Khazanah Islam
Doa Rabithah Bacaan Pengikat Hati dalam Persaudaraan Islam dan Ragam Pendapat di Baliknya
Doa Rabithah mungkin tidak terlalu familiar bagi sejumlah kalangan Sobat Tribun Pontianak sekalian. Namun Doa ini memiliki makna yang dalam . Cek disi
Wa jamiilit tawakkuli ‘alaik wa ahyiha bi ma’rifatik, wa amitha ‘alaa syahaadati fii sabiilik Innaka ni’mal maula wa ni’man nashiir,"
Allahumma Aamiin,"
Artinya :
"Ya Allah, sesungguhnya Engkau mengetahui hati kami.
Kami telah berkumpul karena cinta-Mu, dan berjumpa dalam ketaatan pada-Mu, dan bersatu dalam dakwah-Mu, dan berpadu dalam membela syariat-Mu.
Maka yaa Allah, kuatkanlah ikatannya, kekalkanlah cintanya, tunjukkanlah jalannya, penuhilah ia dengan cahaya yang tiada redup, dan lapangkanlah dada-dada dengan iman yang berlimpah kepada-Mu.
"Serta indahnya takwa kepada-Mu, dan hidupkan ia dengan ma’rifat-Mu, dan matikan ia dalam syahid di jalan-Mu. Sesungguhnya Engkau sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong,"
"Ya Allah, kabulkanlah,"
# Ragam Pendapat seputar Doa Rabithah
Doa Rabithah sendiri adalah satu di antara Doa yang digubah oleh sosok pembaharu Islam , Imam Hasan Al Banna .
Imam Hasal Al Banna sendiri dikenal sebagai satu di antara sosok yang membidani lahirnya gerakan Islam Ikhwanul Muslim atau IM di Mesir .
Beberapa pendapat menganjurkan untuk tidak mengamalkan Doa Rabithah setelah Sholat .
Lantaran Doa ini bukan Doa yang pernah dibaca oleh Nabi Muhammad dan para Sahabat .
Sehingga sebaiknya tidak dibaca untuk Doa sesudah Sholat .
Lantaran Doa yang dianjurkan dibaca ketika setelah Sholat adalah Doa - Doa yang pernah diajarkan dan diamalkan oleh Rasulullah Nabi Muhammad dan para Sahabat saja .