Kunjungan Resmi PWKI ke Vatikan: Hadiah Istimewa dan Khusus Untuk Paus Fransiskus

Hadiah khusus itu berupa Lukisan dan Patung Maria Bunda Segala Suku dari Uskup Agung Jakarta, Ignatius Kardinal Suharyo, Gunungan Wayang Kulit dari Sr

Istimewa
Paus Fransiskus dengan berselempang kain batik dari GKBRAy Adipati Paku Alam X menyaksikan Gunungan Wayang Kulit dari Sri Sultan Hamengkubuwono X saat Rm Markus Solo Kewuta SVD menjelaskan filosofi Gunungan dan di latar belakang lukisan Maria Bunda Segala Suku dari Uskup Agung Jakarta, Ignatius Kardinal Suharyo, di Basilica St. Petrus, Rabu 16 November 2022. 

Hadiah istimewa yang lain adalah Gunungan Wayang Kulit dari Sri Sultan Hamengkuwono X dan kain batik Ceplok Mangkara Latar Kawung yang dibuat sendiri oleh GKBRAy Adipati Paku Alam X.

Kedua hadiah ini hadir sebagai hasil diskusi antara Thomas Sukawan Aribowo anggota delegasi dari Yogyakarta dan AM Putut Prabantoro terkait hadiah istimewa dan khusus bagi Paus Fransiskus. Pilihan jatuh untuk menghubungi raja dan adipati dari Yogyakarta tersebut.

Melalui cucu Sri Sultan Hamengkubuwono X, RM Gusti Lantika Marrel Suryokusumo, sebuah gunungan dari kulit sapi diberikan Sri Sultan Hamengkubuwono X kepada PWKI. Gunungan merupakan simbol alam semesta dan manusianya.

Dalam pementasan wayang kulit, gunungan digunakan sebagai pembuka sebuah cerita dan sekaligus juga berfungsi sebagai simbol dari tanda-tanda alam terkait dengan terjadinya sebuah peristiwa besar.

Melalui Margaretha Anggraini Adriani sekretaris pribadi GKBRAy Adipati Paku Alam X, batik tulis yang sangat langka dengan motif Ceplok Mangkara Latar Kawung diberikan kepada PWKI. Motif ini mengandung filosofi tinggi.

Mangkara mengandung makna tentang keberanian, kecerdasan dan kerja keras. Motif kawung mengandung makna akan kesempurnaan dan kemurnian.

Gabungan kedua motif ini dapat dimaknai sebagai usaha kerja ini dimaknai sebagai usaha keras untuk mencerdaskan diri, memupuk keberanian agar dapat mencapai kesempurnaan. Diharapkan pemakai juga sanggup memurnikan diri , pikiran dan hati agar selalu tenteram sehingga bisa selalu menjaga kehidupan dunia menjadi damai.

Dubes Vatikan Tahbiskan Uskup Keuskupan Sanggau, Prosesi Pentahbisan Berlangsung Khidmat

Di Basilica St. Petrus, Rabu 16 November 2022, Paus Fransiskus memberkati lukisan Maria Bunda
Di Basilica St. Petrus, Rabu 16 November 2022, Paus Fransiskus memberkati lukisan Maria Bunda Segala Suku yang nantinya akan dibawa pulang ke Indonesia oleh delegasi Paguyuban Wartawan Katolik Indonesia (PWKI).

PWKI juga membawa dua buah buku yang ditulis oleh Pastor Sandro Pecatti SX. Missionaris dari Italia ini pertama kali menginjak Indonesia pada 5 Februari 1961.

Sandro Pecatti yang lahir di Bergamo 27 April 1934 kemudian berkarya di berbagai daerah Indonesia. Ia memiliki hobi kecil yakni melukis Wajah Tuhan di hati orang dan dengan gambar. Sandro Pecatti kemudian menjadi WNI pada tahun 1996.

Ketika diberikan kepada Paus Fransiskus, patung Maria Bunda Segala Suku dibawa oleh Rosmeri Sihombing (Media Indonesia) dan Mercy Tirayoh (KompasTV), Lukisan pertama Maria Bunda Segala Suku dibawa oleh Dominikus Desse (KabarDaerah.Com) dan Yupehntius Ivy (RuaiTV), lukisan kedua oleh Gora Kunjana (Benang.Id) dan Willy Masaharu Indracahya (pengurus PWKI), buku oleh Yophiandy Kurniawan (Kompas TV) dan Theresia Felisiani (Tribunnews.com), batik oleh Tri Agung Kristanto (Kompas) dan Mayong Suryolaksono (Kantor Berita Antara) serta Gunungan oleh AM Putut Prabantoro dan Thomas Sukawan Aribowo (Keduanya adalah pengurus PWKI).

Sehari sebelumnya, Delegasi PWKI ke Vatikan dengan difasilitasi oleh Rm Markus Solo SVD dan Lina Yanti Dilliane, Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Vatikan, mengadakan kunjungan resmi ke Kardinal Miguel Ayuso, Presiden Dikasteri Dialog Antar Agama, dan Kardinal Pietro Parolin, Sekretaris Negara Vatikan.

Cek berita dan artikel mudah diakses di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved