Cerita Alkitab
Cerita Alkitab Singkat Kristen Katolik, Pangeran yang Menjadi Gembala
Bacaan cerita Alkitab untuk anak Kristen dan Katolik. Cerita Alkitab untuk anak Kristen dan Katolik mengangkat judul “Pangeran yang Menjadi Gembala”.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Bacaan cerita Alkitab untuk anak Kristen dan Katolik.
Cerita Alkitab untuk anak Kristen dan Katolik mengangkat judul “Pangeran yang Menjadi Gembala”.
Cerita Alkitab untuk anak Kristen dan Katolik ini diambil dari bacaan Ayat Alkitab Keluaran 2 hingga 5.
Cerita Alkitab untuk Kristen dan Katolik ini ditulis Edward Hughes yang digambar oleh Byron Unger dan Lazarus.
Lalu diterjemahkan oleh Widi Astuti dan disadur oleh Bob Davies dan Tammy S yang disadur dari bibleforchildren.org.
• Teks Misa Katolik Minggu 20 November 2022 Lengkap Bacaan Injil dan Doa Umat
Berikut Cerita Alkitab untuk anak Kristen dan Katolik Pangeran yang Menjadi Gembala:
Suatu hari Musa melihat seorang Mesir memukul budak Yahudi.
Walaupun Musa dibesarkan dan dididik sebagai pangeran di Istana Firaun, ia tetap seorang
Yahudi.
Ia harus menolong sesama orang Yahudi.
Selintas melihat sekelilingnya meyakinkan tidak seorangpun melihat, maka Musa menyerang orang yang memukul budak itu.
Perkelahian itu berkelanjutan dengan matinya orang Mesir itu.
Secepatnya Ia menguburkan orang Mesir itu.
Hari berikutnya, Musa melihat dua orang Yahudi bertengkar.
Ia berusaha melerai mereka. Seorang berkata “Apakah kamu akan membunuhku seperti engkau membunuh orang Mesir?”
Musa ketakutan. Semua orang mengetahui tentang kejadian kemarin. Firaun pun mengetahui.
Musa harus melarikan diri. Ia pergi ke negara bernama Midian.
Ketika Musa beristirahat di sumber air, tujuh anak perempuan dari imam di Midian datang mengambil air untuk minum ternak-ternak ayahnya.
Gembala-gembala lain berusaha mendorong perempuan-perempuan itu ke samping.
Musa melindungi dan menolong perempuan-perempuan itu.
“Engkau kembali lebih awal” Rehuel, Ayah anak-anak perempuan itu berseru.
Ketika anak-anaknya menjelaskan mengapa, ia berkata, “Bawa orang laki-laki itu kesini”.
Musa tinggal dengan Rehuel, yang juga disebut Yitro.
Setelah itu Musa menikah dengan putri dari Rehuel.
Kembali di Mesir, Firaun meninggal. Anak-anak Tuhan, orang Yahudi masih menjadi budak.
Bagaimana mereka menggerutu didalam kesusahannya.
Bagaimana mereka berdoa kepada Tuhan mohon bantuanNya.
Tuhan mendengar doa mereka.
Musa tidak mengetahui, tetapi rencana Tuhan menggunakan dia untuk menolong orang-orang Yahudi yang menjadi budak.
Empat puluh tahun telah lewat sejak Musa meninggalkan tanah Mesir.
Ia adalah gembala hewan milik Rehuel.
Tetapi ia selalu merasa kehilangan bangsanya sendiri, bangsa Yahudi yang tinggal di Mesir.
Suatu hari Musa memperhatikan segumpal ranting yang terbakar.
Tetapi apinya tidak membakar ranting-ranting.
Musa memutuskan untuk menyelidikinya.
Pada saat Musa mendekat, Allah memanggilnya dari ranting-ranting itu.
“Musa!” “Saya disini,” jawab Musa.
“Jangan terlalu mendekat,” Allah berseru. “lepaskan alas kakimu, sebab tempat engkau berdiri adalah tanah suci.”
“Aku akan mengutus engkau ke Firaun untuk membawa bangsaku keluar dari Mesir,” Allah berseru.
Tetapi Musa takut untuk pergi ke Mesir.
Kemudian Allah menunjukan Musa akan kekuasaanNya.
Ia mengubah tongkat Musa menjadi ular.
Ketika Musa memegang ekor ular dan mengangkatnya, ular berubah menjadi tongkat lagi.
Allah memberikan tanda lagi. “Taruhlah tangan didadamu,” Ia memerintah Musa.
Musa melakukan yang diperintahkannya.
Tangannya berubah menjadi putih dan jadi berpenyakit kusta.
Ketika Musa mengulangi lagi gerakan tangannya, ia menjadi sembuh.
Musa masih saja tidak setuju. “Saya tidak pandai berbicara,” kata Musa kepada Allah.
Allah menjadi marah. “Saya akan menggunakan Harun, saudaramu, untuk berbicara apa saja yang kau katakan,” Kata Nya.
Musa kembali ke Yitro, meringkas barang-barangnya dan berangkat ke Mesir.
Allah menuntun Harun saudara Musa untuk menemuinya di pegunungan.
Musa menceritakan semua rencana Allah tentang bagaimana membebaskan bangsa Yahudi dari bangsa Mesir ke pada Harun.
Bersama-sama, mereka membawa kabar itu ke pemuka-pemuka bangsa Yahudi.
Ketika Musa menunjukkan tanda-tanda kepada pemuka bangsa Yahudi, mereka tahu jika Allah akan menolong mereka.
Bersama-sama, mereka bersujud menyembah Allah.
Dengan gagah Musa dan Harun menghadap Firaun.
“Allah berkata ‘Bebaskan bangsa ku’,” kata mereka ke Firaun.
“Aku tidak akan membebaskan bangsa Israel,” Firaun menjawab. Ia tidak taat kepada Allah.
Allah harus menggunakan kekuasaanNya yang besar untuk mengubah jalan pikir Firaun.
• Renungan Harian Katolik Minggu 20 November 2022 Lengkap Bacaan Injil dan Mazmur
(*)
[Update informasi seputar Cerita Alkitab]
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News