Pemprov Kalbar Gelar Ekspresi Gemilang Kebudayaan di Qubu Resort Kubu Raya
Hadir dalam kesempatan tersebut, Pamong Budaya Ahli Utama pada Direktorat Jenderal Kebudayaan Siswanto, menyampaikan beberapa kebijakan pemerintah yan
Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Faiz Iqbal Maulid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalbar menghelat kegiatan Ekspresi Gemilang Kebudayaan di Qubu Resort, Kabupaten Kubu Raya, Senin 14 November 2022.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Pamong Budaya Ahli Utama pada Direktorat Jenderal Kebudayaan Siswanto, menyampaikan beberapa kebijakan pemerintah yang memiliki tujuan untuk memajukan pembangunan kebudayaan di tahun 2020-2024.
Pertama menyediakan ruang bagi keragaman ekspresi budaya dan mendorong interaksi untuk memperkuat kebudayaan yang inklusif.
Dia memaparkan, dari beberapa cerita pelaku budaya dan seniman, terdapat keluh kesah terkait dengan terbatasnya ruang untuk mengekspresikan hasil latihan yang sudah jerih payah mereka (seniman) lakukan.
Hal tersebut menurutnya merupakan tanggung jawab semua elemen masyarakat.
• Herzaky Dorong Anak Muda Pontianak Geluti UMKM, Persiapkan Diri Hadapi Resesi di 2023
Untuk itu, dia menekankan, baik pemerintah maupun masyarakat harus bersama-sama memberikan ruang ekspresi kepada pelaku budaya dan seniman.
“Termasuk kegiatan hari ini, alhamdulillah sudah melakukan beberapa rangkaian kegiatan, sebelumnya sudah dilaksanakan. Kami mengapresiasi untuk itu,” ujarnya saat memberi kata sambutan.
Dia melanjutkan, kebijakan yang kedua yakni melindungi dan mengembangkan nilai ekspresi dan praktik kebudayaan tradisional untuk memperkaya kebudayaan nasional.
Ketiga memanfaatkan objek kemajuan Kebudayaan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Keempat memajukan Kebudayaan yang melindungi keanekaragaman hayati dan memperkuat ekosistem.
Kelima reformasi kelembagaan dan Kebudayaan untuk mendukung agenda kemajuan Kebudayaan.
Terakhir, yakni meningkatkan peran pemerintah sebagai fasilitator pemajuan Kebudayaan.
Menurutnya, hal tersebut juga merupakan tugas bersama, baik dari pemerintah tingkat pusat sampai dengan pemerintah tingkat daerah, melalui undang-undang yang berlaku untuk melestarikan Kebudayaan.
“Berlandaskan itu, kita bisa bersama-sama mengayomi dan melestarikan Kebudayaan,” katanya.
Menyorot soal lingkungan, ekonomi hijau dan kinerja pelestarian lingkungan, Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji mengatakan, budaya yang ada di Indonesia sangat menunjang untuk melindungi keanekaragaman hayati tersebut.
Misalnya kata Midji, di Kalbar ada satu etnis yang menjaga lingkungan dengan baik. Mereka akan memberi hukum adat jika ada yang merusak alam sembarangan.
“Ini bisa digunakan untuk pelestarian lingkungan,” ucapnya.
• Desa Mekar Sari Kubu Raya Resmi Jadi Desa Konstitusi Ke-5 di Indonesia, Satu-satunya di Kalbar
Midji melanjutkan, berdasarkan adat istiadat yang mencerminkan bagaimana mempertahankan kondisi lingkungan dan alam supaya tetap lestari.
“Ini yang harus kita gali terus, selain melakukan inovasi-inovasi, tapi tidak lari dari akar budaya yang sudah tertanam. Inovasi dibidang kebudayaan penting, tapi bukan untuk mengubah,“ imbuhnya.
Midji berharap, dengan adanya keberagaman suku dan budaya dapat membangun Kalimantan Barat menjadi lebih baik dan sejahtera.
“Keberagaman suku bangsa dan bahasa ini bisa menjadi modal kita untuk membangun negara, membawa Kalimantan Barat lebih maju,” harapnya.
Terakhir, Midji mengajak masyarakat untuk mengedepankan perbedaan sebagai khasanah untuk melahirkan kebersamaan.
“Kompetisi silahkan, tetapi kompetisi yang betul-betul sehat dan berlandaskan pada tata kehidupan berbangsa dan bernegara,” ucapnya.
Ketua Umum DPP PMP Kalbar, Sukiryanto sambut baik dan mengapresiasi kegiatan Kebudayaan tersebut.
Dia berharap agar kegiatan ini tiap tahun dapat selalu diselengarakan.
“Sekali lagi kami dari segenap pengurus, mengucapkan terima kasih atas kepercayaan dilibatkanya kami,” tutupnya.
Cek berita dan artikel mudah diakses di Google News