Khazanah Islam

Nama Berhala yang Pernah Disimpan di Kabah Saat Periode Jahiliah di Jazirah Arab 

Rasa takut yang kuat menghadapi kekuatan alam yang menimbulkan bencana mendorong mereka mencari kekuatan lain di luar Allah SWT.

Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK
Satu di antara kepercayaan masyarakat Arab sebelum Islam hadir adalah menyembah berhala. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Zaman sebelum datangnya Islam, situasi bangsa Arab disebut zaman Jahiliah.

Jahiliah diartikan sebagai zaman kebodohan atau kegelapan.

Maksudnya manusia pada zaman itu tidak menggunakan akal pikirannya untuk mengikuti ajaran yang benar.

Mereka hanya mengikuti keinginan nafsu dan kesenangannya.

Adapun faktor-faktor penyebab penyimpangan tersebut  di antaranya kecenderungan yang kuat mengagungkan leluhur yang telah berjasa.

Terutama jika leluhur itu merupakan kepala kabilah nenek moyang mereka.

Apa Itu Saqar? Tingkatan Neraka yang Diperuntukan Bagi Manusia Munafik

Rasa takut yang kuat menghadapi kekuatan alam yang menimbulkan bencana mendorong mereka mencari kekuatan lain di luar Allah SWT.

Adanya kebutuhan terhadap Tuhan yang selalu bersama mereka terutama saat mereka membutuhkan.

Satu di antara kepercayaan masyarakat Arab sebelum Islam hadir adalah menyembah berhala.

Berhal yang disembah juga diberikan nama-nama tertentu diletakkan di Kabah.

Patung berhala itu diberi nama Hubal dan diletakkan di Ka’bah.

Berhala Hubal menjadi pimpinan berhala lainnya seperti Latta, `Uzza dan Manat.

Hubal yakni berhala yang terbuat dari batu akik berwarna merah dan berbentuk manusia.

Arti Wakaf, Syarat dan Tugas Pengelola Wakaf dalam Islam

Hubal, dewa mereka yang terbesar diletakkan di Kabah, kemudian Latta berhala yang paling tua ditempatkan di Thaif,

‘Uzza ditempatkan di Wadi Nakhlah, Hijaz, dan patung Manat ditemptakan di Yaśrib (Madinah).

Dia Amru bin Luhay mengajarkan kepada masyarakat Makkah cara menyembah berhala.

Sehingga masyarakat menyakini bahwa berhala adalah perantara untuk mendekatkan diri kepada Tuhannya.

Sejak itulah mereka mulai membuat berhala-berhala sehinga mencapai 360 berhala yang diletakkan mengelilingi Ka’bah.

Mulailah kepercayaan baru masuk ke masyarakat Makkah dan kota Makkah menjadi pusat penyembahan berhala.

Ketika melaksanakan haji, bangsa Arab melihat berhala-berhala di sekitar Kabah.

Mereka bertanya alasan menyembah berhala.

Para Pembesar menjawab bahwa berhala-berhala tersebut merupakan perantara untuk mendekatkan diri kepada Tuhan.

Setelah itu, mereka kembali ke daerahnya dan meniru cara ibadah masyarakat Makkah.

Mulailah kepercayaan baru menyebar di jazirah Arab.

Padahal, patung-patung tersebut jika ditendang atau dipukul tidak bisa membela diri karena patung-patung tersebut benda mati. (*)

Disclamair : Isi redaksi dan pembahasan materi diatas dilansir dari buku siswa Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) Madrasah Ibtidaiyah (MI/SD) Kelas 3 Terbitan Kementerian Agama tahun 2020.

Simak Berita terkait Khazanah Islam Tribun Pontianak.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved