Jembatan Gantung Ambruk
Jembatan Ambruk, Warga Desa Pangkalan Kongsi Sambas Kembali Gunakan Sampan untuk Menyebrang
"Warga terhambat menjalani aktivitas dikarena rubuhnya jembatan gantung, warga kembali menggunakan alternatif penyeberangan sampan bangkong," ujar Had
Penulis: Imam Maksum | Editor: Faiz Iqbal Maulid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Warga Desa Pangakalan Kongsi, Kecamatan Tebas, Sambas Hadari mengatakan usai ambruknya jembatan gantung penghubung aktivitas warga terhambat. Pasalnya, menurut Hadari warga harus kembali menyeberang menggunakan sampan Bangkong, Kamis 10 November 2022.
"Warga terhambat menjalani aktivitas dikarena rubuhnya jembatan gantung, warga kembali menggunakan alternatif penyeberangan sampan bangkong," ujar Hadari kepada Tribun Pontianak saat ditemui.
Dia mengatakan, jembatan tersebut merupakan akses utama warga dalam perjalanan darat. Bagi petani, pekebun, siswa pelajar menggunakan jembatan ini untuk beraktivitas.
"Ini akses utama selama 10 tahun terakhir, meskipun sudah setahun lalu direnovasi dengan penggantian lantai jembatan gantung dengan bahan besi, kalau usia jembatan ini 10 tahun lebih," ungkapnya.
• BREAKING NEWS - Jembatan Gantung Penghubung Desa Pangkalan Kongsi Sambas Ambruk
• Warga Sebut Jembatan Gantung Desa Pangakalan Kongsi Sambas yang Ambruk Baru Setahun Direnovasi
Warga, kata dia, harus melewati jalan memutar lainnya jika hendak menuju Pasar Tebas. Kalau untuk pelajar sekolah dari Dusun Gelamak harus menggunakan sampan Bangkong untuk akses paling dekat.
"Ada jembatan lainnya cuma perlu memutar lagi dan memakan waktu cukup lama. Kalau pejabat sekolah lewat sampan bangkong lagi seperti dulu," katanya.
Sebelumnya, jembatan gantung sepanjang 120 meter itu ambruk setelah diduga kelebihan beban, pada Rabu 9 November 2022 sekira pukul 23.45 WIB dini hari. Sekitar 100 orang warga lebih menumpuk di jembatan sepulang nonton hiburan malam.
Pantau terus berita terkait Jembatan Ambruk di sini