Doa Katolik

Renungan Harian Katolik Sabtu 29 Oktober 2022, Bermegah Diri dalam Tuhan

Lihat bacaan renungan harian Katolik Sabtu 29 Oktober 2022 hari Minggu biasa XXX, Sabtu 29 Oktober 2022.

Adiutami
Lihat bacaan renungan harian Katolik Sabtu 29 Oktober 2022 hari Minggu biasa XXX. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Lihat bacaan renungan harian Katolik Sabtu 29 Oktober 2022 hari Minggu biasa XXX.

Lihat bacaan pertama bacaan injil dan Mazmur tanggapan renungan harian Katolik Sabtu 29 Oktober 2022.

Lihat bacaan pertama diambil dari Efesus 2:19-22 dan bacaan injil diambil dari Lukas 14:1.7-11.

Sementara Mazmur tanggapan 19:2-3.4-5 dan bait pengantar injil: Alleluya.

Renungan Harian Kristen Sabtu 29 Oktober 2022, Penggantian Yesus Menebus Dosa Manusia

Lihat bacaan pertama Filipi 1:18b-26

Bersukacita dalam iman

Saudara-saudara, asal saja Kristus diwartakan, aku bersukacita karenanya.

Dan aku akan tetap bersukacita karena aku tahu, bahwa akhir dari semua ini adalah keselamatanku berkat doamu dan berkat pertolongan Roh Yesus Kristus.

Sebab yang sangat kurindukan dan kuharapkan, yaitu bahwa dalam segala hal aku tidak mendapat malu.

Kuharapkan bahwa seperti dahulu, sekarang pun Kristus dengan nyata dimuliakan dalam tubuhku baik oleh hidup maupun oleh matiku.

Karena hidup adalah adanya Kristus dan mati keuntungan.

Hidup di dunia ini berarti bekerja dan menghasilkan buah.

Maka aku tidak tahu, mana yang harus kupilih.

Aku didesak dari dua pihak: aku ingin pergi dan diam bersama Kristus, karena ini memang jauh lebih baik.

Tetapi demi kalian, lebih perlu aku tetap tinggal di dunia ini.

Dalam keyakinan ini tahulah aku bahwa aku akan tetap tinggal dan akan bersama-sama lagi dengan kalian semua, supaya kalian semakin maju dan bersukacita dalam iman.

Dengan demikian kemegahanmu dalam Kristus Yesus bertambah karena aku, yaitu jika aku kembali bertemu.

Demikianlah sabda Tuhan.

U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mzm 42:2.3.5bcd

Ref. Jiwaku haus pada-Mu, Tuhan ingin melihat wajah Allah

1. Seperti rusa yang ditunjukkan sungai, demikianlah jiwaku Engkau, ya Allah.

2. Jiwaku haus akan Allah, akan Allah yang hidup! Bilakah aku boleh datang melihat Allah?

3. Bagaimana saya berjalan maju di tengah kepadatan manusia, ketika mereka melangkah ke rumah Allah di tengah suara sorak sorai dan nyanyian syukur, di tengah keramaian orang-orang yang mengadakan acara.

Bait pengantar injil Matius 11:29ab

Ref. Haleluya, haleluya, haleluya

Terimalah beban-Ku dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati.

Lihat bacaan injil Lukas 14:1.7-11

Barangsiapa meninggikan diri, akan direndahkan; dan siapa barang yang harus diri, akan ditinggikan

Pada suatu hari Sabat Yesus masuk rumah seorang pemimpin orang-orang Farisi untuk makan di situ.

Semua yang hadir mengamat-amati Dia dengan hati-hati.

Melihat tamu-tamu berusaha menduduki tempat-tempat terbaik, Yesus lalu mengatakan perumpamaan berikut, “Jika Anda diundang ke pesta perkawinan, janganlah duduk di tempat kehormatan.

Mungkin ada undangan yang lebih baik darimu.

Jangan-jangan orang yang mengundang dan tamu itu berkata, 'Berikanlah tempat itu kepada orang ini'.

Lalu dengan malu engkau harus pindah ke tempat yang paling rendah!

Tetapi apabila Anda diundang, duduklah di tempat yang paling rendah.

Mungkin tuan rumah akan datang dan berkata, 'Sahabat, silakan duduk di depan'.

Dengan demikian, kehormatan mendapat kehormatan dari semua tamu yang lain.

Sebab barangsiapa meninggikan diri akan direndahkan; dan siapa barang yang harus diri, akan ditinggikan.”

Demikianlah sabda Tuhan.

U. Syukur kepada Allah.

Kalender Liturgi Katolik Sabtu 29 Oktober 2022 Lengkap Bacaan Injil dan Biarawan BcO Keb. 7:15-30

Lihat bacaan renungan harian Katolik

Hari ini, kita mulai mendengarkan Surat Paulus kepada Jemaat di Filipi yang menulisnya dari penjara.

Paulus ingin pembacanya bahwa kepulangan dia akan meningkatkan kemegahan mereka dalam Kristus.

Memang bermegah diri dapat memiliki konotasi yang negatif karena menunjukkan harga diri yang berlebihan.

Bagi Paulus, kita boleh saja bermegah diri, tetapi bermegah diri dalam Tuhan, karena Tuhan telah melakukan banyak hal kepada kita, bukan karena kehebatan kita.

Dalam permegahan diri itu, kita menempatkan Tuhan di tempat yang pertama.

Kita dapat menempatkan Tuhan di tempat yang paling depan dalam hidup kita?

Nasihat Yesus hari ini dapat dipertimbangkan.

Kita dapat belajar mendahulukan Tuhan dengan tidak hormat dari manusia.

Dalam diri kita ada kecenderungan untuk diperlakukan secara istimewa menurut jabatan, kekayaan, pendidikan, atau keberhasilan.

Hal ini dapat kita hindari, jika kita menyadari bahwa kita sebenarnya tidak ada apa-apanya di hadapan Tuhan.

Kita semua sangat tergantung pada Tuhan.

Tidak ada alasan untuk menilai diri lebih dari yang lain.

Kalaupun ada sesuatu yang layak lebih, itu adalah tanggung jawab yang Tuhan berikan kepada kita untuk melayani saudara dan saudari kita, terutama yang miskin, menderita, atau tersingkirkan.

Tuhan Yesus, berkatilah pekerjaan kami kemuliaan Bapa di surga dan ampunilah kami yang mencari kemegahan diri sendiri. Amin.

Sumber: adiutami.com

(*)

[Update informasi seputar Katolik]

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved