Doa Katolik
Renungan Harian Katolik Rabu 16 November 2022, Jadikan Hidup Kita Berkat Bagi Orang Lain
Lihat bacaan renungan harian Katolik Rabu 16 November 2022 hari Minggu biasa XXXIII dengan bacaan injil diambil dari Lukas 19:11-28.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Lihat bacaan renungan harian Katolik Rabu 16 November 2022 hari Minggu biasa XXXIII.
Lihat bacaan pertama, bacaan injil dan Mazmur tanggapan renungan harian Katolik Rabu 16 November 2022.
Lihat bacaan pertama diambil Wahyu 4:1-11 dan bacaan injil diambil dari Lukas 19:11-28.
Sementara Mazmur tanggapan 150:1-2.3-4.5-6 dan bait pengantar injil: Alleluya.
• Kalender 2023 Dubes Vatikan Berkati Gedung Keuskupan dan Kapel Universitas Katolik
Lihat bacaan pertama Wahyu 4:1-11
Kuduslah Tuhan Allah yang mahakudus, yang selalu ada, dulu, kini, dan kelak
Aku, Yohanes, melihat: Sungguh, sebuah pintu terbuka di surga dan suara yang dahulu pernah kudengar, berkata kepadaku seperti bunyi sangkakala, katanya, “Naiklah kemari dan Aku akan menunjukkan kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini.”
Segera aku dikuasai oleh Roh dan lihatlah, sebuah takhta berdiri di surga, dan di atas takhta itu duduklah Seseorang.
Dan Dia yang duduk di atas takhta itu nampaknya bagaikan permata yaspis dan permata sardis.
Dan suatu pelangi melingkungi takhta itu, gilang gemilang, bagaikan zamrud rupanya.
Di sekeliling takhta itu ada dua puluh empat takhta, dan di atasnya duduk dua puluh empat tua-tua yang memakai pakaian putih dan mahkota emas di kepala mereka.
Dari takhta itu keluar kilat dan bunyi guruh menderu, dan tujuh obor menyala-nyala di hadapan takhta itu.
Itulah ketujuh Roh Allah. Dan di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal.
Di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk penuh dengan mata di sebelah muka dan di sebelah belakang.
Adapun makhluk yang pertama seperti singa, makhluk yang kedua seperti anak lembu, makhluk yang ketiga mempunyai muka seperti muka manusia, sedang makhluk yang keempat seperti burung nasar yang sedang terbang.
Keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan tanpa henti-hentinya mereka berseru siang dan malam, “Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah yang mahakuasa, yang selalu ada, dulu, kini dan kelak.”
Dan setiap kali makhluk-makhluk itu mempersembahkan pujian, dan hormat, dan ucapan syukur kepada Dia yang duduk di atas takhta itu dan yang hidup sampai selama-lamanya, maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu dan mereka menyembah Dia yang hidup sampai selama-lamanya.
Dan mereka melemparkan mahkotanya di hadapan takhta itu, sambil berkata, “Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian, hormat dan kuasa.
Sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu. Dan karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mzm 150:1-2.3-4.5-6
Ref. Kudus, kudus, kuduslah Tuhan, Allah yang Mahakuasa
1. Pujilah Allah dalam tempat kudus-Nya! Pujilah Dia dalam cakrawala-Nya yang kuat!
Pujilah Dia karena segala keperkasaan-Nya! Pujilah Dia sesuai dengan kebesaran-Nya yang hebat!
2. Pujilah Dia dengan tiupan sangkakala, pujilah Dia dengan gambus dan kecapi!
Pujilah Dia dengan rebana dan tari-tarian, pujilah Dia dengan permainan kecapi dan seruling!
3. Pujilah Dia dengan ceracap yang berdenting, pujilah Dia dengan ceracap yang berdentang!
Biarlah segala yang bernafas memuji Tuhan.
Bait Pengantar Injil: Yohanes 15:16
Ref. Alleluya, alleluya
Aku telah menetapkan kalian supaya kalian pergi dan menghasilkan buah yang takkan binasa, sabda Tuhan.
Lihat bacaan injil Lukas 19:11-28
Mengapa uangku tidak kauberikan kepada orang yang menjalankan uang?
Pada waktu Yesus sudah dekat Yerusalem, orang menyangka bahwa Kerajaan Allah akan segera nampak.
Maka Yesus berkata, “Ada seorang bangsawan berangkat ke negeri yang jauh untuk dinobatkan menjadi raja.
Sesudah itu baru ia akan kembali. Maka ia memanggil sepuluh orang hambanya, dan memberi mereka sepuluh mina, katanya, ‘Pakailah ini untuk berdagang sampai aku kembali’.
