Lokal Populer

Kunker ke Sanggau, Nadiem Makarim Pantau Pelaksanaan ANBK dan Apresiasasi Forum Indonesia Menulis

Menteri Nadiem langsung menuju ruang pelaksanaan ANBK. Saat peninjauan berlangsung, terdapat enam peserta didik yang sedang fokus melaksanakan ANBK

Istimewa/Kemendikbudristek
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) RI, Nadiem Anwar Makarim meninjau pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) di SDN 01 Sanggau, Kalbar, Selasa 25 Oktober 2022 

Ketiga, lanjutnya adalah salah satu komponen terbesar dalam Kurikulum Merdeka adalah pembelajaran berbasis projek.

“Dengan Kurikulum Merdeka, anak-anak bisa belajar soal kewirausahaan, belajar toleransi beragama, kebhinekaan, iklim dan ramah lingkungan, kebudayaan lokal sambil keluar dari kelas dan melakukan projek,"ucapnya.

Di samping itu, Mendikbudristek juga mengatakan Kurikulum Merdeka dapat meringkas materi di sekolah dan guru dapat mengatur pembelajaran dalam satu tahun. 

“Misal satu minggu fokus di matematika dan numerasi, sampai matang di situ. Ini memberi ruang agar guru dan murid tidak dibebankan kurikulum yang 'kejar tayang," tegasnya.

Forum Indonesia Menulis

Dalam sesi diskusi dengan 65 perwakilan sekolah penerima manfaat Program Organisasi Penggerak (POP) Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) RI, Nadiem Makarim mengapresiasi Forum Indonesia Menulis (FIM). Sebagai penerima POP, Forum Indonesia Menulis telah menyasar 920 sekolah di 14 kabupaten/kota di Kalimantan Barat dengan total 2.300 guru dan kepala sekolah.
 
“Gerakan Merdeka Belajar ini bukan hanya kebijakan. Tapi benar-benar sudah menjadi gerakan. Gerakan dari bawah, dari berbagai macam penggerak seperti contohnya Forum Indonesia Menulis yang menjadi salah satu penggerak kita, mitra pemerintah,” kata Mendikbudristek melalui rilisnya, Selasa 25 Oktober 2022.

Melalui Forum Indonesia Menulis ini, Menteri Nadiem memandang kebijakan Merdeka Belajar merupakan bukti bahwa gotong royong bisa dilakukan di daerah-daerah sasaran yang selama ini sulit mendapatkan intervensi dari pemerintah. 

“Justru melalui mitra-mitra POP inilah, gerakan Merdeka Belajar dapat digapai. Berkat para mitra POP ini, sekolah-sekolah yang berada di daerah seperti di Kalimantan Barat bisa mendapatkan program peningkatan kompetensi," ujarnya.

Untuk diketahui, tujuan dari POP adalah memperluas praktik, baik capaian hasil peningkatan belajar siswa dalam bidang literasi, numerasi, dan karakter. Hal ini sejalan dengan amanah yang diemban Mendikbudristek yang merupakan arahan dari Presiden Joko Widodo bahwa pendidikan harus terlibat aktif dalam mempersiapkan SDM unggul.

Sementara itu, Anggota Komisi X DPR RI Adrianus Asia Sidot yang turut hadir pada kunjungan kerja Mendikbudristek ke Kalimantan Barat, mendukung kebijakan-kebijakan yang diluncurkan Kemendikbudristek. Ia meyakini program-program yang diterbitkan oleh Kemendikbudristek betul-betul untuk kemajuan pendidikan di Indonesia. 

“Bayangkan tingkat literasi Indonesia, dari 77 negara kita berada pada urutan 72. Begitu juga dengan numerasi dan sains. Sejak 2015 tidakada perubahan signifikan. Oleh karena itu, diperlukan terobosan-terobosan, keberanian seperti kebijakan Merdeka Belajar yang sekarang-sekarang diluncurkan,” tegasnya.

Pada kesempatan ini, Ketua Umum Forum Indonesia Menulis Kalimantan Barat, Fakhrul Arrazi berpesan pada guru-guru peserta POP untuk mampu mendobrak kebiasaan-kebiasaan yang selama ini dilaksanakan di sekolah. 

“Pada dasarnya memang butuh keberanian untuk maju dan mendobrak hal-hal yang sifatnya positif dan butuh keikhlasan dalam berkarya serta mengabdi sebagai tenaga pendidik," jelasnya.

Ia pun mengungkapkan untuk membuat perubahan pada semua elemen, semua pemangku pendidikan harus turut andil dalam bergotong royong agar peserta didik siap untuk menjadi yang terdepan.

“Maju bersama dan berkarya bersama dibutuhkan untuk menginspirasi dunia,”terangnya. 

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved