Khazanah Islam
Arti dan Penjelasan Amanah, Sikap Terpuji yang Selalu Terpelihara dalam Diri Nabi dan Rasul
Pribadi Amanah telah banyak dicontohkan oleh orang-orang terdahulu, termasuk di antaranya para nabi dan rasul.
Manusia pun menerima tugas itu. Konsekuensi yang didapatkan manusia adalah bahwa manusia akan mendapatkan surga jika melaksanakan amanat dengan benar.
Tapi jika manusia mengkhianatinya, manusia akan dimasukkan ke dalam neraka.
Tugas keagamaan yang dimaksudkan berhubungan dengan tujuan diciptakannya manusia itu sendiri, yaitu untuk beribadah kepada Allah SWT.
Ibadah bisa dalam bentuk ibadah khusus (mahdah), seperti salat, puasa, dan haji.
Ibadah juga bisa berbentuk umum (gairu mahdah) seperti mencari ilmu, bekerja, berbisnis, dan lain sebagainya yang diniatkan sebagai ibadah kepada Allah SWT.
Manusia disebut melaksanakan amanah jika ia mampu menjalankan kewajiban beribadah kepada Allah Swt dan meniatkan semua aktivitasnya sebagai ibadah kepada-Nya.
2. Amanah kepada sesama manusia
Amanah kepada sesama manusia adalah segala sesuatu yang dibebankan kepada manusia dari manusia lainnya, baik dalam bentuk materi, ataupun non materi.
Amanah yang berbentuk materi misalnya menitipkan benda atau harta kepada seseorang, seperti memberi pinjaman, hutang, atau lainnya.
Orang yang diberi pinjaman atau hutang harus menjaga amanah yang diberikan orang lain. Jika ia meminjam, maka barang pinjamannya jangan sampai rusak.
Sementara jika ia berhutang, maka harus mengembalikan hutangnya sesuai jangka waktu yang diberikan.
Sementara amanah yang berbentuk non-materi misalnya jabatan atau kepercayaan yang diberikan oleh orang kepada diri seseorang.
Jabatan yang diterima seseorang pada dasarnya merupakan amanah yang harus ditunaikan.
Seseorang yang mengemban jabatan tertentu, ia berkewajiban untuk memenuhi tugas dan tanggungjawab jabatan yang diembannya.
Atas amanah itu, ia juga akan dimintai pertanggung jawaban, baik di dunia maupun di akhirat.