Akan tetapi orang-orang sebangsanya membenci dia, lalu mengirimkan utusan menyusul dia untuk mengatakan, ‘Kami tidak mau orang ini menjadi raja atas kami’.
Dan terjadilah, ketika ia kembali, setelah dinobatkan menjadi raja, ia menyuruh memanggil hamba-hambanya, yang telah diberinya uang itu, untuk mengetahui berapa hasil dagang mereka masing-masing.
Yang pertama datang dan berkata, ‘Tuan, mina Tuan yang satu itu telah menghasilkan sepuluh mina’.
Katanya kepada hamba itu, ‘Baik sekali perbuatanmu itu hai hamba yang baik.
Engkau telah setia dalam perkara kecil, karena itu terimalah kekuasaan atas sepuluh kota’.
Datanglah yang kedua dan berkata, ‘Tuan, mina Tuan telah menghasilkan lima mina’.
Katanya kepada orang kedua itu, ‘Dan engkau, kuasailah lima kota’.
Dan hamba yang ketiga datang dan berkata, ‘Tuan, inilah mina Tuan, aku telah menyimpannya dalam saputangan.
Sebab aku takut akan Tuan, karena Tuan adalah manusia yang keras.
Tuan mengambil apa yang tidak pernah Tuan taruh, dan Tuan menuai apa yang tidak Tuan tabur’.
Kata bangsawan itu, ‘Hai hamba yang jahat! Aku akan menghakimi engkau menurut perkataanmu sendiri.
Engkau sudah tahu, aku ini orang yang keras. Aku mengambil apa yang tidak pernah kutaruh dan menuai apa yang tidak kutabur.
Jika demikian mengapa uangku tidak kauberikan kepada orang yang menjalankan uang?
Maka sekembaliku aku dapat mengambilnya serta dengan bunganya’.
Lalu katanya kepada orang-orang yang berdiri di situ, ‘Ambillah mina yang satu itu dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh mina itu’.
Kata mereka kepadanya, ‘Tuan, ia sudah mempunyai sepuluh mina’. Ia menjawab, ‘Aku berkata kepadamu, setiap orang yang mempunyai, ia akan diberi; tetapi siapa yang tidak mempunyai, daripadanya akan diambil juga apa yang ada padanya.
Akan tetapi semua seteruku ini, yang tidak suka aku menjadi rajanya, bawalah mereka kemari dan bunuhlah mereka di depan mataku’.”
Setelah mengatakan semuanya itu Yesus mendahului mereka meneruskan perjalanan-Nya ke Yerusalem.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
• Kalender Liturgi Katolik Rabu 16 November 2022 Lengkap Bacaan Injil dan Biarawan BcO 1Mak. 9:1-22
Bacaan pertama dari Kitab Wahyu memberikan gambaran tentang Allah: "Ya Tuhan dan Allah kami.
Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa, sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan" (Why. 4: I I).
Bagi Yohanes, Allah adalah pribadi yang layak untuk menerima pujian dan hormat dari semua ciptaan.
Dia mempunyai kuasa karena Dialah yang menciptakan semuanya.
Kita diminta untuk hidup sesuai kehendak-Nya, yaitu menyembah-Nya dan tidak ada Allah lain yang disembah.
Kesetiaan kita kepada-Nya menjadi jaminan akan kehidupan abadi.
Yesus, lewat perumpamaan tentang mina, dengan sangat gamblang menggambarkan siapa sosok Allah itu.
Bagi Yesus, Allah Bapa adalah Pribadi yang telah mempercayakan 'mina' kepada para hamba-Nya dan Bapa menuntut pertanggungjawaban atas 'mina' itu.
Siapa pun orangnya, kalau dia mampu mengembangkan 'mina' itu, pasti akan mendapatkan ganjaran, yaitu tanggung jawab yang lebih besar dan jaminan hidup surgawi.
Kesetiaan kepada Allah ditampakkan dalam tanggung jawabnya mengembangkan 'mina' yang telah diterimanya.
Kita sudah menerima 'mina' dalam bentuk anugerah hidup.
Sudahkah kita bertanggung jawab atas hidup kita dengan menjadikan hidup kita berkat bagi orang Iain?
Atau justru sebaliknya, kita menjadikan hidup kita beban dan ancaman bagi sesama?
Ya Allah, Engkau telah menganugerahkan hidup kepada kami dan Engkau menuntut tanggung jawab kami untuk mengembangkannya.
Semoga kami mampu menjadikan hidup kami anugerah berlimpah untuk sesama kami. Amin.
Sumber: adiutami.com
(*)
[Update informasi seputar Katolik]
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News