Khazanah Islam
Arti Adab dalam Shalat, Cara Merawat dan Meningkatkan Kualitas Shalat
khusyuk bermakna menghadirkan hati dan pikiran dalam setiap lafal zikir di dalam salat atau zikir di luar salat yang diucapkan.
wa mā umirū illā liya’budullāha mukhli īna lahud-dīna unafā`a wa yuqīmu - alāta wa yu`tuz-zakāta wa żālika dīnul-qayyimah
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.
Berdasarkan ayat tersebut dijelaskan bahwa Allah Swt. tidak akan menerima kecuali amal yang dikerjakan dengan penuh keikhlasan.
Riya' dan sum'ah termasuk penghalang diterimanya amal seseorang.
Maka, laksanakanlah shalat dan zikir dengan ikhlas dan jauhkanlah dari riya' dan sum'ah.
Menjaga waktu dan batas-batasnya.
Ketika waktu shalat masuk, bersegera menunaikannya dengan penuh semangat saat kewajiban itu tiba.
Nabi bersabda pada Bilal: Wahai Bilal, hiburlah kami dengan shalat! (Maksudnya: beradzanlah lalu kita melaksanakan shalat dan menikmati shalat).
Allah berfirman yang artinya: “maka celaka bagi orang-orang yang shalat. Yaitu orang yang shalat mereka lupa diri”.
Para ulama mengatakan lupa dalam ayat ini terutama adalah masalah meneledorkan waktu shalat.
Menjaga kebersihan dan kesucian tempat sholat dari najis- najis yang ada.
Menyingkirkan gambar, tulisan atau apa saja yang mengganggu kekhusyu’an shalat.
Memakai pakaian kita yang terbaik, saat panggilan sholat telah tiba.
Yang rapi, santun, baik, harum semerbak (bagi laki-laki) dan menutup aurat secara sempurna.
Allah amat senang kalau perintahnya kita amalkan dengan suka cita.