Jangan sampai menunda-nunda kebaikan yang kita bisa. Sebab umur tidak ada yang tahu kapan berakhir.
Momen pergantian tahun harus menjadi pengingat kita bahwa umur semakin berkurang, manfaatkan sisa waktu untuk amal dan berbuat baik kepada sesama dan tentunya melaksanakan segara perintah dan menjauhi segera larangan Allah SWT.
Semoga Allah SWT memberikan kemudahan untuk kita berubah menjadi pribadi yang baik dan menjalani perubahan tersebut dengan ikhlas
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ
Simak terus berita dan artikel lain di sini