Khazanah Islam
Ayo Baca! Awal Periode Dakwah Nabi Muhammad di Makkah Materi PAI dan Budi Pekerti Kelas 10 SMA
Pada tahap ini, Rasulullah SAW memfokuskan dakwah Islam hanya kepada orang-orang terdekat, yaitu keluarga dan para sahabatnya.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Saat awal dakwah Islam di Kota Makkah, Nabi Muhammad SAW menerapkan strategi dakwah secara sembunyi-sembunyi.
Periode awal itu, Nabi Muhammad SAW berdakwa hanya terbatas di kalangan keluarga dan sahabat terdekat.
Hal tersebut dilakukan dilakukan mengingat kerasnya watak suku Quraisy dan keteguhan mereka berpegang pada keyakinan dan penyembahan berhala.
Pada tahap ini, Rasulullah SAW memfokuskan dakwah Islam hanya kepada orang-orang terdekat, yaitu keluarga dan para sahabatnya.
Rumah Rasulullah saw (Darul Arqam) dijadikan sebagai pusat kegiatan dakwah.
• Arti, Tanda dan Hikmah Mengimani Hari Kiamat Materi Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 6 SD
Di tempat itulah, ia menyampaikan risalah-risalah tauhid dan ajaran Islam lainnya yang diwahyukan Allah kepadanya.
Rasulullah secara langsung menyampaikan dan memberikan penjelasan tentang ajaran Islam dan mengajak pengikutnya untuk meninggalkan agama nenek moyang mereka,
yaitu dari menyembah berhala menuju penyembahan kepada Allah SWT Karena sifat dan pribadinya yang sangat terpercaya dan terjaga dari hal-hal tercela,
tanpa ragu para pengikutnya, baik dari kalangan keluarga maupun para sahabat menyatakan ketauhidan dan keislaman mereka di hadapan Rasulullah.
Orang-orang pertama (as-sabiqunal awwalun) yang mengakui kerasulan Nabi Muhammad SAW dan menyatakan keislamannya adalah Siti Khadijah (istri),
Ali bin Abi Thalib (adik sepupu), Zaid bin Harisah pembantu yang diangkat menjadi anak), dan Abu Bakar Siddik (sahabat).
Selanjutnya secara perlahan tetapi pasi, pengikut Rasulullah makin bertambah.
Di antara mereka adalah Usman bin Afan, Zubair bin Awwam, Said bin Abi Waqas, Abdurrahman bin ‘Auf, aha bin Ubaidillah,
Abu Ubaidillah bin Jarrah, Fatimah bin Khatab dan suaminya Said bin Zaid al-Adawi, Arqam bin Abil Arqam, dan beberapa orang lainnya yang berasal dari suku Quraisy.
• Arti Wakaf, Syarat dan Tugas Pengelola Wakaf dalam Islam
Bagaimana ajaran Islam dapat diterima dan dianut oleh mereka yang sebelumnya terbiasa dengan adat-isiadat masyarakat Arab yang begitu mengakar kuat?
Bagaimana mereka meyakini agama baru yang dibawa oleh Rasulullah SAW sebagai agama yang paling benar dan sempurna kemudian menjadi pemeluknya?
Bagaimana pula reaksi orang-orang yang mengetahui bahwa mereka telah meninggalkan agama nenek moyang, yaitu menyembah berhala?
Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut di antaranya adalah seperi berikut.
1) Pribadi Rasulullah yang begitu luhur dan agung.
Tidak pernah ia melakukan hal-hal yang tercela dan hina.
Ia adalah pribadi yang sangat jujur dan amanah (al-Amin), sabar, bijaksana, dan lemahlembut dalam menyampaikan ajakan serta ajaran Islam.
2) Ajaran Islam yang rasional, logis, dan universal, menghargai hak-hak asasi manusia, memberikan hak yang sama, keadilan, dan kepasian hidup setelah mati.
3) Menyempurnakan ajaran-ajaran sebelumnya, yaitu ajaran-ajaran yang dibawa oleh para rasul terdahulu berupa penyembahan terhadap Allah berbuat baik terhadap sesama,
menjaga kerukunan, larangan perbuatan tercela seperi membunuh, berzina, dan lain sebagainya.
4) Kesadaran akan tradisi dan kebiasaan-kebiasaan lama yang begitu jauh dari nilai-nilai ketuhanan dan nilai-nilai kemanusiaan.
Berdakwah secara diam-diam atau rahasia (al-Da’wah bi al-Sirr) itu dilaksanakan Rasulullah SAW selama lebih kurang tiga tahun.
Setelah memperoleh pengikut dan dukungan dari keluarga dan para sahabat, selanjutnya Rasulullah mengatur strategi dan rencana agar ajaran Islam dapat diajarkan dan disebarluaskan secara terbuka. (*)
Disclamair : Isi redaksi dan pembahasan materi diatas dilansir dari buku siswa mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas 10 Terbitan Kemendikbudristek tahun 2018.
Simak Berita terkait Khazanah Islam Tribun Pontianak.