Pola Hidup Sehat
Gejala GERD Muncul Akibat Kecemasan, Bagaimana Cara Mengobatinya?
GERD terjadi ketika asam lambung naik kembali ke kerongkongan selama atau setelah makan dan menyebabkan rasa sakit atau gejala lainnya.
Penulis: Maudy Asri Gita Utami | Editor: Maudy Asri Gita Utami
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Belakangan ini makin banyak datang pasien dengan keluhan lambung yang didiagnosis sebagai GERD (GastroEsophageal Reflux Disorder) oleh dokter penyakit dalam
GERD terjadi ketika asam lambung naik kembali ke kerongkongan selama atau setelah makan dan menyebabkan rasa sakit atau gejala lainnya.
Gejala-gejala GERD antara lain heartburn, kesulitan menelan, dan timbul rasa terbakar di tenggorokan.
Siapa pun mungkin sesekali pernah mengalami heartburn. Tetapi jika kita sering mengalaminya, maka hal itu dapat didiagnosis sebagai GERD.
Mendiagnosis adalah hal penting karena GERD dapat diobati dengan modifikasi perubahan gaya hidup, mengonsumsi obat bebas, atau pun obat resep.
Jika tidak diobati, GERD dapat menyebabkan komplikasi seperti batuk kronis, esofagitis erosif, dan bahkan sedikit meningkatkan risiko kanker esofagus.
• Awal Munculnya Penyakit GERD, dan Cara Mengobati Menurut Ahli
Kecemasan memang tidak terdaftar sebagai penyebab GERD.
Namun, penelitian yang diterbitkan pada tahun 2013 menunjukkan, kejadian kecemasan pada wanita dengan GERD lebih tinggi dibandingkan pada populasi umum.
Selain itu, orang dengan GERD dan masalah kecemasan mungkin memiliki gejala yang lebih sering dan lebih parah, sehingga menyebabkan penurunan kualitas hidup.
Beberapa ahli percaya, bahwa zat kimia otak cholecystokinin (CCK) yang telah dikaitkan dengan gangguan panik dan gangguan pencernaan, mungkin berperan dalam prevalensi Gerd pada orang dengan gangguan kecemasan.
Ada teori yang mengatakan, kecemasan dapat memperlambat pencernaan, meningkatkan asam lambung, atau mengakibatkan peningkatan ketegangan otot yang dapat memberi tekanan pada perut.
Faktor penyebab lain adalah ketika orang-orang merasa cemas, mereka cenderung melakukan perilaku yang dapat memicu atau memperburuk refluks asam seperti merokok, minum alkohol, atau mengonsumsi makanan berlemak.
• Cara Membuat Perasan Jeruk Nipis untuk Mengobati GERD
Ini bisa menjadi perilaku menenangkan yang kemudian menyebabkan rasa sakit dan heartburn yang tidak nyaman.
Kebalikannya, mungkin juga benar karena gejala GERD seperti nyeri dada dan kesulitan menelan dapat mengkhawatirkan dan meningkatkan kecemasan atau memicu serangan panik.
Oleh sebab itu, jika kita curiga memiliki kecemasan, GERD, atau keduanya, pastikan segera menemui ahli kesehatan untuk diagnosis dan rencana perawatan yang tepat.
Penyebabnya GERD
Penyebab struktural gejala sakit maag dan GERD terletak di tempat kerongkongan bertemu dengan perut.
Kerongkongan adalah saluran berotot yang menghubungkan mulut ke perut.
Sfingter esofagus bagian bawah (LES) adalah cincin otot yang menutup perut dari esofagus saat kita tidak makan.
Saat makan, otot ini mengendur, yang memungkinkan makanan lewat dengan lancar dari kerongkongan ke perut.
LES kemudian menutup kembali sehingga makanan di perut tidak kembali ke kerongkongan.
• Bahaya GERD dan Dampaknya Pada Tubuh, Obati dengan Daun Kemangi
Apabila LES tidak berfungsi dengan baik, GERD dapat berkembang saat asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan.
Asam lambung dapat mengiritasi lapisan esofagus dan menyebabkan sensasi terbakar di dada yang dikenal sebagai heartburn.
Penyebab khas GERD termasuk peningkatan tekanan perut (akibat obesitas atau kehamilan), obat-obatan tertentu, merokok, dan hernia hiatus.
Heartburn dapat dipicu oleh makan berlebihan, makan terlalu dekat dengan waktu tidur, minum alkohol, atau mengonsumsi makanan berminyak dan pedas.
(*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News