Khazanah Islam
Siapa Nama Asli Abu Bakar As-Shiddiq? Sahabat Sekaligus Mertua Nabi Muhammad SAW
Garis keturunannya bertemu dengan garis keturunan Rasulullah SAW pada Murrah bin Kaab yaitu kakek yang ketujuh.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Abu Bakar lahir pada tahun ketiga tahun gajah (573 M) atau tiga tahun lebih muda dari Nabi Muhammad.
Abu Bakar mempunyai nama asli Abdullah ibnu Abi Quhafah Ustman bin Amir bin Amru bin Sa’d bin Taim bin Murrah at Tamimi.
Singkatnya Abdullah bin Abi Quhafah at-Tamimi.
Garis keturunannya bertemu dengan garis keturunan Rasulullah SAW pada Murrah bin Kaab yaitu kakek yang ketujuh.
Di masa Jahiliah (sebelum masuk Islam) ia bernama Abdul Ka’bah.
Kemudian setelah masuk Islam namanya diubah oleh Nabi Muhammad SAW menjadi Abdullah.
• Arti dan Hikmah Nikah dalam Islam Lengkap Golongan Perempuan yang Haram Dinikahi
Nama panggilannya banyak di antaranya adalah Abu Bakar as-Shiddiq, Al-Atiq, Abdullah, dan Abu Khuhafah.
Namun yang paling terkenal adalah Abu Bakar as-Shiddiq.
Tahukah kalian, kenapa namanya Abdullah tetapi ia lebih terkenal dengan sebutan Abu Bakar?
Karena ia orang dewasa laki-laki yang pertama kali masuk Islam, maka diberi julukan (kuniyah) nama Abu Bakar.
Abu Bakar artinya pelopor pagi hari. Ia adalah laki-laki yang memelopori masuk Islam dengan segera setelah Rasulullah SAW menerima wahyu.
Nama julukan inilah yang kemudian sering banyak dipakai.
Abu Bakar mendapat gelar kehormatan di belakang namanya yakni gelar as-Shiddiq yang berarti orang yang jujur dan membenarkan Rasulullah.
Beliau memang dikenal orang yang selalu membenarkan Rasulullah terutama dalam peristiwa Israk Mikraj.
Di tengah pertentangan, ejekan dan ketidakpercayaan orang kafir, Abu Bakar adalah orang yang paling gencar membenarkan peristiwa Israk Mikraj ini.
Karena itu, dibelakang nama beliau diberi gelar as-Shiddiq, lengkapnya Abu Bakar as-Shiddiq.
Baca juga: Apa Arti Sunnah Haiat dan Abad dalam Gerakan Shalat Fardhu?
Pada masa Jahiliah Abu Bakar adalah seorang pedagang yang sukses.
Ia banyak melakukan perjalanan dagang dan termasuk orang yang sangat giat dan tekun.
Setelah masuk Islam, ia menggunakan hartanya untuk menopang perjuangan Rasulullah Karenanya, Abu Bakar termasuk sahabat yang dermawan.
Abu Bakar adalah orang yang jujur dan baik hati. Ketika Rasulullah mendakwahkan Islam, ia langsung menerima ajaran tersebut dengan penuh keyakinan (sidiq).
Ia sangat mencintai Islam dan berusaha keras menyebarkannya, terutama kepada sahabat- sahabat dekatnya.
Di antara sahabat dekat Abu Bakar yang masuk Islam adalah Utsman bin Affan, Zubeir bin Awwam, Abdurrahman bin Auf, Sa’ad bin Abi Waqqash, dan Thalhah bin Ubaidillah.
Abu Bakar juga menyayangi para sahabat lainnya dan rela berkorban demi mereka (setia kawan). Di antaranya dibuktikan dengan kerelaannya memerdekakan Bilal bin Rabah.
Waktu itu, sahabat Bilal yang berstatus budak, masuk Islam. Namun kemudian tuan pemiliknya mengetahui dan menyuruh sahabat Bilal keluar dari Islam.
Sahabat Bilal menolak. Akhirnya Bilal disiksa dengan kejam.
Mengetahui hal ini sahabat Abu Bakar rela mengeluarkan hartanya demi memebebaskan Bilal dari stausnya sebagai budak. Sejak saat itu, Bilal menjadi orang merdeka.
Abu Bakar juga sangat santun dan bijaksana, namun tetap tegas dan teguh memegang prinsip.
Para sahabat lain mengagumi dan menghormatinya.
Posisinya sebagai bangsawan kaya yang mengayomi para sahabat, menjadi penguat sahabat-sahabat lain yang mengalami cercaan, gangguan, dan siksaan kaum kafir Makkah.
Abu Bakar adalah sahabat karib Rasulullah yang setia dan mencintai Rasulullah.
Begitu setia dan cintanya kepada Rasulullah SAW sehingga ia rela mempertaruhkan harta dan nyawa demi membela Nabi Muhammad.
Hal ini dibuktikan saat Allah memerintahkan hijrah, ia tidak hijrah ke Madinah mengikuti sahabat-sahabat lain yang berangkat lebih awal.
Tetapi ia setia menemani Rasulullah Saw. yang berangkat hijrah beberapa waktu kemudian.
Di malam keberangkatan hijrah Rasulullah Saw, ia rela mempertahankan nyawa dengan menemani Rasul yang akan dibunuh sekelompok kaum kafir Makkah bersenjata.
Ia terus saja melakukan perjalanan melewati terjalnya bukit Tsur.
Untuk menghindari kejaran kaum kafir Makkah, Abu Bakar bersama Rasulullah Saw. istirahat sementara di Goa Tsur.
Saat kaum kafir sampai di depan gua Tsur, sahabat Abu Bakar sangat khawatir terhadap keselamatan Rasulullah Saw.
Namun Rasulullah Saw. meyakinkan sahabat Abu Bakar bahwa Allah pasti akan menolong.
Benar yang disampaikan Rasulullah Saw. Allah SWT menurunkan laba-laba di mulut goa dan bersarang di sana.
Kaum kafir pun tidak jadi memasuki goa karena menyangka tidak mungkin Rasulullah Saw. berada di dalam goa karena dimulut goa terdapat sarang laba-laba.
Begitu cintanya kepada Rasulullah Saw. hingga saat Rasulullah SAW tidur di pangkuannya, ia tidak berani bergeser dan bergerak.
Bahkan saat ia digigit serangga pun, ia tidak bergerak, karena khawatir Rasulullah SAW akan terbangun. (*)
Disclamair : Isi redaksi dan pembahasan materi diatas dilansir dari buku siswa Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) Madrasah Ibtidaiyah (MI/SD) Kelas 3 Terbitan Kementerian Agama tahun 2020.
Simak Berita terkait Khazanah Islam Tribun Pontianak.