Khazanah Islam

Pengertian Amanah dan Jujur Bab III Pendidikan Agama Islam Budi Pekerti 8 SMP Kurikulum Merdeka

amanah diartiakan sebagai sesuatu yang dititipkan kepada orang lain, keamanan dan ketenteraman, dan dapat dipercaya.

Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK
Tangkapan layar Sampul Bab III mengenai Amanah dan Jujur di dalam Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas 8 SMP yang diterbitkan oleh Kemendikbudristek 2021. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Pada Bab III dalam buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas 8 SMP akan dibahas tetang sikap amanah dan jujur.

Apa pengertian Amanah dan Jujur dalam Islam?

Secara bahasa, amanah berasal dari kata dalam bahasa Arab amānatan yang berarti aman, tenteram, tenang, dan hilang rasa takut.

Sementara dalam bahasa Indonesia amanah diartiakan sebagai sesuatu yang dititipkan kepada orang lain, keamanan dan ketenteraman, dan dapat dipercaya.

Sedangkan secara istilah amanah berarti pemenuhan hak-hak oleh manusia,

baik terhadap Allah SWTorang lain maupun dirinya sendiri dan bertanggung jawab terhadap kepercayaan yang diterimanya untuk dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Arti dan Contoh Sikap Tawadhu Rasulullah SAW dalam Kehidupan Sehari-hari

Berdasarkan pengertian amanah secara istilah tersebut terdapat tiga cakupan amanah, yaitu amanah terhadap Allah Swt, sesama manusia, dan diri sendiri.

Amanah Kepada Allah 

Amanah yang dimaksudkan di sini adalah tugas-tugas keagamaan yang menjadi tanggung jawab manusia.

Tugas-tugas ini sebelumnya Allah tawarkan kepada langit, bumi, dan gunung untuk menjalankannya.

Namun mereka semua tidak sanggup melaksanakan. Kemudian tugas-tugas keagamaan itu ditawarkan kepada manusia. Manusia pun menerima tugas itu.

Konsekuensi yang didapatkan manusia adalah bahwa manusia akan mendapatkan surga jika melaksanakan amanat dengan benar.

Tapi jika manusia mengkhianatinya, manusia akan dimasukkan ke dalam neraka.

Tugas keagamaan yang dimaksudkan berhubungan dengan tujuan diciptakannya manusia itu sendiri, yaitu untuk beribadah kepada Allah SWT.

Ibadah bisa dalam bentuk ibadah khusus (ma ah), seperti salat, puasa, dan haji. Ibadah juga bisa berbentuk umum (gairuma ah) seperti mencari ilmu, bekerja, berbisnis, dan lain
sebagainya yang diniatkan sebagai ibadah kepada Allah SWT.

Manusia disebut melaksanakan amanah jika ia mampu menjalankan kewajiban beribadah kepada Allah Swt dan meniatkan semua aktivitasnya sebagai ibadah kepada-Nya

Arti dan Jenis Riba yang Wajib Dikenali oleh Muslim Beriman

Amanah kepada sesama manusia

Amanah kepada sesama manusia adalah segala sesuatu yang dibebankan kepada manusia dari manusia lainnya, baik dalam bentuk materi, ataupun non materi.

Amanah yang berbentuk materi misalnya menitipkan benda atau harta kepada seseorang, seperti memberi pinjaman, hutang, atau lainnya.

Orang yang diberi pinjaman atau hutang harus menjaga amanah yang diberikan orang lain. Jika ia meminjam, maka barang pinjamannya jangan sampai rusak.

Sementara jika ia berhutang, maka harus mengembalikan hutangnya sesuai jangka waktu yang diberikan.

Sementara amanah yang berbentuk non-materi misalnya jabatan atau kepercayaan yang diberikan oleh orang kepada diri seseorang.

Jabatan yang diterima seseorang pada dasarnya merupakan amanah yang harus ditunaikan.

Seseorang yang mengemban jabatan tertentu, ia berkewajiban untuk memenuhi tugas dan tanggungjawab jabatan yang diembannya.

Atas amanah itu, ia juga akan dimintai pertanggung jawaban, baik di dunia maupun di akhirat.

Misalnya amanah sebagai seorang ketua kelas. Seseorang yang diberi kepercayaan sebagai ketua kelas harus bisa memimpin teman-teman di kelasnya, menyampaikan aspirasi teman-temannya kepada guru, membagi tugas kebersihan kelas, dan lain-lain.

Jabatan ketua kelas yang dipercayakan kepadanya harus dilaksanakan sebaik-baiknya, sebab ia akan dimintai pertanggungjawaban, baik oleh teman-temannya sendiri ataupun dari guru.

Kelak di akhirat tanggungjawab ini pun harus dipertanggungjawabkan kepada Allah SWT

Amanah kepada diri sendiri

Amanah kepada diri sendiri adalah tanggung jawab terhadap segala nikmat yang ada dalam diri manusia yang berguna bagi dirinya.

Misalnya anggota tubuh, kesempatan, kesehatan, ilmu, harta dan lain sebagainya.

Semua nikmat itu harus dilihat sebagai titipan Allah untuk diri seseorang.

Titipan ini harus dijaga dengan sebaik-baiknya sehingga memberikan manfaat bagi pemiliknya, baik dalam kehidupan dunia maupun akhirat.

Contoh pelaksanaan amanah terhadap diri sendiri di antaranya adalah menjaga kesehatan. Kesehatan adalah amanah yang diberikan Allah SWT

Karenanya kesehatan itu harus dijaga dan digunakan untuk sesuatu yang keinginan untuk menghadirinya sama seperti yang dikatakan.

Pada hari yang sudah ditentukan, ia pun hadir sebagaimana janji yang disanggupinya.

Inilah yang disebut dengan jujur dalam perkataan, pikiran, dan perbuatan. Seorang peserta didik yang jujur,

ia akan memiliki sikap yang konsisten antara hati, perkataan dan perbuatan.

Hatinya menghendaki keberhasilan belajar.

Ia pun akan menyampaikan kepada orang tua dan guru bahwa ia akan selalu belajar dengan tekun dan bersungguh-sungguh.

Ia juga membuktikannya dengan aktivitas belajar, baik selama proses maupun pada waktu penilaian.

Seseorang juga dikatakan jujur apabila ia menyampaikan berita yang benar dan sesuai dengan kenyataan.

Seseorang yang berperilaku jujur akan memastikan kebenaran berita yang diperolehnya sebelum menyampaikannya kepada orang lain.

Demikian halnya dengan penyampaian berita di media sosial.

Seseorang disebut sebagai orang yang jujur dalam bermedia sosial apabila ia cermat dalam menyebarkan berita, yaitu dengan hanya menyebarkan berita yang sudah terkonfirmasi kebenarannya. (*)

Disclaimer : Seluruh teks dan kutipan merupakan dari buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas 8 yang diterbitkan oleh Kemendikbudristek Tahun 2021.

Simak Berita terkait Khazanah Islam Tribun Pontianak.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved