Bupati Satono Hadiri Penutupan Festival Seni Tradisi di Mensere Sambas
"Potensi yang ada selama ini yang belum tergali bisa membuat masyarakat tahu bahwa potensi budaya Melayu Sambas sangat luar biasa," katanya.
Penulis: Imam Maksum | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Bupati Sambas H Satono didampingi Wakil Ketua DPRD Sambas Ferdinan Syolihin, Camat Tebas, dan OPD terkait menghadiri penutupan Festival Seni Tradisi Sambas, di Mensere, Kecamatan Tebas, Sabtu 24 Desember 2022 malam.
Bupati Satono mengatakan sebanyak 80 persen dari total masyarakat Sambas merupakan warga Melayu. Dia mengatakan Melayu mempunyai segudang budaya yang belum seluruhnya tergali potensinya.
"Kita bersama-sama hadir dalam penutupan Festival Seni Tradisi. Ini merupakan kebanggaan bagi masyarakat Kabupaten Sambas. Bahwasanya Sambas ini notabene 80 persen dari total masyarakat Sambas adalah Melayu," kata Satono.
Dia menambahkan, masyarakat Melayu mempunyai segudang budaya yang belum tergali maksimal. Mudah-mudahan dengan ajang festival seperti ini potensi-potensi budaya Melayu Sambas ini semakin dikenal.
"Potensi yang ada selama ini yang belum tergali bisa membuat masyarakat tahu bahwa potensi budaya Melayu Sambas sangat luar biasa," katanya.
• Sinergitas Babinsa dan Bhabinkamtibmas Jawai Sambas Lakukan Pengamanan Perayaan Natal
Dia menjelaskan festival tersebut tentu sekaligus bertujuan merawat, menjaga dan melestarikan seni budaya yang ada di Sambas. Supaya, kata dia, anak-anak dan regenerasi dapat meneruskan agar lestari.
"Sehingga tidak terputus dan tetap lestari. Seiring untuk menyambut menjaga dan melestarikan tradisi dan adat Melayu, Bupati Sambas pada 2022 ini membangun rumah kebanggaan yakni Rumah Melayu Sambas," tuturnya.
Dia berharap mudah-mudahan dalam waktu tidak lama, rumah adat Melayu Sambas segera berdiri tegak, mewah dan megah. Sehingga menjadi salah satu destinasi budaya di Sambas.
"Terima kasih banyak kepada seluruh komponen yang terlibat menyukseskan kegiatan ini. Mudahan gawai seperti ini terus dilakukan dan diagendakan rutin pada tahun berikutnya," katanya.
Lebih lanjut, Satono menjelaskan, kegiatan serupa demikian yang dilakukan masyarakat juga dapat dilakukan pendampingan oleh OPD. Sehingga Pemda Sambas hadir untuk melestarikan warisan tak benda.
"Mudahan ini bisa menjadi atensi Pemda Sambas melalui OPD terkait. Pelatih-pelatih, guru budaya, kesenian bisa menjadi perhatian oleh kita sehingga ilmu-ilmu yang dimiliki dapat diwariskan kepada anak cucu kita," harapnya. (*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News