Kades Tempapan Hulu Sambas Sebut Banjir Sudah Sepekan Lebih, Pasokan Pangan Menipis
"Saat ini jumlah bangunan rumah yang terendam banjir sekitar 177 rumah dan diperkirakan jumlah masyarakat yang terdampak banjir 3508 jiwa dengan jumla
Penulis: Imam Maksum | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Kepala Desa Tempapan Hulu, Kecamatan Galing, Asmanto mengungkapkan banjir di wilayahnya sudah sepekan. Bahkan menurutnya ketinggian debit air belum menunjukan tanda-tanda akan surut, Senin 14 November 2022.
"Banjir tersebut diakibatkan hujan dengan intensitas tinggi ditambah pasang air laut sehingga debit air tidak mengalami penurunan," kata Kepala Desa Tempapan Hulu, Asmanto, Senin 14 November 2022.
Kepala Desa Tempapan Hulu Asmanto mengatakan data yang pihaknya himpun total 177 rumah telah terendam banjir. Sedangkan jumlah warga yang terdampak banjir mencapai 3508 jiwa.
"Saat ini jumlah bangunan rumah yang terendam banjir sekitar 177 rumah dan diperkirakan jumlah masyarakat yang terdampak banjir 3508 jiwa dengan jumlah 957 KK yang ada di Dusun Semanas dan Dusun Dadau," kata Asmanto, Senin 14 November 2022.
• Banjir Melanda Enam Dusun di Sambas, di Kapuas Hulu Banjir Rendam Ratusan Rumah
Asmanto mengungkapkan, akibat banjir yang melanda wilayah di dua dusun tersebut, dirinya bersama masyarakat sempat menghentikan kegiatan pembelajaran untuk siswa-siswa yang bersekolah.
"Sempat kami bersama masyarakat memberhentikan pembelajaran bagi anak sekolah yang ada di Desa Tempapan Hulu, sebab ketinggian air sudah mencapai lutut orang dewasa dan sekitaran sekolah juga terendam banjir," katanya.
"Namun tetap dilanjutkan proses pembelajaran dalam keadaan yang tidak mengenakkan bagi siswa," ucapnya lagi.
Dia mengatakan, sejak 7 November 2022 kemarin debit air tidak mengalami penurunan. "Masih dalam keadaan yang sama sampai saat ini, apalagi hujan tak kunjung henti maka ketinggian air masih tetap sama sampai saat ini," sambungnya.
Kepala Desa Tempapan Hulu itu berharap Pemerintah Daerah Kabupaten Sambas memberikan perhatian dearah yang terendam banjir.
"Kami berharap sedikit perhatian dari pemerintah daerah, karena dengan banjir yang melanda Desa Tempapan Hulu telah melumpuhkan aktivitas masyarakat untuk berpergian," harapnya.
Lebih mengkhawatirkan lagi, kata dia, pasokan kebutuhan pokok masyarakat sudah semakin menipis.
"Lebih dari seminggu juga banjir melanda masyarakat di Tempapan Hulu, sehingga kebutuhan dan pasokan (pangan) untuk sehari-hari juga telah menipis," ujarnya. (*)
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News