Pertumbuhan Ekonomi di Pontianak Membaik, Sentuh Angka 5,4 Persen
Bahkan jika berdasarkan data terkini dari Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi di Pontianak menyentuh angka 5,4 persen.
Penulis: Faisal Ilham Muzaqi | Editor: Faiz Iqbal Maulid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Wali Kota Pontianak Edi Kamtono menyebut bahwa pertumbuhan ekonomi di Kota Pontianak kini mulai membaik.
Bahkan jika berdasarkan data terkini dari Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi di Pontianak menyentuh angka 5,4 persen.
Sebelumnya, pada tahun 2020 sempat terjadi penurunan akibat pandemi sehingga berada di angka -3,96 persen. Sementara pada tahun 2019 pertumbuhan ekonomi di Kota Pontianak berada di angka 4,02 persen. Kemudian, angka pertumbuhan ekonomi di Pontianak mulai terjadi kenaikan di tahun 2021 yang menyentuh angka 4,60 persen dan kini pada tahun 2022 berada di angka 5,4 persen.
"Kita terus memantau harga dan ketersediaan kebutuhan pokok di pasar-pasar tradisional dan modern agar tidak terjadi lonjakan harga bahan pokok sehingga inflasi dapat dikendalikan," ujarnya, Senin 19 Desember 2022.
Terlebih saat ini, daya beli masyarakat juga mulai membaik menjelang Natal dan Tahun Baru.
• Wali Kota Pontianak Sebut Program Bedah Rumah Bantu Pengentasan Kemiskinan
• 10 Rumah Tak Layak Huni di Pontianak Dapat Bantuan Bedah Rumah dari Baznas Kalbar
Untuk itu, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Pontianak bekerja secara terus-menerus untuk memonitoring kebutuhan pokok di lapangan agar tidak terjadi kenaikan pada inflasi.
Wako Edi juga menerangkan, bahwa ketersediaan kebutuhan bahan pokok harus terus dipantau, termasuk bahan bakar minyak gas, bensin dan solar sehingga aktivitas masyarakat berjalan normal menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru).
"Memang ada kebutuhan pokok yang terjadi kenaikan seperti telur dan ini hampir setiap menjelang Hari Raya keagamaan terjadi kenaikan," imbuhnya.
Namun demikian, Wako Edi menerangkan, bahwa TPID yang didalamnya tergabung daei unsur dari Pemkot Pontianak, Bank Indonesia, Bulog, Pertamina dan pihak terkait lainnya, terus melakukan berbagai upaya untuk mengontrol tingkat inflasi agar terkendali. Satu diantara upaya yang dilakukan ialah melakukan pemantauan di lapangan terhadap ketersediaan stok pangan di gudang dan agen serta pengawasan secara ketat harga kebutuhan pokok di pasar.
Dengan demikian, diyakininya harga pangan di pasaran relatif stabil dan komoditas utama juga tersedia.
Selain itu, rapat koordinasi dengan melibatkan seluruh pihak terkait dalam rangka mengumpulkan informasi terkini berkaitan ketersediaan bahan pokok juga dilakukan. Dengan rakor itu bisa menentukan langkah-langkah apa saja yang akan dilakukan untuk mengatasi masalah yang ada.
“Karena kunci untuk mengendalikan inflasi itu adalah menjaga ketersediaan bahan pokok. Kalau komoditas pokok itu tersedia, harga di pasar juga ikut stabil," tukasnya.
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News