Khazanah Islam
Materi Ajar PAI dan Budi Pekerti Kisah Singkat Nabi Muhammad SAW Hijrah ke Madinah
Nabi Muhammad SAW bersama sebagian pengikutnya dari Makkah ke Madinah untuk menyelamatkan diri dari tekanan kaum kafir Quraisy Makkah.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Secara bahasa hijrah berarti memutuskan atau meninggalkan.
Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia hijrah ialah perpindahan
Nabi Muhammad SAW bersama sebagian pengikutnya dari Makkah ke Madinah untuk menyelamatkan diri dari tekanan kaum kafir Quraisy Makkah.
Madinah adalah nama sebuah kota yang sebelumnya bernama Yastrib,
Yastrib terletak di sebelah utara Kota Makkah dengan jarak kurang lebih 450,4 km.
• Kelompok Air yang Tidak Bisa Digunakan untuk Bersuci Seperti Wudhu dan Mandi
Nabi Muhammad SAW ketika memutuskan hijrah ke Madinah diawali beberapa peristiwa yang menjadi sebab pendorongnya.
Beberapa di antaranya Dakwah Rasulullah SAW di Makkah kurang berkembang karena penolakan orang kafir Quraisy.
Faktor lain juga menjadi penyebab Nabi Muhammad hijrah adalah Peristiwa Baiat ‘Aqabah serta permintaan penduduk Madinah agar Nabi Muhammad SAW tinggal bersama mereka dan akan membantu untuk berdakwah.
Kendati demikian hal yang paling utama adalah Perintah Allah SWT untuk berhijrah sudah turun kepada Nabi Muhammad SAW.
Pada tanggal 8 Rabi’ul Awwal 1 H./23 September 622 M. rombongan tiba di Quba.
Nabi Muhammad dan Abu Bakar disambut dengan sangat hangat,
apalagi setiap hari setelah salat subuh sampai zuhur berhari-hari mereka menantikan kedatangan Nabi Muhammad SAW.
Penduduk Madinah yang mendengar tibanya Nabi Muhammad SAW di Quba juga berdatangan menyambut beliau.
• Ciri-ciri Wali Allah dan Defenisinya Menurut Sejumlah Tokoh Agama
Nabi Muhammad SAW di Quba tinggal selama empat hari (Senin, Selasa, Rabu dan Kamis).
Di tempat itu beliau membangun Masjid Quba.
Hari Jumat beliau bersama Abu Bakar berangkat menuju Madinah diantar oleh keluarga ibu beliau dari Bani Najjar.
Sebelum sampai ke Madinah, waktu salat Jumat telah tiba, maka beliau salat di perkampungan Bani Salim bin ‘Auf bersama rombongan yang berjumlah sekitar seratus orang.
Lokasi itu dikenal juga dengan nama Wadi (lembah) ar-Ranuna Itulah salat Jumat Nabi yang pertama di Madinah.
Setelah Salat Jumat beliau menuju Ya rib yang sejak hari itu berubah namanya menjadi Madinatur Rasul yang disingkat dengan al-Madinah.
Sahabat Nabi Muhammad SAW al-Bara’ bin ‘Azib, yang menyaksikan peristiwa ini berkata: “Aku tidak pernah melihat penduduk Madinah sangat gembira seperti mereka menyambut Rasulullah SAW. (*)
Disclaimer : Isi redaksi dan pembahasan materi diatas dilansir dari buku siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas 4 SD yang Diterbitkan Kemendikbudristek 2021
Simak Berita terkait Khazanah Islam Tribun Pontianak.