Khazanah Islam
Profil dan Kiprah Sunan Kudus Dalam Syiar Islam di Pulau Jawa
Ia juga pernah mengembara ke berbagai negeri dari tanah Hindustan sampai ke Tanah Suci Makkah dalam rangka beribadah haji.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Ja’far Shadiq Azmatkhan atau Sunan Kudus, putra Usman Haji bin Ali Murtadha, saudara kandung Sunan Ampel.
Ia adalah cucu buyut Syekh Ibrahim As Samarkandi dan silsilahnya bersambung sampai Rasulullah melalui jalur Sayidina Husen bin Fatimah binti Rasulullah SAW.
Sunan Kudus belajar ilmu agama kepada ayahandanya, Raden Usman Haji atau Sunan Ngudung,
Selain itu, ia juga berguru kepada Kyai Telinsing, seorang Cina muslim bernama asli The Ling Sing, mubaligh datang
bersamaan dengan datangnya Laksamana Cheng Ho ke pulau Jawa untuk menyebarkan Islam melalui anak buahnya yang disebar ke sejumlah daerah.
• Profil Sunan Muria dan Masa Dakwah di Kudus Materi SKI Kelas 6 Madrasah Ibtidaiyah
Ja’far Shadiq juga belajar di Ampeldenta, memperdalam agama Islam kepada penerus pesantren Sunan Ampel, di samping itu terdapat hubungan keluarga dari ibunya Ja’far Shadiq dan Sunan Ampel.
Ia juga pernah mengembara ke berbagai negeri dari tanah Hindustan sampai ke Tanah Suci Makkah dalam rangka beribadah haji.
Raden Ja’far Shadiq muda pernah diangkat menjadi senopati atau panglima kerajaan Demak menggantikan Sunan Ngudung, ayahandanya.
Ia diberikan tugas memperluas wilayah kerajaan Demak sebagai pusat pengembangan Islam masa akhir Majapahit.
Ia juga pernah diangkat sebagai Imam Besar Masjid Agung Demak, masjid Kerajaan Islam Demak yang menjadi pusat dakwah dan pengkaderan para penyebar Islam.
Jabatan lain yang pernah diemban saat di Demak, Sunan Kudus diangkat sebagai qadhi atau hakim, yaitu jabatan di Kesultanan Demak yang lebih tinggi dari Imam Masjid.
Namun pada saat pecahnya perselisihan di Kerajaan Demak, dan wafatnya Sultan Terenggana, ia memutuskan untuk pindah ke Kudus mengembangkan dakwah Islam yang ramah.
Di Kudus, Ja’far tidak lagi disibukkan oleh urusan pemerintahan sehingga bisa fokus dalam menjalankan dakwah Islam.
Wilayah Kudus, sebelumnya bernama desa Tajug yang menjadi daerah dakwahnya Kyai Telinsing, guru Sunan Kudus.
• Arti Riba Nasiah & Fadal Materi Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas 8 SMP
Tokoh itu giat menyebarkan dakwah Islam, selain itu ia Kyai Telinsing juga mengajari penduduk ilmu pertukangan dan seni mengukir.
Sehingga saat Ja’far Shadiq pindah dari Demak ke Tajug, sebahagian penduduknya sudah memeluk agama Islam.
Kepindahannya ke Kudus menyebabkan gelar Sunan Kudus melekat dalam diri Ja’far Shadiq.
Dalam dakwahnya Sunan Kudus menggunakan pendekatan seni dan budaya sebagaimana yang dilakukan oleh Wali Songo lainnya.
Sunan Kudus tidak melakukan perlawanan keras melainkan menghargai dan mentoleransi budaya setempat.
Bersama masyarakat ia membangun Masjid dan menara Kudus, dan Padasan atau tempat wudhu dengan arsitektur yang mengadopsi arsitektur Hindu-Budha.
Dakwah Sunan Kudus disampaikan dengan tutur bahasa yang santun dan ahlak mulia.
Disamping menyampaikan ajaran Islam, Ia juga mengajarkan hal-hal yang terkait dengan kehidupan sehari-hari, seperti pande besi, dan alat-alat pertukangan lainnya.
Tokoh yang hidup sezaman dengan Sunan Gunung Jati ini, Tidak diketahui pasti tahun wafatnya Sunan Kudus, dimakamkan di bagian belakang Masjid Agung Kudus , kota Kudus, Jawa Tengah
Disclamair : Isi redaksi dan pembahasan materi diatas dilansir dari buku siswa Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) Madrasah Ibtidaiyah Kelas 6 Terbitan Kementerian Agama tahun 2020.
Simak Berita terkait Khazanah Islam Tribun Pontianak.