Pemkab Sanggau Review Stunting Tahun 2022

Selain itu juga meningkatkan kembali komitmen bersama, dalam penurunan dan pencegahan stunting di Kabupaten Sanggau yang kita cintai ini.

Penulis: Hendri Chornelius | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Istimewa/Diskominfo Sanggau
Bupati Sanggau Paolus Hadi diwakili Staf Ahli Bupati bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, Shofiar Juliansyah saat foto bersama usai membuka kegiatan review stunting Kabupaten Sanggau tahun 2022 dengan tema "Bergerak bersama cegah stunting". Kegiatan dilaksanakan di Aula Hotel Garden Palace Sanggau, Kalbar, Rabu 14 Desember 2022. Diskominfo Sanggau. Ist. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SANGGAU - Bupati Sanggau Paolus Hadi diwakili Staf Ahli Bupati bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, Shofiar Juliansyah membuka kegiatan review stunting Kabupaten Sanggau tahun 2022 dengan tema "Bergerak bersama cegah stunting".

Kegiatan dilaksanakan di Aula Hotel Garden Palace Sanggau, Kalbar, Rabu 14 Desember 2022.

Hadir juga Kepala Bapeda Kabupaten Sanggau, Yulia Theresia, Kepala Dinas Kesehatan Sanggau Ginting, Kepala Dinas Sosial P3AKB Sanggau Aloysius Yanto, perwakilan Forkompimda Sanggau, OPD terkait di lingkungan Pemkab Sanggau, para Camat, Pimpinan Puskesmas, organisasi wanita dan stakeholder terkait lainnya.

Dalam kesempatan itu, Shopiar Juliansyah mengatakan bahwa review stunting hari ini diharapkan dapat melihat sejauh mana intervensi. Baik intervensi spesifik maupun intervensi sensitif yang telah dilaksanakan selama tahun 2022.

Selain itu juga, sejauh mana penurunan angka stunting di Kabupaten Sanggau bedasarkan hasil elektronik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat (EPPGBM).

Berikut Jumlah Permohonan Dispensasi Pernikahan Dibawah Umur yang Diterima PA Sanggau Sepanjang 2022

"Dan kita mau lihat juga adanya penurunan atau meningkatnya hasil dari survey status gizi Indonesia (SSGI) yang pada tahun 2021 Kabupaten Sanggau berada pada angka 26,2 persen. Dan bagaimana hasil SSGI tahun 2022, kita masih menunggu data resmi dari Kementerian Kesehatan,"katanya.

Selain itu juga meningkatkan kembali komitmen bersama, dalam penurunan dan pencegahan stunting di Kabupaten Sanggau yang kita cintai ini.

Ia mengatakan, Kabupaten Sanggau telah menetapkan 38 desa pertahun sebagai lokasi prioritas percepatan penanganan stunting sejak tahun 2021-2024. Oleh karenanya, wajib dan serius dalam menangani permasalahan stunting ini.

"Tingkat prevalensi stunting yang masih tinggi, perlu segera kita atasi bersama. Baik pemerintah kabupaten, pemerintah desa, individu, komunitas, CSR, organisasi profesi, badan usaha, tokoh masyarakat serta lembaga swasta harus bersinergi dan bersatu dalam upaya penanggulangan stunting,"tuturnya.

"Saya minta kepada perangkat daerah dan semua stakeholder untuk menyusun perencanaan dan pelaksanaan program kerja dalam aksi konvergensi percepatan penurunan stunting di Kabupaten Sanggau agar target 14 persen tahun 2024 dapat tercapai,"tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau Ginting mengatakan bahwa review stunting yang dilakukan ini merupakan rapat akhir setelah tim percepatan penanganan stunting bekerja setahun penuh selama tahun 2022.

"Untuk mempercepat penurunan stunting maka kita review apa yang sudah kita lakukan dan bagaimana hasilnya. Dari hasil review tadi ada beberapa hal yang menjadi catatan,"ujarnya.

Lanjutnya, pertama, tahun 2022 terjadi penurunan stunting di Kabupaten Sanggau jika dibandingkan tahun sebelumnya, namun secara spesifik masing-masing Desa angkanya fluktuatif, ada yang naik dan ada yang turun.

"Angka naik dan turun di tiap-tiap desa ini kita review, apa yang menyebabkan turun dan apa yang menyebabkan naik. Itu nanti jadi acuan kita melakukan penanganan di tahun depan,"jelasnya.

Ketua panitia review stunting yang juga Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB) Sanggau Aloysius Yanto mengatakan bahwa untuk mewujudkan sanggau sehat bukan perkara mudah. Banyak tantangan yang dihadapi, lantaran masalah kesehatan ini dipengaruhi banyak faktor.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved