Khazanah Islam
5 Cara Penyebaran Islam di Indonesia Materi PAI dan Budi Pekerti Kelas 9 SMP
Berdasarkan analisis para ahli sejarah bahwa Para da’i dan mubaligh menyebarkan Islam di Nusantara dengan berbagai cara.
Hubungan Sosial
Para mubalig yang menyebarkan Islam di Nusantara pandai dalam menjalin hubungan sosial dengan masyarakat.
Mereka yang telah tinggal menetap di Nusantara aktif membaur dengan masyarakat melalui kegiatan-kegiatan sosial.
Sikap mereka santun, memiliki kebersihan jasmani dan rohani, memiliki kepandaian yang tinggi, serta dermawan.
Silaturahmi, bekerja sama, gotong-royong mereka lakukan bersama penduduk Nusantara dengan tujuan menarik simpati agar masuk Islam.
Pada kesempatan tertentu, mereka menyampaikan ajaran Islam dengan cara bijaksana, tidak memaksa dan merendahkan.
Islam mengajarkan persamaan hak dan derajat bagi semua manusia karena kemuliaan manusia tidak ditentukan oleh kastanya melainkan karena ketakwaannya kepada Allah SWT.
Islam juga mengajarkan umatnya untuk saling membantu, yang kaya membantu yang miskin, yang kuat membantu yang lemah dan saling meringankan beban orang lain.
Dengan demikian, ajaran Islam makin mudah diterima oleh penduduk Nusantara.
Kesenian
Sebelum Islam datang, kesenian dan kebudayaan Hindu-Buddha telah mengakar kuat di tengah-tengah masyarakat.
Kesenian tersebut tidak dihilangkan tetapi justru digunakan sebagai sarana dakwah.
Cabang-cabang seni yang dikembangkan para penyebar Islam di antaranya adalah seni bangunan, seni pahat dan ukir, seni tari, seni musik dan seni sastra.
Seni bangunan, misalnya masjid, mimbar, dan ukiran-ukirannya masih menunjukkan motif-motif seperti yang terdapat pada candi-candi Hindu atau Buddha.
Motif tersebut dapat dilihat pada Masjid Agung Demak, Masjid Agung Kasepuhan di Cirebon, Masjid Agung Banten, dan Masjid Baiturrahman di Aceh.
