Khazanah Islam

Apa Arti Qaswah al-Qalb? Tanda, Bahaya dan Cara Hindari Keras Hati

Keras hati dalam bahasa arab disebut dengan Qaswah al-Qalb. Menjaga Hati merupakan hal yang penting bagi setiap muslim.

Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK/Kolase/Dan
Qaswah al-Qalb adalah sikap tercela di mana seseorang menutup pikiran dan hatinya akibat dari perilaku keburukan dan kemaksiatan yang telah diperbuat. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Menjaga Hati merupakan hal yang penting bagi setiap Muslim.

Nabi Muhammad pernah menyampaikan bahwa di dalam tubuh manusia terdapat segumpal daging.

Jika daging itu baik, makan baiklah pula seluruh tubuh manusia begitu juga sebaliknya.

Hadis tentang hati itu diriwayatkan oleh Bukhari Muslim dan masuk kalompok hadis yang sahih.

Berikut bunyi hadisnya yang telah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia.

Rasulullah SAW pernah bersabda,'Ingatlah, dalam tubuh manusia itu ada segumpal daging. Kalau segumpal daging itu baik, maka akan baiklah seluruh tubuhnya. Tetapi, bila rusak, niscaya aka rusak pula seluruh tubuhnya. Segumpal daging itu bernama qolbu.” (HR Bukhari Muslim).

Arti dan Penjelasan Syajaah, Kepribadian yang Harus Dimiliki oleh Muslim yang Taat

Lantas bagaiman kalau hati keras dan menolak seluruh nasihat?

Keras hati dalam bahasa arab disebut dengan Qaswah al-Qalb.

Kerasnya hati berwujud pada munculnya beberap penyakit hati seperti sombong, keras kepala, dan penyakit hati lainnya.

Qaswah al-Qalb adalah sikap tercela di mana seseorang menutup pikiran dan hatinya akibat dari perilaku keburukan dan kemaksiatan yang telah diperbuat.

Imam al-Ghazali menjelaskan tentang tiga macam hati, yaitu

  • Hati yang sehat, tandanya adalah iman yang kuat dan pengamalan yang konsisten;
  • Hati yang sakit, tandanya adalah adanya keimanan, ibadah, namun ternodai dengan keburukan dan kemaksiatan.
  • Hati yang mati, tandanya adalah mengeras dan membatunya hati karena banyak kemaksiatan yang diperbuat

Allah SWT Berfirman dalam QS al-Mutaffifīn ayat 12-14 yang berbunyi

وَمَا يُكَذِّبُ بِهِۦٓ إِلَّا كُلُّ مُعْتَدٍ أَثِيمٍ إِذَا تُتْلَىٰ عَلَيْهِ ءَايَٰتُنَا قَالَ أَسَٰطِيرُ ٱلْأَوَّلِينَ كَلَّا ۖ بَلْ ۜ رَانَ عَلَىٰ قُلُوبِهِم مَّا كَانُوا۟ يَكْسِبُونَ

Artinya : “Dan tidak ada yang mendustakannya (hari pembalasan) kecuali setiap orang yang melampaui batas dan berdosa.

Yang apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami,

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved