Ada 7 Isu Strategis di BIMP EAGA Ke-25, Ini Hal Paling Mendesak Menurut Pengamat Ekonomi Pontianak
"Tujuh isu strategis semuanya penting, misalnya ya yang paling mendesak menurut saya adalah peningkatan Bandara Supadio Pontianak. Saya tidak mengetah
Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Faiz Iqbal Maulid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Ada tujuh isu strategis yang akan dibahas dalam BIMP EAGA 2022 di Kota Pontianak, Kalbar. Menanggapi isu strategis yang dibahas pada BIMP EAGA 2022, Pengamat Ekonomi Untan Pontianak, Eddy Suratman menilai dari tujuh isu strategis semuanya penting. Namun salah satu yang menurutnya mendesak adalah peningkatan Bandara Supadio Pontianak.
"Tujuh isu strategis semuanya penting, misalnya ya yang paling mendesak menurut saya adalah peningkatan Bandara Supadio Pontianak. Saya tidak mengetahui apa yang dimaksudkan sebagai peningkatan itu tapi yang saya bayangkan adalah volume penumpang dan ekonomi Kalbar ini terus tumbuh," ujar Eddy pada Rabu 23 November 2022.
Populasi masyarakat Kalbar kata Eddy juga sudah di atas 5 juta, kemudian interaksi ekonomi Kalbar makin tinggi baik keluar provinsi dalam Indonesia maupun luar negeri dengan negara lain.
"Saya menduga kemungkinan penerbangan internasional akan kembali dibuka baik ke Kuching maupun ke Kuala Lumpur, dulu pernah ke Singapura," ujarnya.
• BIMP EAGA Ke-25 di Pontianak Bakal Bahas 7 Isu Strategis, Apa Aja?
• Sambangi Pontianak, Delegasi BIMP EAGA Ke-25 Diajak Virtual Tour 360 Lihat Potensi Pariwisata Kalbar
Oleh karena itu kalau Eddy pergi ke daerah-daerah lain yang itu bukan ibu kota provinsi kata dia ada yang bandaranya lebih besar dari Supadio Pontianak.
"Karena itu menurut saya ini prioritas karena bandara itu pintu gerbang masuk ke Provinsi Kalbar bukan sekedar bandaranya lebih diperbesar. Tapi landasannya menurut saya ini sudah perlu diperpanjang untuk menunjang pesawat-pesawat berbadan besar," ujarnya.
Berikut tujuh isu strategis yang akan dibahas pada BIMP-EAGA 2022. Pertama, peningkatan pembangunan Aruk Sambas International Freight Terminal. Kedua, Community Based Eco Tourism (CBET) Taman Nasional Danau Sentarum (TNDS).
Selanjutnya ketiga, pembangunan Nanga Badau International Freight Terminal, keempat peningkatan Bandara Internasional Supadio di Kabupaten Kubu Raya, dan kelima terkait Kerja sama bidang kelistrikan antara Kalbar dengan Sarawak Malaysia.
Keenam, Entikong Tebedu sebagai Spesialis Border Economic Zone (SBEZ) dan ketujuh Penandatanganan letter of intent (Lol) One Borneo Quarantine Initiative, untuk integrasi karantina BIMP-EAGA di wilayah Borneo.
Cek berita dan artikel mudah diakses di Google News