Pembangunan Jembatan Sambas Besar dan Duplikat Kapuas I Manfaatkan Limbah Batu Bara PLTU Bengkayang

Disampaikannya FABA ini ikut dipakai dalam pembangunan Jembatan Sambas Besar di Tebas Kabupaten Sambas. Serta pembangunan duplikat Jembatan Kapuas I.

Penulis: Nina Soraya | Editor: Nina Soraya
Tribun Pontianak/Nina Soraya
Tim UPK Singkawang menunjukkan hamparan Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) di PLTU Bengkayang, Jumat 9 Desember 2022. Limbah abu pembakaran batu bara atau Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) memiliki nilai ekonomis tinggi. Saat ini FABA dipakai untuk membangun jembatan Sambas Besar dan penimbunan untuk duplikat jembatan Kapuas. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - Manager PLN Unit Pelaksana Pembangkitan Singkawang, Erfan Julianto, mengatakan setiap harinya ada sekitar 80 ton Fly Ash dan Bottom Ash atau FABA yang dihasilkan dari PLTU Bengkayang.

Limbah abu pembakaran batu bara atau Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) PLTU Bengkayang kini telah digunakan sebagai material untuk membangun rumah, jalan, hingga jembatan.

Material FABA yang merupakan limbah hasil sisa pembakaran di PLTU sudah menjadi limbah nonB3.

Hal tersebut disebabkan karena pembakaran batubara di kegiatan PLTU dilakukan pada temperatur tinggi, sehingga kandungan unburnt carbon di dalam FABA menjadi minimum dan lebih stabil saat disimpan.

“Nah dalam peraturan ini menyebutkan FABA sudah bukan limbah B3 lagi sejak 2021.

Pasca ini, kita masif sampaikan pada masyarakat silakan dimanfaatkan FABA.

FABA Punya Nilai Ekonomis, Ribuan Batako Diproduksi dan Dimanfaatkan Bagi Masyarakat

Dan lewat PLN group kita sampaikan pula ini bisa dipakai khususnya untuk kegiatan konstruksi,” kata Erfan saat berdiskusi bersama jurnalis dalam kegiatan Media Gathering PLN Group Kalbar, Jumat 9 Desember 2022.

Disampaikannya FABA ini ikut dipakai dalam pembangunan Jembatan Sambas Besar di Tebas Kabupaten Sambas.

Serta pembangunan duplikat Jembatan Kapuas I .

“UMKM sekitar sini sudah mulai rutin mengambil FABA untuk dimanfaat bagi industri rumah seperti membuat batako, paving. Ada sekitar tiga truk yang diambil.

Mereka senang bisa menggunakan FABA, karena ini sebagai substitusi selain pasir pengurang semen,” jelasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved