Lokal Populer

Berdirinya Pintu Gerbang Baru Mahligai Pesisir di Perbatasan Singkawang Sambas

mengapresiasi dan menyambut baik atas dukungan PT Astra Internasional. PT Astra telah memberikan CSR-nya kepada Pemerintah Kota Singkawang

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Istimewa/Dok Prokopim Pemkab Sambas
Bupati Sambas H Satono bersama Wali Kota Singkawang dan Direktur PT Astra Internasional meresmikan gerbang Mahligai Pesisir, di Semelagi, Kota Singkawang, Minggu 27 November 2022.ist/ Dok Prokopim Pemkab Sambas 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sambas Anwari mengapresiasi peresmian pintu gerbang Mahligai Pesisir sebagai warna baru batas wilayah Kota Singkawang dan Kabupaten Sambas, Minggu 27 November 2022.

Anggota DPRD Kabupaten Sambas Anwari menyambut baik dukungan unit usaha PT Astra Internasional dengan pembangunan pintu gerbang batas kabupaten ini.

"Pertama kita mengapresiasi dan menyambut baik atas dukungan PT Astra Internasional. PT Astra telah memberikan CSR-nya kepada Pemerintah Kota Singkawang," katanya.

Kemudian, kata dia, bagi Kabupaten Sambas ini mendapat imbasnya karena pintu gerbang yang dibangun di perbatasan antara Sambas dan Singkawang.

Keterlibatan Mahasiswa Sambas Dalam Peningkatan IPM di Kalimantan Barat

"Gerbang batas ini diberi nama Mahligai Pesisir terletak di perbatasan Kota Singkawang dan Kabupaten Sambas," ucapnya.

Dia berharap pintu gerbang baru tersebut memberi warna masyarakat Kabupaten Sambas khususnya. Kemudian desain gerbang itu diambil dari miniatur dan simbol silsilah Keraton Al-Watzikhoebillah Kesultanan Sambas.

"Tentunya harapan kita pintu gerbang ini berkah, agar bisa memberikan warna pada masyarakat Kabupaten Sambas sebab ini adalah cerminan yang diambil dari miniatur dan diambil dari silsilah keraton Sambas," ujarnya.

Dia mengatakan terdapat simbol atau lambang elang laut kemudian ada tulisan Al-Watzikhoebillah pada gerbang itu.

"Harapan dengan dibangun gerbang ini sebagai motto kita untuk menuju Sambas yang lebih baik," harapnya.

Dukungan Swasta

Bangunan itu kelihatan kokoh dan kuat memanjang, bila dilihat dari atas, seolah membelah jalan raya Ratu Sepudak. Selain itu, pancaran warna emasnya sangat khas, memperkuat jalinan budaya dua kota di sisi kiri dan kanannya.

Itulah pintu Mahligai Pesisir, gerbang pembatas yang hari ini (27 November 2022) diresmikan oleh kedua Pemerintah Daerah (Pemda)—Singkawang dan Sambas---bersama pendukung pembangunan, yaitu tiga unit bisnis Astra Financial.

Pembangunan pintu gerbang Mahligai Pesisir ini memakan waktu pas sembilan bulan, sejak peletakan batu pertama 27 Februari 2022 hingga peresmian tanggal 27 November 2022.

Dalam sambutannya, Walikota Singkawang, Tjhai Chui Mie mengucapkan Terima kasih atas dukungan dari Astra Financial melalui 3 business unitnya, FIFGROUP, Asuransi Astra, dan AstraPay dalam pembangunan salah satu dari 3 gerbang kota Singkawang, yaitu gerbang Mahligai Pesisir.

"Terima kasih juga atas kehadiran Grup Astra, termasuk Astran Financial, di kota Singkawang dengan berbagai jejak yang ditorehkan mulai dari Kampung Berseri Astra, Bakti Sosial Nurani Astra, dan Desa Sejahtera Astra, yang sangat membantu perekonomian warga Singkawang. Juga berbagai bantuan saat covid seperti ventilator, sembako, dan pemberian kurban. Tidak hanya itu, penanaman pohon serta revitalisasi Taman Cahaya Madani pun, Astra turut hadir," lanjut Tjhai Chui Mie.

Keberagaman Budaya

Tidak hanya sebagai pembatas wilayah antara Singkawang dan Sambas, gerbang Mahligai Pesisir ini merupakan representasi budaya dari kota Singkawang dan Kabupaten Sambas. Keberagaman budaya dan estetika sangat melekat di dua daerah tingkat dua tersebut.

Nilai edukasi budaya dan estetika merupakan makna utama yang diapresiasikan dari motif kain songket serta ukiran ornamen kuda laut yang terlihat di gerbang. Mahligai Pesisir diharapkan menjadi ikon budaya yang mewakili Kota Singkawang serta Kabupaten Sambas ke depan.

Kota Singkawang memiliki wilayah seluas 504 kilometer per segi yang juga mempunyai beragam etnis, seperti Tionghoa, Dayak dan Melayu, yang sering disingkat “Tidayu“ yaitu Tionghoa, Dayak dan Melayu. Tahun 2018, Setara Institute memberikan penghargaan kepada Singkawang sebagai kota paling Toleran di Indonesia.

Sementara itu Kabupaten Sambas terletak di atas wilayah seluas 6.395 kilometer per segi dengan kebanyakan penduduk dari suku Sambas atau Melayu Sambas, di samping suku Dayak. Sambas dikenal dengan produksi kain songket.

Para pengrajin dan penjual songket banyak ditemui di bagian utara kota Sambas, tidak jauh dari Sungai Sambas. Kain songket Sambas ini, konon, sudah ada sejak masa pemerintahan Sultan Sulaiman, sultan pertama

Kesultanan Sambas. Pemerintahan Kesultanan Sambas mulai tahun 1671-1950. Dalam perjalanannya kedua daerah tingkat dua tersebut berkembang dalam satu provinsi Kalimantan Barat dengan ibukota Pontianak yang memiliki 14 kabupaten/kota, yaitu 12 kabupaten dan 2 kotamadya dengan total luas wilayah 147.307 kilometer per segi, atau 7,53 persen dari seluruh luas Indonesia.

Pembangunan gerbang Singkawang-Sambas dimulai pada tanggal 27 Februari 2022 lalu yang ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Walikota Singkawang Tjhai Chui Mie dan Bupati Sambas Satono beserta wakil dari Astra Financial, yaitu Benny Purba (Kepala Wilayah FIFGROUP), Slamet Widodo (Kepala Cabang FIFGROUP) serta para aparat Pemda terkait.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved