Doa Katolik

Cara Gereja Katolik Melawan Ajaran Sesat Arianisme Lewat Syahadat Kaesarea

Karya Roh Kudus dalam perjalanannya mengalami berbagai pergolakan. Gereja Katolik pun harus berjuang melawan ajaran-ajaran sesat (bidaah).

KOLASE/TRIBUNPONTIANAK.CO.ID
Syahadat Gereja Katolik. Gereja Katolik pun harus berjuang melawan ajaran-ajaran sesat (bidaah). 

Dan bangkit lagi pada hari ketiga, dan naik kepada Bapa, dan datang lagi dalam kemuliaan.

Untuk mengadili orang hidup dan mati.

Kami percaya pula akan satu Roh Kudus.

Syahadat Eusebius kalau dilihat memang ortodoks, sesuai dengan ajaran Gereja.

Tetapi Syahadat ini tidak secara eksplisit melawan bidah Arianisme (ajaran Arius).

Oleh karena itu, konsili memakai Syahadat Eusebius sebagai dasar pembicaraan saja.

Gereja pun mengusulkan perbaikan, dengan penambahan-penambahan pada Syahadat dari Kaesarea.

Berikut bunyi dari rumusan Konsili Nicea I ini yang tampak dalam rumusannya tentang Yesus Kristus:

Kami percaya akan satu Allah, Bapa yang Mahakuasa, pencipta segala Sesuatu, yang kelihatan dan tak kelihatan.

Dan akan satu Tuhan Yesus Kristus, Putra Allah, dilahirkan dari Bapa.

Satu-satunya yang dilahirkan, dari hakikat Bapa, Allah dari Allah, Terang dari terang.

Allah benar dari Allah benar, dilahirkan, bukan dijadikan, sehakikat dengan Bapa.

Segala sesuatu dijadikan oleh-NYA, segala sesuatu di surga dan segala sesuatu di bumi.

Turun (dari sorga) untuk kita manusia, dan untuk keselamatan kita, dan menjadi daging.

Menjadi manusia, menderita, dan bangkit pada hari ketiga.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved