Lokal Populer
Peristiwa Kecelakaan di Sambas Tewaskan Ketua Yayasan Amkur Sambas Hedwig
Kami tentu merasakan kehilangan dan duka yang mendalam atas kepergian sosok Suster Hedwig yang kami kenal orang yang sangat baik
Penulis: Imam Maksum | Editor: Tri Pandito Wibowo
Naga mengungkapkan sosok Hedwig merupakan seorang yang murah senyuman. Di samping kepribadiannya yang ramah, Hedwig, kata Naga adalah sosok yang suka menolong.
"Kami tentu merasakan kehilangan dan duka yang mendalam atas kepergian sosok Suster Hedwig yang kami kenal orang yang sangat baik," kata Naga kepada Tribun Pontianak.
Tidak hanya itu, kata dia, sosok Suster Hedwig adalah pribadi yang murah senyum dan penuh tawa. Kepribadian korban kata Naga, juga merupakan sosok yang tidak pemarah.
"Kami keluarga besar KFS dan Yayasan Amkur Sambas merasa sangat kehilangan dengan sosok beliau," lanjutnya.
Lebih lanjut, sosok almarhum Hedwig merupakan aktivis gereja.
Dikatakan Naga, bahwa sebelum meninggal dunia, sosok Hedwig menjabat sebagai Ketua Yayasan Amkur Sambas yang baru dilantik Agustus 2022.
"Beliau juga seorang guru pengajar SMP Amkur, beliau juga Tim Katekese Paroki Sambas, pendidikan terakhirnya Sarjana Pendidikan," ucapnya.
Suster Oktaviana, yang merupakan rekan kerja korban mengatakan sebelum kejadian itu korban sempat mengajak untuk ke Pastoran.
Namun karena masih ada urusan kantor ia pun menolak ajakan tersebut.
"Sebelumnya saya diajak korban untuk menemaninya ke Pastoran. Namun saya menolak karena masih ada urusan pekerjaan," katanya.
Oktaviana mengatakan, sekitar 08.30 WIB korban berangkat ke Pastoran mungkin karena ada urusan dengan pastor.
Namun tak lama ia berangkat saya diberitahu rekan saya bahwa ada kejadian mobil masuk ke dalam parit.
"Pasti atau jelasnya saya tidak melihat secara langsung mobil menabrak. Tapi sekitar 08.30 beliau sampaikan ke saya di kantor bahwa dia akan ke Pastoran," ucapnya.
Oktaviana mengaku baru menyadari korban meninggal dunia laka lantas itu setelah diangkat oleh warga. Dia histeris ketika melihat bahwa korban itu adalah rekannya.
"Saya baru sadar ketika ada orang bilang itu adalah suster teman saya jadi korban, saya awal nya tidak percaya karena tubuhnya tertutup lumpur, ketika saya lihat kerudungnya yang sudah terlepas dari kepala baru saya sadar dan histeris," tuturnya.
Jenazah korban saat ini disemayamkan di Yayasan Amkur Sambas sembari menunggu keluarga korban dari Flores untuk prosesi pemakaman.
Namun demikian untuk waktu pemakaman belum dapat dipastikan waktunya.