Khazanah Islam
Ringkasan Materi Pelajaran SKI Kelas 9 MTs Kerajaan Bercorak Islam di Sumatra, Jawa dan Sulawesi
Kerajaan-kerajaan Islam di Sumatera antara lain; Samudra Pasai, Malaka, dan kerajaan Aceh. Kemudian berdiri kerajaan Islam di Pulau jawa seperti; Dem
tahta kerajaan jatuh kepada Pangeran Emas, yaitu putra tertua Pangeran Dipati Carbon atau cicit Sunan Gunung Jati.
Pangeran Emas kemudian bergelar Panembahan Ratu I dan memerintah Cirebon selama kurang lebih 79 tahun hingga tahun 1649.
Saat kepemimpinan Sultan Ageng Tirtayasa, Kesultanan Cirebon dibagi dua, yaitu Kasepuhan dan Kanoman.
Pangeran Martawijaya diangkat menjadi Sultan Keraton Kasepuhan dan memerintah hingga tahun 1703.
Adapun Pangeran Kartawijaya diangkat menjadi Sultan Keraton Kanoman dan memerintah hingga tahun 1723.
d. Kerajaan Islam Banten
Pada awalnya, kawasan Banten yang dikenal pula dengan sebutan Banten Girang merupakan bagian dari Kerajaan Sunda.
Kedatangan pasukan Kerajaan Demak di bawah pimpinan Maulana Hasanuddin ke kawasan tersebut,
selain untuk memperluas wilayah juga sekaligus menyebarkan dakwah Islam.
Kemudian, dipicu oleh adanya kerja sama Sunda-Portugis dalam bidang ekonomi dan politik,
hal ini dianggap dapat membahayakan kedudukan Kerajaan Demak selepas kegagalan mereka mengusir Portugis dari Malaka tahun 1513.
Atas perintah Sultan Trenggono, Maulana Hasanuddin bersama Fatahillah melakukan penyerangan dan penaklukan Pelabuhan Kelapa sekitar tahun 1527 di mana waktu itu masih merupakan pelabuhan utama dari Kerajaan Sunda.
Masa Sultan Ageng Tirtayasa bertahta (1651‒1682) dipandang sebagai periode kejayaan Banten.
Di bawah kekuasaannya, Banten memiliki armada yang mengesankan, dibangun berdasarkan contoh Eropa, serta telah mengupah orang Eropa bekerja pada Kerajaan Banten.
Dalam mengamankan jalur pelayaran, Banten juga mengirimkan armada lautnya ke Sukadana atau Kerajaan Tanjungpura (sekarang di Kalimantan Barat) dan menaklukkannya pada tahun 1661.